Cerita Rakyat Jawa Tengah - Legenda Gunung Wurung
Cerita Rakyat Jawa Tengah - Legenda Gunung Wurung
Oleh : Daryatun
Cerita rakyat kita kali ini ialah berasal dari daerah Jawa Tengah yang menceritakan kisah tentang sebuah gunung yang dibuat oleh para dewa untuk tujuan atau digunakan sebagai petapaan para dewa yang dimana hal tersebut merupakan hajat para dewa dimasa itu, lalu bagaimanakah kisah selanjudnya langsung saja kita ke kisahnya berikut ini :
Dalam kisah disebutkan , pada zaman dahulu para dewa mempunyai hajat untuk mmbangun sebuah gunung. Gunung itu kelak akan dijadikan sebagai tempat bertapa para dewa. Pembuatan gunung itu dilakukan pada malam hari agar manusia tidak melihat pekerjaan itu. Direncakan gunung itu dibuat dalam waktu satu malam saja.
Pada malam yang telah disepakati, mulailah para dewa itu membangun gunung. Tiang-tiang dari batu yang kokoh mereka dirikan. Setelah semua tiang selesai didirikan, disekitar tiang itu diisi dengan tanah yang ditimbun membentuk gunung. Semua dewa bekerja tanpa bicara sepatah kata pun. Mereka bekerja sesuai tugas masing-masing. Ada dewa yang khusus mendirikan tiang, ada juga dewa yang husus mengangkat tanah , mereka terus bekerja sepanjang malam tanpa beristirahat.
![]() |
Cerita Rakyat Jawa Tengah ( Legenda Gunung Wurung ) |
Menjelang pagi, pembuatan gunung itu hampir selesai. Para dewa yang bekerja itu sudah tampak lelah . mereka tinggal menyelesaikan sedikit lagi . namun tiba-tiba dari arah dusun tampak seorang gadis turun ke Luk Ulo ( Sungai ) disekitar tempat pembuatan gunung itu. Ia datang dengan tujuan untuk mencuci beras. Gadis itu berjalan tanpa memperhatikan sekelilingnya karena keadaan masih gelap. Setibanya disungai,ia terperanjat karena dihadapannya terlihat sebuah bukit padahal hari –hari sebelumnya tempat itu masih kosong. Gadis itu ketakutan. Apalagi dilihatnya beberapa sosok tampak bergerak dengan cepat tanpa berbicara sepatah kata pun. Dikeremangan pagi itu , sosok-sosok tersebut terlihat menyeramkan. Gadis itu segera berlari menjauh. Namun kepalanya tetap menoleh pada para dewa yang masih bekerja . bayang-bayang gerakan para dewa itu seperti mengejar dirinya. “ … Tolong..Tolong…” teriaknya keras-keras. Beras yang hendak dicucinya dilemparkan. Beras itu berceceran disekitar gunung. Konon beras-beras itu berubah menjadi batu yang berserakan disekitar gunung.
Para dewa segera menyadari akan adanya manusia yang telah menyaksikan pekerjaan mereka. Para dewa segera mininggalkan tempat itu. Bergegas mereka segera kembali kekahyangan .pembuatan gunung itu tidak dilanjudkan padahal sudah hampir selesai.batallah pekerjaan para dewa.
Oleh penduduk setempat , gunung itu kemudian disebut atau dinamakan dengan gunung Wurung yang didalam bahasa jawa , Wurung berarti batal atau tidak jadi. Kita masih bisa menyaksikan gunung itu diilayah kebumen jawa tengah. Namun kini gunung tersebut sering disebut dengan gunung Parang.
Itulah sepenggal kisah dari daerah jawa tengah yang dikenal dengan kisah gunung Parangnya pada masa saat ini yang dahulunya dikenal dengan gunung wurung dan sampai sekarang masih ada dan dapat kita kunjungi, semoga sepenggal kisah ini dapat menghibur dan menjadi pengisi waktu untuk kita semua terimaksih dan semoga bermanfaat.
Terimakasih dan semoga bermanfaat