Teknik Dasar Olah Vocal dan Olah Rasa dalam Seni Teatrikal
Teknik Dasar Olah Vocal dan Olah Rasa dalam Seni Teatrikal
1. Olah Vocal ( Suara ).
Seorang pemain teater teknik dasar teatrikal dan olah tubuh dan juga harus memiliki kemampuan mengolah suara dengan baik . suara ada;ah factor penting karena berperan sebagi penyampai pesan kepada penonton.
Penguasaan intonasi, diksi, artikulasi setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntunan karakter tokoh yang diperankan.
Seorang aktor perlu melatih suara dengan tahapan-tahapan tertentu. Latihan olah suara dapat dilakukan dengan mengucapkan vocal seperti a,i,u,e,o sesuai dengan bentuk mulut dan pengucapannya harus bulat dan jelas dan tidak setengah –setegah dalam melakukannnya dan dilakukan dengan berulang-ulang.
Dalam latihan olah suara , terutama yang berhubungan dengan mambaca naskah atau puisi, perlu diperhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo dan irama.
- Tekanan kata
Tekanan pada kata tertentu yang perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan. Contoh berikut ini yang digaris bawahi dalah kata yang perlu mendapat penekanan. Penekanan kata pada kalimat untuk menonjolkan isi pesan atau perasaan dan pikiran dari kalimat itu .
• Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring.
- Jiwa Kalimat
Jiwa kalimat merupakan usaha atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan emosi suara. Misalnya pada latihan kata “ Apa “ dengan ekpresi perasaan yang berbeda berikut ini :
Sedih ( apa ) ?
gembira ( apa ) ?
marah ( apa ) ?
benci ( apa ) ?
malas ( apa ) ?
gairah ( apa ) ?
mengharap ( apa ) ?
dan seterusnya
- Tempo dan Irama
tempo dan irama adalah pengolahan suara dengan memperhatikan dinamika , artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan mengucapkan kata dan kalimat dengan irama yang berbeda , cepat, lambat, tegas, mendayu-dayu, dan sebagainya.
![]() |
Teknik Dasar Olah Vocal dan Olah Rasa dalam Seni Teatrikal ( teater ) |
2. Olah Rasa
Acting pada dasarnya menampilkan keindahan dan keterampilan seorang actor dalam mewujudkan berbagai pikiran, emosi, perasaan,dan sosok peran yang sedang dimainkan sesuai dengan karakter. Kator harus memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya sendiri.
Tentu hal itu bisa terjadi kalau mampu berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Oleh sebab itu seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi , perasasan, emosi dengan latihan olah rasa.
a. Latihan Konsentrasi
latihan konsentrasi adalah latihan memusatkan pikiran kita pada satu objek sesuai dengan tujuan. Misalnya pikiran focus pada hafalan naskah , lawan main dan pada permainan diatas panggung. Pikirannya tidak terbagi dengan berbagai hal yang lain.
Lakukan latihan permainan konsentrasi, dua orang berhadapan , satu orang ditugskan untuk diam tanpa emosi, semantara kawanmu berusaha menggoda sekuat tenaga bahkan sampai lawannya tertawa.
Dan begitu pula sebaliknya atau latihan lain misalnya berkonsentrasi memandang benda tertentu tanpa berbicara sementara teman lain datang mengganggu dengan bunyi-bunyian atau mengajak bicara , tergoda kah ? jika tergoda artinya masih belum konsentrasi.
b. Latihan Imajinasi
latihan ini mengolah daya khayalmu seolah olah hal itu terjadi saat ini dan kamu rasakan. Bisa dilakukan sendiri-sendri atau berimajinasi bersama.
Lakukan permainan imajinasi misalnya kamu berimajinasi pergi berpetualang kehutan belantara, mendaki puncak yang tinggi, menuruni jurang yang curam dan bertemu dengan berbagai binatang baik yang jinak maupun yang buas.
Juga menemukan berbagai situasi seperti air terjun yang menyegarkan, pohon yang tumbang, kehujanan ataupun merasakan gunung yang akan meletus.
Latihan ini bisa kamu tentukan suasana-suasana yang berbeda tiap latihannya sehingga imajinasi kamu menjadi beragam dengan berbagai situasi, seperti ke kota-kota, laut dan lainnya.
c. Latihan Ingatan Emosi
latihan ini adalah latihan mengingat-ingat lagi berbagai emosi yang pernah kamu alami ataupun pernah melihat orang lain dengan emosinya.
Seperti melihat orang sedih, gembira, marah, kecewa, ragu-ragu, putus asa, kegelian, lucu, tertawa terbahak-bahak dan barbagai emosi lainnya. Kemudian emosi-emosiitu ditampilakan satu persatu saat latihan sehingga akan tampak dalam ekspresi wajah dan tubuh.
Ingat-ingat dan tampilkanlah salah satu emosi tersebut dan temanmu akan melihat ekspresimu dengan manarik . cari lagi bentuk-bentuk atau baut sendiri permainan tentang konsentrasi, imajinasi, dan ingatan emosi sehingga latihan teatermu menjadi lebih kreatif dan menyenangkan.
Demikain penjelasn singkat diatas yang masih ada hubungannya dengan artikel yang sebelumnya tentang dunia teater lainnnya.
Semoga bermanfaat dan terimakasih
Sumber : KEMENDIKBUD