Jelaskan Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Mengapa burung Garuda dijadikan lambang Negara ? Apa arti kalimat Bhinneka Tunggal Ika ? Mengapa perlu membina keaneka ragaman ?
Bhinneka Tunggal Ika
1. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika.
Bhinneka tunggal ika adalah motto atau semboyan bangsa Indonesia dimana selain dari pengertiannya, ada pula makna bhinneka tunggal ika didalamnya . Dalam buku empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (2012:196)dimana dalam buku tersebut mengutip pendapat suhandi sigit,menyatakan ungkapan bhinneka tunggal ika dapat ditemukan dalam kitab sutasomo yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV dimasa kerajaan majapahit. Dalam kitab tersebut Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuus Buddha Wiswa, Bhinekhirakwaring apan kena parwanosen,Mangka ng jinatwa kalawan siwatatwa tunggal,Bhinneka tunggal ikatan hana dharma Mangrwa”(Bahwa agama Buddha dan siwa (Hindu)merupakan zat yang berbeda tetapi nilai-nilai kebenaran jina (Buddha)dan siwa adalah tunggal.Terpecah belah,tetapi satu jua,artinya tak ada dharma yang mendua).Nama Mpu Tantular sendiri tediri dari tan (tidak) dan tular (terpangaruh),dengan demikian, Mpu Tantular adalah seorang Mpu (cendekiawan pemikir) yangberpendirian teguh,tidak mudah terpengaruh oleh siapa pun.
Unkapan dalam bahasa jawa kuno tersebut,secara harfiah mengandung arti Bhinneka (beragam), tunggal (satu),yaitu beragam satu itu.Doktrin yang bercorak teologis ini semula dimaksutkan agar antara agama Buddha (jina)dan agama Hindu (siwa) dapat hidup berdampingan dan damai dengan harmonis sebab hakikat kebenaran yang terkandung dalam ajaran keduanya adalah tunggal (satu).
Semboyan bhinneka Tunggal Ika mulai jadi pembicaraan terbatas antara Muhammad Yasin, Bung Karno, I Gusti Bagus Sugriwa dalam sidang-sidang BPUPKI sekitar dua setengah bulan sebelum proklamasi. Bahkan Bung Hatta sendiri mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika adalah ciptaan Bung Karno setelah Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika merancang lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika di masukkan ke dalamnya.
Secara resmi lambang tersebut dipakai dalam sidang kabinet Republik Indonesia sekitar yang di pimpin Bung Hatta pada 11 februari 1950 berdasarkan rancangan yang di buat oleh Sultan Hamid II (1913-1978). Dalam sidang tersebut muncul beberapa usulan rancangan lambang Negara, kemudian di pilih adalah usulan yang dibuat Sultan Hamid II dan Muhammad Yamin, dan rancangan dari Sultan Hamid yang kemudian di terapkan.
Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012:196) selanjutnya dinyatakan ketika perumusan konstitusi Indonesia , jasa Muhammad Yamin di catat sebagai tokoh yang pertama kali mengusulkan kepada Bung Karno agar Bhinneka Tunggal Ika di jadikan semboyan Negara. Konon, disela sela sidang BPUPKI antara mei-juni 1945, Muhammad Yamin menyebut nyebut ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri. Namun I Gusti Bagus Sugriwa ( Temannya dari buleleng ) yang duduk disampingnya sontak menyambut sambungan ungkapan itu dengan “ tan hana dharma mangrwa “. Sambungan spontan ini selain menyenangkan yamin , sekaligus menunjukkan bahwa di bali ungkapan Bhinneka Tunggal Ika itu masih hidup dan dipelajari orang ( prabaswara, I Made, 2003 ). Meskipun kitab sutasoma ditulis oleh seorang sastrawan Buddha, pengaruhnya cukup besar dilingkungan masyarakat intelektual hindu bali.
Para pendiri bangsa Indonesia yang sebagian besar beragama Islam tampaknya cukup toleran untuk menerima warisan Mpu Tantular tersebut. Sikap sikap toleran ini merupakan watak dasar suku-suku bangsa di Indonesia yang telah mengenal beragam agama, berlapis – lapis kepercayaan dan tradisi, jauh sebelum Islam datang ke Nusantara.
Dari penjelasan di atas apakah kesimpulan yang didapatkan dan semoga saja artikel ini bermanfaat untuk semuanya dan lebih menambah ilmu pengetahuan anda tentang kenegaraan dan sejarah-sejarah sebelum dan sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian penjelasan singkat tentang pengertian bhinneka tunggal ika tersebut diatas dan terimakasih Semoga Bermanfaat.
Sumber : KEMENDIKBUD.