Dongeng Cerita Layang - Carita Rakyat Sumatera Selatan
Dongeng Anak Carita Layang
Oleh : Yulia S. Setiawati
Cerita rakyat kali ini berasal dari daerah Sumatra Selatan, yang bercerita tentang dua orang Hulubalang kakak beradik yang Sohor, apakah isi daripada kisahnya , kalau begitu mari kita simak bersama-samam.
Disebutkanlah didalam suatu kisah dua orang Hulubalang yang bernama, Ratu Tunggak Rantau Sawangan Ramas Tanduan dan adiknya Cerita Layang. Ratu Tunggak Rantau memiliki tiga orang anak yaitu Itam MAnis, Sindiran Dewa, dan yang bungsu bernama Dewa Pasindiran. Ratu memerintah Tanjung Landan dengan adil. Rakyatnya hidup damai dan saling menolong, sedangkan Cerita Layang sejak berumur sepuluh tahun meninggalkan negerinya tanpa meninggalkan pesan dan tak ada kabar beritanya.
Suatu hari ketika Cerita Layang sedang duduk di tepi laut Ujung Tanjung di Pulau Rencong, Terlihat Olehnya Pangeran cilibumi Aceh berlayar menuju ke hulu ketahun untuk menagih hutang. Kabarnya Pangeran Cili selalu menabur racun bila orang yang berutang tidak mau membayar hutangnya. Melihat gelagat tersebut Cerita Layang mencegat laju Pangeran Cili.
Pengeran Cili, sebaiknya kau urungkan Niat jahatmu itu. Kau terlalu tamak terhadap harta benda. Sebaiknya kau berikan saja sebagian kepadaku “ kata Cerita LAyang.
“ Cerita layang, sebelum nyawaku disambar angin , semuanya tetap kupertahankan “ jawab Pengeran Cili.

Maka terjadilah pertarungan selama lima belas hari lima belas malam. Namun akhirnya , Cerita Layang yang dapat memenangkan Pertarungan. Pangeran Cili mengaku kalah dan menyerahkan tujuh buah gedung di kolam hulu, bermacam mata uang ringgit, tujuh gedung dikampung hilir penuh harta benda, emas dua puluh satu karung, dan seperiuk intan. Selanjudnya , Cerita layang meneruskan berkelana.
Saat Cerita Layang sedang duduk di ujung pulau , tampak tiag Rejung berisi harta benda dan berbagai perabotan berukiran indah. Yang mengejudkan ada dua orang anak kecil yang kelihatannya ditawan oleh dua orang bernama Malim Kumat dan Malim Pantap. Harta benda dan perabotan itu adalah hasil penagihan hutang kepada Ratu Tunggak. Sebelum berkeluarga, Ratu Tunggak rupanya dulu suka berjudi. Kabarnya setelah diambil semua hartanya, Kehidupan Ratu Tunggak menyedihkan.
Rakyat Tanjung Landan menjadi tidak tentram dan sering terjadi bentrok antar warga.
“ Wahai penghulu Rantau, aku sengaja mencegatmu. Tampak olehku kalian telah berbuat yang tidak baik. Sebaiknya kau lepaskan kedua anak itu “ Kata Cerita Layang kepada malim Kumat dan Malim Pantap. Namun kedua penghulu rantau tersebut tak mau menyerahkan kedua anak tersebut. Sehingga terjadilah pertarungan seru antara mereka. Sedangkan kedua anak yang terikat di batang pohon , Sindiran dewa dan Dewa Pasindiran, dapat meloloskan diri masuk kehutan. Namun disuatu tempat Sindiran Dewa dan Dewa Pasindiran sepakat untuk mengadu nasib sendiri-sendiri.
Sindiran dewa sampai dimuara Bengkulu dan menetap disana, bahkan diakui anak anak oleh Hulubalang Anak Dalam Wirodiwongso. Suatu hari ia mendengar bahwa Nageri Tanjung Landang sudah rusak diserang oleh Pangeran Cili, Kakaknya Itam Manis dan Ibunya Ratu Tunggak ditawan. Ratu agung , Suami Ratu Tunggak diikat di alang balai . segera ia pergi kebumi Aceh dengan memakai Rejung yang berlayar dengan sangat cepat.
Sesampainya di rumah Pangeran Cili, ia ia menyelinap masuk dan segera melarikan Itam Manis dan ibunya ke rejung di tepi pantai. Ketika kembali kedarat, ia sudah dihadang oleh Pangeran Cilidengan wajah yang sangat marah. “ Wahai pemuda, siapakah kau ini “ Kata Pangeran Cili.
“ Pengeran Cili, Sungguh jahat perbuatanmu . aku akan bertarung melawanmu. Ketahuilah , aku anak Ratu Tanjung Landang” teriak Sindiran Dewa. Terjadilah pertarungan seru. Tiba-tiba muncul Dewa Pasindiran membantu kakaknya bertarung melawan Pangeran Cili dan para Pembantunya. Suasana sangat kacau akibat pertarungan. Carita Layang juga terlibat dalam pertarungan . ia menjelaskan pada Sindiran Dewa dan Dewa Pasindiran bahwa ia adalah adik dari Ratu Tantung Landan. Keduanya gembira telah bertemu pamannya yang menghilang selama puluhan tahun. Selma setahun mereka berperang melawan Pangeran Cili dan anak buahnya. Hingga akhirnya Pangeran Cili terbunuh dan anak buahnya menyerah. Perang pun berkhir.
Mereka pun kembali kenegeri Tanjung Landan. Saat tiba di Tanjung Landan, Sindiran Dewa melepas alang balai tempat bapaknya di ikat. Mereka berpeluk haru , akhirnya dapat bertemu setelah lama berpisah, ketika sampai dirumah, Ratu Agung bertanya, “ siapa orang tua ini ?” Itam Manis tertawa , “ ayahanda , inilah Paman Cerita Layang” menangislah Ratu Agung, bersyukur dapat berkumpul lagi dengan adiknya itu.
Setelah beberapa saat , Sindiran Dewa menggantikan Ratu Agung menjadi Raja di Tanjung Landan. Carita Layang memutuskan menetap di Tanjung Landan dan tidak akan pergi merantau lagi bahkan menganggap ketiga anak Ratu Agung sebagai anaknya sendiri.
Dari kisah diatas apakah manfaat dan makna yang dapat diambil ? nah kalau menurut saya , yang paling utama ialah sejauh apapun kita pergi yang namanya keluarga tetaplah keluarga mekipun dibatasi oleh lautan luas atau jarak yang telampau jauh namun tetap saja hanyalah kepada keluargalah kita akan kembali suatu hari nanti .
Demikian penjelasan singkat tentang dongeng carita layang dari sumatera selatan tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.