Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SEBUTAN, HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

SEBUTAN, HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

A. Sebutan manusia didalam Al-Qur’an.

Ada tiga kata yang digunakan didalam al-quran yang biasa diartikan sebagai manusia, yakni : “ Al-Basyar, An-Nas dan Al-Insan “, istilah yang digunakan berbeda-beda itu memiliki atau mengandung arti yang berbeda-beda pula. 

1. Al-Basyar 

“ Basyar “ adalah gambaran manusia secara materi, yang dapat dilihat, memakan sesuatu,berjalan dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dalam artian ini disebutkan didalam al-quran sebanyak 35 kali dari berbagai surat. 

Dari pengertian-pengertian tersebut, 25 kali diantaranya berbicara mengenai “kemanusiaan” para Rasul dan Nabi, 13 ayat diantaranya, menggambarkan polemic para Rasul dan Nabi dengan orang-orang kafir yang isinya keenggangan orang-orang kafir terhadap apa yang dibawa para Rasul dan Nabi, karena menurut mereka para Rasul dan Nabi itu adalah manusia seperti mereka juga. 

Sejumlah ayat yang mengandung pengakuan bahwa Rasul-rasul itu adalah manusia yang sama seperti dengan manusia yang lainnya antara lain adalah : 

( QS Al-Anbiyaa’ 21 : 2-3 ) Yang artinya : 

“  tidak datang kepada mereka suatu peringatan ( Al-Qur’An ) yang baru diturunkan oleh Tuhan Mereka, melainkan mereka mendengarnya sedang mereka bermain-main. Hati mereka lalai ( untuk memahaminya ) orang-orang yang dzalim itu merahasiakan ucapan mereka “ orang ini ( Muhammad )tiada lain hanyalah manusiaseperti kamu. Apakah kamu mendatangi sihir, sedang kamu melihat ? “. 

SEBUTAN, HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN
SEBUTAN, HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN

Rasulullah SAW bersabda : 

“ sesungguhnya saya ini adalah seorang manusia seperti kamu juga. Kamu datang kepada sya untuk berperkara, barangkali sebagian kamu lebih pandai mengemukakan alat bukti dan sebagian yang lain, lalu aku putuskan perkara tersebut sesuai dengan keterangan yang saya terima ( HR Bukhari dan Muslim dari Ummu Salamah ) “. 

Pernyataan Rasulullah SAW sesuai dengan firman Allah yang mengatakan ( QS AL-Kahfi 18 : 110 ) yang artinya : 

“  katakanlah “ sesungguhnya “ ;aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu hanyalah Tuhan yang maha Esa. Maka barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan Tuhan-Nya dalam beribadah dengan seorangpun “. 

2. Al- An-Naas 

Sebutan ini didalam Al-Qur’An terdapat sebanyak 240 kali dengan keterangan yang menunjukkan pada kumpulan atau Korps yaitu : seluruh keturunan manusia sebagai keturunan Nabi Adam AS. Misalnya yang terdapat dalam ( QS AL-Hujuraat 49 : 13 ) yang artinya : 

“ Hai sekian manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perampuan, dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya semulai-mulia kamu di sisi Allah ialah yang lebih Taqwa diantara kamu. Sesungghnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti “. 

3. Al-Insaan dan Al- Ins 

Manusia juga sering disebut Al-Ins atau Al-Insaan. Kedua kata tersebut dalam pengertian bahasa merupakan lawan dari binatang liar. Di dalam Al-Qur’An , sekalipun mempunyai akar kata atau kalimat yang sama, kedua kata tersebut mempunyai pengertian dan keistimewaan masing-masing. 
Kata Al-Ins senantiasa dipertentangkan dengan Al-Jinn, yakni sejenis makhluk yang hidup diluar alam manusia. Sedangkan kata Al-Insaan mengandung pengertian makhluk “ Mukallaf “ ( ciptaan Tuhan yang dibebani tanggung jawab ) pengembang amanah dan khalifah Allah diatas bumi. 

Didalam Al-Qur’an , kalimat atau kata ini terdapat di 65 tempat. Penjelasan tersebut menunjukkan keistimewaan dan ciri-ciri manusia dala pengertian Al-Insaan. Dalam ayat pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Rasullulah SAW, yaitu surat Al-Alaq, terdapat tiga kali menyebutkan Al-Insaan, yaitu 

1. Yang menceritakan bahwa manusia itu diciptakan dari segumpal darah; 
2. Manusia dikatakan memiliki keistimewaan yaitu ILMU
3. Allah SWT menggambarkan bahwa manusia dengan segala keistimewaannya telah melampaui batas karena telah merasa puas dengan yang ia punyai. 

Allah SWT Berfirman ( QS Al-Alaq 96 : 1-5 ) yang artinya : 

“ Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah , dan Tuhanmulah yang maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajari manusia apa yang belum diketahuinya “. 

