Peranan Moral, Etika, dan Akhlak Dalam Membangun Masyarakat Islam
Peranan Moral, Etika, dan Akhlak Dalam Membangun Masyarakat Islam
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Langsung saja kita menuju topic pembahasan sembari berharap semoga segala aktifitas kita bernilai ibadah disisi Allah SWT.. aammiinn..
Adapun peranan pendidikan agama didalam proses pembinaan masyarakat setidaknya terbagi ,enjadi tiga bagian, diantaranya dalah sebagi berikut :
1. Moral
2. Etika
3. Akhlak
Kita akan mulai membahas satu persatu hal tersebut diatas :
1. Dalam Hal Moral.
Kata Moral berasal dari bahasa latin yakni Mos. Kata mos adalah kata tunggal dan jamak nadalah Mores , yang artinya kebiasaan, susila. Adat kebiasaan adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide ide umum tentang yang baik dan yang buruk atau tidak baik, yang diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu , moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan social atau lingkungan tertentu yang diterima oleh masyarakat.
Adapun moral bisa berarti system nilai yang menjadi asas-asas perilaku yang bersumber dari Al-Qur’an serta As-Sunnah dan nilai –nilai alamiah dan juga dapat berarti system nilai yang bersumber dari kesepakatan manusia pada waktu dan ruang sehingga dapat berubah-ubah. Oleh karena itu , nilai moral yang merupakan nilai etika dapat berubah-ubah sesuai dengan persetujuan dan sumber dari nilai-nilai dasar yang dipandang sebaai nilai alamiah ( universal ).
Adapun contoh yang bisa kita ambil ialah : pak Imran adalah seorang dosen yang buruk, karena itu ia Cuma selalu membacakan teks bukunya saja sehingga pesertta didiknya hanya akan merasakan kantuk dikarenakan rasa jenuh yang ada, akan tetapi ia sekaligus seorang manusia yang baik. Artinya, pak imran selalu membantu para peserta didik , ia jujur dan dapat dipercaya, ia tidak akan mengatakan apa yang tidak benar menurutnya, serta selalu bersikap adil. Penilaian pertama tentang pak imran sebagai dosen bukan penilaian moral , sedangkan penilaian yang kedua memiliki sifat moral begitu pula sebaliknya.
Menurut Sayyid Abul A’la al-Maududi, mengatakan bahwa ada tiga (3) cirri-ciri moral yang sempurna :
- Keridhoan Allah merupakan tujuan hidup seorang muslim , dan keridhoan Allah ini menjadi jalan bagi evolusi moral kemanusiaan.
- Kehidupan manusia senantiasa diteegakkan diatas moral islami sehingga moralitas islami berkuasa penuh atas semua kehidupan manusia, sedangkan hawa nafsu dan vfasted interest fisik tidak diberi kesempatan menguasai kehidupan manusia.
- Islam menuntut manusia agar melaksanakan system kehidupan yang didasarkan atas norma-norma kebijakan dan jauh dari kejahatan.
2. Dalam Hal Etika.
Etika berasal dari bahasa yunani yang berarti adat kebiasaan sama dengan akhlak. dalam arti bahasa, artinya etika adalah sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang yang tersusun dalam system nilai norma yang diambil dari ( digeneralisasikan ) . dari gejala-gejala alamiah masyarakat kelompok tersebut. Sifat baik yang terdapat pada pranata ini adalah merupakan persetujuan sementara dari kelompok yang menggunakan pranata perilaku tersebut dengan perkataan lain nilai moral yang merupakan nilai etika tersebut bersifat berubah-ubah sesuai dengan persetujuan dan perumusan deskripsi dari pada nilai-nilai dasar yang dipandang sebagai nilai alamiah ( universal ).
Jelas telah Nampak pada kita bahwa system etika, dapat bersifat bebas nilai ( velue free ) khususnya nilai sakral dan oleh karena system etika seperti ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan hablumminallah ukuran baik dan buruk dalam system etika ini, subyektif tergantung kepada pengaruh kuat dari pemikir-pemikir yang sangat heterogen.
3. Dalam Hal Akhlak.
Kata akhlak merupakan merupakan bentuk jamak dari kata khuluk yang berarti tingkah laku , tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan yang diwujudkan dalam bentuk tingkah laku dan perbiuatan.
Adapun Ruang lingkup Akhlak tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Akhlak kepada Allah SWT ( vertical )
- Akhlak Kepada sesama manusia ( horizontal )
- Akhlak kepada lingkungan hidup ( Miliieu )
1. Akhlak kepada Allah ( Vertikal )yaitu beribadah kepada Allah , berdzikir, berdoa, bertawakkal serta Tawadhu .
2. Akhlak kepada Manusia ( Horisontal )yaitu : A. akhlak kepada diri sendiri antara lain : sabar, syukur, Tawadhu. B. akhlak kepda ibu bapak yaitu : berbuat baik kepada orang tua ( birrul wa lidain ) dengan ucapan dan perbuatan. Akhlak kepada keluarga antara lain : mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi, komunikasi dalam keluarga dalam berbentuk perhatian baik melalui kata-kata , isyarat, maupun perilaku.
3. Akhlak Kepada Lingkungan Hidup ( Mellieu ) yaitu : mengmbangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup, memakmurkan alam ialah mengelola sumberdaya sehingga dapat member manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa ,merugikan alam itu sendiri, Allah menyediakan bumi yang subur untuk disikapi oleh manusiadengan kerja keras mengelola dan memelihara sehingga melahirkan nilai tambah yang tinggi .
Setelah pendidikan mampu membina peserta didik maka proses pendidikan tidak akan gagal dalam membina dan membentuk masyarakat yang akan terampil dan berakhlak mulai dan mampu mengikuti arus perkembangan zaman. Dan tujuan pendidkan nasional akan dapat diwujudkan sesuai dengan kualitas serta kuantitas anak didik dari lulusan sekolah ( out put ) yang akan mampu bersaing didalam dunia nasional ( sekolah umum ) ,maupun tingkat internasional sebagai harapan penerus bangsa. Yang beriman dan mempunyai skill ( kemampuan ) yang baik dan handal .
Jika pendidikan telah mempengaruhi peserta didik secara otomatikly pendidikan telah mempengaruhi masyarakat, sebab peserta didik adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.
Semoga artikel singkat ini bermanfat sekian dan terimakasih .