Gempa Bumi dan Seluk Beluk Tentang Gempa Bumi
Gempa Bumi dan Seluk Beluk Tentang Gempa Bumi
Sahabat pendidikan sekalian, sesuai denga tema diatas maka pembahasan kita kali ini adalah menyangkut seluk beluk atau seputaran tentang gempa bumi yang ulasannya adalah sebagai berikut :
Jika kamu membengkokkan sacara perlahan, kamu akan menemukan bahwa ranting dapat kembali kebentuk semula apabila berhenti membengkokkan ranting tersebut. Namun, jika terus dibengkokkan secara perlahan maka ranting akan patah, oleh karena itu, pergerakan lempaeng memberikan efek getar yang sama seperti mematahkan ranting. Ketika terdapat gaya yang cukup besar yang berasal dari pergerakan lempeng, maka bebatuan di lempeng akan menegang. Akibatnya, lempeng tersebut berubah bentuk. Bahkan, lempeng dapat patah atau kembali kebentuk semula jika gaya tersebut hilang.
Batuan pada lempeng mengalami perubahan bentuk atau deformasi secara perlahan dalam jangka waktu tertentu. Ketika batuan tersebut mengeras/menegang maka energy potensialnya terus bertambah. Ketika lempaeng bergerak atau patah, maka energy tersebut dilepaskan. Energy tersebut mengakibatkan terjadinya getaran yang merambat melalui material bumi lainnya. Getaran ini disebut “Gempa Bumi”. Semakin besar energy yang dilepaskan, maka getarannya akan semakin terasa.
Ketika lempeng patah menjadi dua (2) bagian , maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan fault ( patah/sesar ). Sesar yang terjadi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis , bergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempang.
![]() |
Gempa Bumi dan Seluk Beluk Tentang Gempa Bumi
|
Ketika sebuah lempeng ditarik berlawanan oleh sebuah gaya, maka akan terbentuk sesar normal, pada sesar normal, struktur batuan lempeng yang ada diatas sesar akan bergeser turun dibandingkan struktur batuan lempeng yang ada dibawah sesar.
Sebuah gaya yang mendiring lempeng saling mendekat akan menekan lempeng tersebut dari arah yang berlawanan. Gaya berlawanan ini menyebabkan struktur batuan lempeng di bagian atas sesar bergerak naik. Fenomena ini disebut reverse fault ( sesar terbalik ).
Ketika kamu membengkokkan ranting secara perlahan hingga patah, maka kamu akan merasakan ada getaran disepanjang ranting. Getaran tersebur bersumber dari patahan kayu yang dibaut. Kemudian, getaran meramabat disepanjang ranting hingga terasa ditangan. Sama halnya dengan patahnya ranting, ternyata gempa bumi juga melepaskan gelombang ( getaran yang merambat ) gelombang ini merambat disepanjang permukaan bumi dan gelombang gempa bumi ini disebut “Gelombang Seismik”
Pergerakan lempeng disepajang sesar melepaskan sebuah energy. Energy ini merupakan energy potensial saat lempeng terkena gaya. Kemudian, energy potensial tersebut merambat dalam bentuk gelombang seismic. Sebuah titik pada kedalaman bumi yang menjadi pusat gempa disebut “Hiposentrum”. Permukaan bumi yang berada diatas hiposentrum disebut “Episentrum”. Gelombang seismic merambat kedalam bumi serta kepermukaan bumi dan mengakibatkan kerusakan saat gempa terjadi.
Gelombang seismic yang merambat kedalam bumi dibedakan mejadi dua gelombang yakni Primer dan Sekunder. Gelombang primer (p-wave ) bergerak melalui material bangunan. Patikel batuan akan bergerak searah dengan arah rambat gelombang seismic. Dengan kata lain, gelombang primer merupakan gelombang longitudinal. Gelombang sekunder ( s-wave ) merambat melalui batuan dengan menggetarkan partikel batuan tegak lurus dengan arah rambat gelombang seismic.
![]() |
Gempa Bumi dan Seluk Beluk Tentang Gempa Bumi |
Ilmu yang mempelajari tentang Gempa Bumi adalah “seismologi”. Ilmuan yang mengkaji gempa bumi disebut “ahli seismologi”. Alat yang digunakan untuk mencatat data gelombang seismic adalah “seismograf”.
Terimakasih semoga bermanfaat
Sumber : KEMENDIKBUD