B. Hak dan kewajiban Manusia

Setiap mahluk hidup  selain manusia, hidup dan menjalani hidupnya berdasarkan hukum Alam, tanpa diberi dan diminta tanggung jawab akan apa yang ia lakukan. 

Sedangkan manusia harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya yang akan dinilai dengan pahala dan dosa. Tanggung jawab bersifat pribadi yang tidak dapat dilimpahkan atau diwariskan kepada orang lain. 

Didalam Pandangan Islam , manusia terdiri dari dua unsure yakni : “materi dan immateri”. Tubuh manusia bersifat materi berasal dari tanah, sedangkan Ruhnya berasal dari substansi Immateri dialam gaib. 

Proses kejadian manusia ini disebutkan secara jelas didalam Al-Qur’An dan telah terbukti secara ilmiaholeh ilmu pengetahuan modern yang banyak ditulis oleh para ahli dalam berbagai disiplin ilmu. Al-Qur’An juga menjelaskan asal usul manusia pertama dari tanah yang kadang disebut dengan istilah Turab ( tanah gemuk atau soil ) thin ( lempung )atau sari pati lempung ( minsulalatin min thin ). 

Allah SWT berfirman didalam ( QS AL-Mu’Minuun 23 : 12-16 ) yang artinya : 

“ dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari sari tanah, kemudian kami menjadikannya air mani pada tempat yang kukuh dan terpelihara ( Rahim ) . 

kemudian kami jadikan air mani itu segumpal darah. Segumpal darah itu itu kami jadikan segumpal daging lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang-tulang, maka kami liputi liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian kami menjadikannya satu bentuk yang lain. 

Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta. Kemudian sesungghnya kamu sesudah itu pasti mati. Kemudain sesungguhnya kamu dibangkitkan pada hari kiamat “. 

Dari ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 

A. Manusia pertama diciptakan langsung dari segumpal tanah

B. Keturunannya diciptakan melalui proses dari sari pati tanah ( Air Mani )

C. setelah sempurnah kemudian hidup didunia, mati dan dibangkitkan kembali ( dari alam kubur ) hidup di akhirat. 

Kehidupan manusia digambarkan sebagai kehidupan yang abadi, dia berpindah-pindah dari alam yang satu ke alam yang lainnya, mulai dari alam Arwah ( QS Al-A’Raaf 7 : 172 ), lalu hidup dialam “kandungan rahim “ ( alam Arham ), kemudian kealam dunai dengan cara dilahirkan. 

Sebagaimana Firman Allah SWT yang mengatakan ( QS Al-A’Raaf 7 : 172 ) yang artinya : 

“ Dan “Ingatlah” ketika tuhanmu menjadikan keturunan Bani Adam dari tulang pungung mereka dan Allah mngambil kesaksian atas diri mereka, “ bukankah aku ini Thanmu ?” mereka menjawab, Betul , kami menjadi saksi “ yang demikian supaya kamu tidak mengatakan dihari kiamat “ sesunguhnya kami orang-orang yang lalai tentang ini “. 

Ketika meninggal dunia, berpindahlah ia kealam “barzakh” yang merupakan dinding pembatas antara dua kurun, sejak mati hingga hari kebangkitan, sebagai batas antara alam dunia dan alam akhirat dan kemudian akan hidup di alam “ baqa “ yaitu alam akhirat. Alam akhirat yang sesunguhnya dimulai dengan kiamat. 

Allah SWT Berfirman dalam ( QS AL-Mu’Minuun 23 : 99-104 ) yang artinya : 

“ Hingga apabila kematian datang kepada salah seorang diantara meraka ( orang kafir ) , dia berkata “ ya Tuhanku,kembalikanlah aku “ke Dunia”. Suapaya aku dapat beramal saleh terhadap sesuatu yang kutnggalkan “ dahulunya “ . Allah Berfirman , “ sekali-kali tidak, sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. 

Sedang dihadapan mereka ada dinding yang membatasi hingnga pada suatu hari mereka dibangkitkan”. Apabila sangkakala ditiup, maka tidak ada pertalian nasab diantara meraka pada hari itu dan mereka tidak saling bertanya. Maka barang siapa yang berat timbangan kebaikannya, maka merekalah yang beruntung. 

Barang siapa yang ringan timbangannya ( berat keburukannya ) maka merakalah yang telah merugikan diri mereka sendiri, mereka kekal didalam jahannam. Api membakar mereka, sedang mereka didalamya cacat “. 

Perintah membaca merupakan perintah yang paling berharga yang dapat diberikan kepada umat manusia. Karena membaca adalah jalan yang mengantar manusia mencapai derajat kemanusiaannya yang sempurna, sehingga tidak berlebihan bila dikatakan bahwa “ Mambaca “ adalah syarat utama guna membangun peradaban. 

“ Terimakasih semoga bermanfaat “