Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Rakyat Nanggroe Aceh Darussalam - UNOK

Cerita Rakyat Nanggroe Aceh Darussalam - UNOK  


Carita rakyat aceh ini menceritakan tentang seorang manusia yang bertubuh tinggi besar dan kuat yang akan memberi kita pelajaran berharga melalui kisahnya dan bagaimanakah kisah tersebut, mari kitra simak bersama-sama . 

Diceritakan seorang hamba Tuhan yang bernama Unok.

Ia memiliki badan tinggi besar lagi perkasa, dengan badannya yang tinggi besar itu membuatnya napak sangar dan juga menakutkan, namun budi bahasanya berimbang terbalik dengan tubunya. Unok sangatlah baik hati dan santun, sehingga banyak orang yang senang bergaul dengannya dan juga Unok dikenal sebagai seorang Ulama.

Unok mengaku selalu bersembahyang di Mekkah dan shalat jumat didaerah gayo, lalu muncullah pertanyaan bagaimana Unok bisa melalukan semua itu ?

Jika ditanya seperti itu , Unok menjawabnya dengan suara tawanya saja dan tentu dengan jawaban itu hanya membuat orang-orang semakin penasaran. Suatu hari Unok mengumpulkan semua orang yang dikenalnya dan undangan itu tentu saja membuat orang bertanya-tanya mengenai apa yang akan dikerjakan oleh si Unok yang misterius ini.

“  demi keselamatan saudaraku semuanya , aku akan menceritakan sesuatu . aku telah menerima wahyu dari tuhan “

Tentu sebgian besar warga justru menertawakannya , mereka berfikir tentang Unok yang biasanya santun dalam bertutur kata kini menjadi pembohong, Tuhan hanya memberikan wahyu kepada Nabi dan Rasulnya , kini ketika Unok membuat pernyataan seperti itu tentu membuat warga jadi marah. “ Wahyu aku terima dari Tuhan yang maha pencipta bumi dan Langit ini “ kata si Unok.

Cerita Rakyat Nanggroe Aceh Darussalam ( UNOK )
Cerita Rakyat Nanggroe Aceh Darussalam ( UNOK ) 
Orang-orang tak ingin mendengarkannya, bahkan orang-orang perlahan mulai meninggalkan tempat berkumpul itu. “ suatu saat nanti Tuhan akan menurunkan mala petaka di daerah Gayo ini yaitu air bah dahsyat yang akan menenggelamkan dan menghancurkan harta benda dan raga manusia daerah ini “ namun ucapan Unok ini hanya dinaggap sebagai isapan jempol belaka oleh warga sepetempat, dan meskipun demikian , UNok tidak merasa sakit hati meski dilecehkan oleh beberapa warga yang ada saat itu.

“ Unok Telah Gila “ itulah kata –kata yang terlontar dari mulut warga  di hadapannya yang mendengarkannya bercerita tentang mala petaka itu dan meski tidak ada warga yang mempercayai apa kata Unok namun uno tetap berpendirian pada keyakinannya. Mulai saat itu Unok keluar masuk hutan untuk mancari pohon yang sangat besar untuk dibuatnya menjadi perahu dengan tujuan untuk menyelamatkan diri bencana air bah itu. Berhari-hari hingga berbulan-bulan ia mencari pohon besar itu dan akhirnya ia menemukannya yang dimana pohon itu tumbuh dipinggiran sebuah mata air yang besar.

 Unok berfikir, berusaha mencari cara untuk merobohkan  pohon itu dan saat itu UNok sama sekali tidak memiliki perlengkapan untuk digunakan dan akhirnya ia menemukan satu-satunya cara yang dapat digunakannya yaitu dengan mencabut pohon tersebut.

Dengan menggunakan kesaktiannya , akhirnya Unok berhasil mencabut pohon tersebut namun tiba-tiba saja dari bekas cabutan pohon itu menyembur air yang sangat deras, Unok pun kebingungan dan ia menyeret pohon yang dicabutnya itu menjauh dari air yang mengalir deras tersebut dan mata air itupun semakin meluas bagai lautan dan Unok terus saja menyeret pohon itu hingga ketepian dan kini mata air itu telah menjadi sanau yang lausnya bagai lautan dan orang kemudian menyebutnya sebagai danau air tawar , dan dengan kejadian itu, Unok baru sadar bahwa air bah itu timbul saat dia mencabut pohon besar , dan ia merasa menyesal, danau itu semakin membesar bahkan seperti mengejar Unok yang terus berusaha menepikan pohon yang baru saja dicabutnya itu.

Penyesalan unok tidak ada gunanya lagi,hanya saja Unok kemudian mengatakan kepada semua warga yang ditemuinya bahwa jika kan menebang pohon sudah seharusnya memperhutungkan untung dan ruginya , karena penebangan yang sembarang  akan mengakibatkan banjir bah. 

Dengan penuh penyesalan unok, terus saja menyeret pohon yang dicabutnya itu ketepian , menghindari dari serangan air danau yang semakin luas, hingga akhirnya dia tiba ditepi laut bahwkan diceritakan, pohon itu diseretnya menyeberang lautan hingga ke Mekkah. 

Dari carita ini kita bisa sedikit menarik kesimpulan yang jika disesuaikan dengan keadaan dunia kita saat ini memeng kisah ini seolah menjadi nyata, banjir dimana-mana, tanah longsor, dan lain sebagainya disebabkan karena manusia tidak lagi memilikirkan alam ini agar tetap aman dari bahaya yang ditimbulkan dari penebangan pohon yang berlebihan, labih banyak dari manusia yang memikirkan dirinya sendiri dan demi keuntungan dirinya sendiri.  

Sekian cerita rakyat ini semoga bermanfaat dan terimakasih.
Penulis : Suprihatin