Kisah Terselamatkannya Nabi Isa Alaihis Salam Dari Penyaliban.
Terselamatkannya Nabi Isa A.S Dari Penyaliban.
Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menyatakan bahwa Nabi Isa AS tidak mati saat penyaliban, tetapi ia selamat dari percobaan tersebut, ketika kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan pengertian ini kita akan menemukan arti yang lebih rasional dan jauh dari pemahaman supranatural. Begitu juga dengan penafsiran ini, kitapun juga bisa mencocokkan riwayat Al-Qur’an dan Alkitab dan tampak keduanya menunjukkan kisah yang sama.
Pandangan tentang Nabi Isa AS selamat dari penyaliban bukanlah hal yang baru, didalam dunia ilmiah, pandanganini dikenal dengan “ the Swoon theory “ yang sudah dikenal pada kalangan ilmiah sejak tahun 1780. Di zaman modern sekarang, ide ini telah mendapatkan penerimaan dan cakupan yang lebih luas dikalangan akademis documenter dan perfilm-man.
• Prof . Elain Pagels dari ( Universitas Princeton ) menyatakan bahwa :
“ Banyak versi dari cerita ini, salah satunya terdapat didalam sebuah buku tahun lalu “ The Passover Plot “ yang menunjukkan bahwa yesus telah dibius ( diberi obat penenang ) dikayu salib, sehingtga ia diturunkan lebih awal dank arena itulah ia bisa selamat , tentu saja ini adalah sebuah kemungkinan “
“ ini adalah satu-satunya pandangan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Alkitab yang keduanya mungkin saja benar, dalam riwayat tentang peristiwa penyaliban, terdapatbanyak petunjuk dalam perjanjian baru bahwa yesus selamat dari penyaliban ( Muslim Herald , Edisi Khusus Vol 18, No.6 Juni 1978 ).
![]() |
Kisah Terselamatkannya Nabi Isa Alaihis Salam Dari Penyaliban. |
• Dr. Jamers Tabor ( Universitas North Corolina )
Menjelaskan lebih dalam tentang peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu.
“ Ketika kalian memperhatikan kisah yesus dan bagaimana beliau dieksekusi oleh pasukan romawi, beliau berada ditiang salib selama 6 jam, asumsinya ialah ia sudah mati, para prajurit memeriksa tubuh beliau, ada dua orang lainnya yang disalibkan, yang sesuai dengan kisah injil, mereka kemudia dipatahkan kakinya untuk mempercepat kematian mereka, karena akan memasuki hari sabat, saat mereka menghampiri yesus, mereka menyatakan bahwa beliau telah mati, hal itu nampaknya karena tubuh beliau sudah tidak bergerak lagi dan sudah berhenti bernafas, mereka kemudian mengurus tubuhnya dan menempatkannya didalam kubur dan diperkirakan semua tertutup dan untuk tujuan praktis beliau sudah mati, - Namun pertanyaannya adalah apakan beliau sudah mati secara klinis ? “
Dr. Tabor selanjudnya lebih menjelaskan bahwa terjemahan yang lebih baik untuk Resurrection ( kebangkitan ) adalah “ Resusciatation “ ( penyadaran kembali ) . ia lebih lanjud menjelaskan hal ini dengan menyatakan :
“ Kami memiliki cerita cerita , baik didunia modern ataupun dunia kuno, tentang orang-orang yang tampak mati dan untuk penjelasan praktisnya memeng telah mati – yaitu mereka sudah tidak merespon lagi dunia luar- tetapi pada kenyataannya kemudian, mereka bangkit kembali , kami menyebut ini sebagai proses resusitasi, tetapi jika anda inngin membahasakannya maka hal itu akan disebut “ Resurrection “ ( Kebangkitan ).
Disini perlu kita jelaskan bahwa Dr. Tabor sendiri tidak memiliki keyakinan bahwa Nabi Isa AS selamat dari penyaliban, Dr.Tabor menjelaskan hal ini didalam bukunya “ Jesus Dynasty “ dan didalam korepondensi pribadinya. Bahwa keyakinannya adalah Nabi Isa As mati diatas tiang salib bukan selamat dari penyaliban.
“ ada yang menyatakan bahwa yesus kemungkinan belum mati secara klinis, tetapi beliau telah mengalami bebrapa keadaan koma dan kemudian beliau pulih, saya pikir kita tidak perlu meragukan lagi bahwa dengan dieksekusinya yesus melalui penyaliban oleh tentara romawi, ia benar-benar telah mati “
Hal ini menampakkan berkaitan dengan penelitian Dr.Tabor yang dipublikasikan secara internasional. 1 St Century Tomb In Jerusalem yang kernel sebagai makam talpiot dan lebih popular sebagai the Jesus Family Tomb, komentar dimakam ini berbeda diluar lingkup artikel ini.
• Holger Kersten ( ilmuan Jerman dengan bukunya The jesus Conspiracy )
Ia berani mengatakan bahwa kain kafan dari turin adalah bukti nyata bahwa Nabi Isa AS tidak mati ditiang salib dan penetuan berapa umur kain kafan tersebut sengaja di sabotase oleh gereja katolik untuk menutupi fakta ini.
Kristen menyoroti beberapa factor menarik dari peristiwa penyaliban yang mendukung pendapat bahwa Nabi Isa AS telah selamat, salah satu bagian dari analisa yang dilakukan oleh Holgen Kersten, bersama dengan rekan penulisnya Elmar R. Gruber adlah berfocus pada penjelsan tentang penguburan Nabi Isa As dan ruangan makam Nabi Isa As. Kersten dan Guber mengutip injil untuk mendukung tesis mereka : bahwa Penguburan Nabi Isa As tidak pernah Sampai selesai.
“ Yesus tidak diletakkan didalam ruangan dalam posisi memotong tegak lurus dengan dengan dinding batu makam, tetapi diletakkan diatas permukaan batu atau balkon terbuka. Pada pagi hari “ Kebangkitan “ maria Magdalena melihat “ Malaikat” berpakaian putih yang mana mereka disebutkan yang duduk disebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki, ditempat tubuh yesus terbaring ( Yohanes 20 :12 ). Yesus tidak ditempatkan membujur keatas, karena jika demikian tidak ada yang bisa duduk sebelah kepala…”
“ Yohanes menyatakan bahwa murid setia yesus berlari kearah kuburan ( 20:5 ) dan dan menjenguk kedalam dan melihat kain kafan terletak ditanah. Maria Magdalena menjenguk kedalam dan melihat kekuburan ( 20:11 ) dan melihat dua malaikatdisamping yesus terbaring ; penjelasan ini mendukung asumsi bahwa penguburan yesus belum selesai jika ia sudah terbaring, tempat tersebut tidak akan terleihat lagi dari pintu masuk makam “
Selain itu Kresten dan Gruber menguraikan penjelasan tentang ratusan kilogram gaharu dan mur Ynag digunakan pada tubuh yesus yang dibawa oleh yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Mereka membahas tentang sifat medis ramuan tersebut dimana hal ini telah dibahas secara detail oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad didalam bukunya “ Masih Hindustan Me ( Almasih Di Hindustan ) ia menjelaskan bagaimana herbal tersebut digunakan untuk menghasilkan salap khusus yang kemudian disebut marham ISA.
“ Terimkasih semoga bermanfaat “