Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pandangan Islam Tentang Rezeki Dibalik Pernikahan

Pandangan Islam Tentang Rezeki Dibalik Pernikahan 



Ironis memeng jika kita mengetahui bahwa  masih ada sebagian masyarakat kita yang masih memegang teguh pendirian bahwa jika seseorang hendak atau ingin menikah itu harus mapan terlebih dahulu, hal terbukti dengan pertanyaan pertanyaan yang menjurus tentang kekayaan atau harta, pangkat atau jabatan, bahkan hingga sampai pada simpanan kekayaan yang dimiliki seseorang yang berakibat pada tingginya angka pemuda yang sejatinya sudah mampu dan siap secara fisik dan mental serta materi menjadi tertunda pernikahannya hanya karena harta yang milikinya pas-pasan. 

Haruskan kita baru boleh menikah nanti ketika harta kita sudah melimpah ? apakah islam mendidik kita seperti itu atau menganjurkannya bahkan mewajibkannya ? saya rasa tidak pemirsa. Sebab yang perlu kita ketahui bahwa seseorang justru merasa ekonominya semakin membaik setelah ia menikah karena menikah itu mendatangkan semangat kerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seseorang. Tidak sedikit dari orang-orang diluar sana yang mengakui bahwa hidup meraka semakin terarah setelah ia menikah dan selalu mendapatkan jalan rezeki dibalik pernikakannya. 

Pandangan Islam Tentang Rezeki Dibalik Pernikahan
Pandangan Islam Tentang Rezeki Dibalik Pernikahan

Selama ini , alur hidup yang dianut oleh sebahagian masnyarakat kita adalah jika mau manikah haruslah mapan terlebih dahulu, namun ketahuilah kawan bahwa logika itu tak sepenuhnya benar sebab Islam sendiri justru mnyeru dengan logika yang berbeda, sebagaimana  Firman Allah SWt yang Artinya : 

“ dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak ( berkawin ) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunianya , dan Allah maha luas ( Pemberiannya )lagi maha mngetahui “. ( QS An-Nuur 24 : 32 ) 

Pernikahan adalah sebagaian dari pembuka pintu rezeki, dan sebaliknya adalah perceraian bisa merugikan anda sendiri. Survey kepada 9000 orang membuktikan bahwa perceraian menurunkan kekayaan seseorang hingga mencapai 77 %. Menurut “ Jay Zagorsky dari Ohio State Universiti “ bahwa : “ Cerai menyebabkan menurunnya harta kekayaan dibandingkan sekedar membagikan harta gono-gini “. 

Penelitian ini dilakukan pada rentang waktiu tahun 1985 hingga 2000. Pada tahun 1985, rata-rata usia pasangan yang disurvei antara 21-28 tahun . sebaliknya, pernikahan itu sendiri membuat seseorang lebih mapan dibandingkan dengan sekedar menggabungkan kekayaan kedua pasangan dan setiap yang sudah menikah memperoleh kekayaan dia kali lebih banyak dari sebelumnya. 

Hanya dari factor pernikahan, tanpa melihat factor lain dalam perhitungan, seseorang meningkat kekayaannya sekitar 4 % setiap tahun. Penemuan tersebut dijelaskan “ journal of Sociology “ jika anda benar-benar meningkatkan kekayaan maka menikahlah dan pertahankan “ Kata Zogorsky. 

Setelah bercerai, pria memiliki rata-rata kekayaan 2.5 kali lebih besar daripada perampuan. Selisih diantara keduanya rata-rata berkembang menjadi 5.100 dolar AS saja. Pada orang yang akhirnya bercerai, kekayaanya terus merosot selama 4 tahun menjelang perceraiannya. Kekayaannya kembali naik lagi setelah bercerai namun tidak begitu besar. “ Bahkan sekitar 10 tahun setelah bercerai rat-rata kekayaannya dibawah dari 10 ribu dollar AS “ Kata Zagorsky. 

Menurut ia bahwa penelitian ini bukanlah sebagai bentuk pembenaran namun paling tidak ada alasan yang dapat dijelaskan. Penelitian lainya membuktikan bahwa hidup berdampingan membuat pasangan jauh lebih efisien dan pengeluaran lebih murah ketika hidup serumah. Kita hidup didunia sesunguhnya sudah diberi jatah Oleh Allah SWT. Namun datangnya rezeki tersebut bisa saja terhalang oleh beberapa hal yaitu : malas atau gengsi . nah setelah menikah maka kita dituntut untuk memenuhi tanggung jawab menafkahi keluarga, bagi mereka yang berakal, tanggung jawab inilah yang mengurangi sikap malas dan gengsi yang dulu ada dialam hati kita. Kita akan mngerjakan usaha yang ekstra keras karena dirumah sudah ada yang menunggu untuk dihidupi. 

Menurut Muhammad Ali As-Shabuni didalam karyanya “ Rawa’iul Bayan Fi Tafsir Ayat Al-Ahkam “ ayat tersebut merupakan janji Allah SWT. Untuk member kemampuan seseorang untuk menempuh jalan pernikahan dengan tujuan menyucikan diri bahkan untuk mencari harta , tahta, apalagi untuk sekedar main-main. Abu hurairah RA, sebagaimana diturunkan oleh Muhammad Ali As-Shabuni mengatakan : 

“ taatlah kamu kepada sesuatu yang telah diperintahkan Allah kepadamu , termasuk dalam hal pernikahan  ini. Jika kamu mematuhi maka Allah akan memenuhi apa yang telah dijanjikannya kepadamu dengan member rezeki yang cukup ". 

Bahkan Rasulullah SAW Bersabda : 

“ carilah olehmu rezeki dengan jalan menikah “  

Kita jangan berfikiran bahwa dengan menikah ,kita bisa mengalami kesulitan hidup. Kita harus yakin bahwa Allah SWT akan memberikan keluasan rezki sebab pada saat itu disadari atau tidak disadari anda memiliki tanggung jawab untuk memberi nafkah bagi anak dan istri anda kelak, selain itu kita harus percaya bahwa pada kenyataanya sebagian besar orang-orang yang meraih sukses itu ketiak ia telah menikah. 


“ Semoga Bermanfaat dan terimakasih “