Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa

Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa


Berkaitan dengan artikel sebelumnya, pembahan kali ini merupakan kelanjutan dari pada penjelasan tentang gempa bumi dan seluk beluk gempa bumi yang ulasannya adalah sebagai berikut.

- Seismograf

Pada sebuah seismograf terdapat gulungan kertas yang terpasang pada sebuah tabung berputar. Diatas kertas tersebut terdapat jarum dengan sebuah pena. Ketika terdapat sebuah gelombang seismic, gulungan kertas akan bergetar, namun jarum tetap diam. Jarum dengan pena yang terpasang akan menggambarkan grafik gelombang seismic pada kertas. Ketinggian garis pada kertas menggambarkan besarnya energy yang dilepaskan  saat gempa yang dikenal dengan nama “magnitude”. Grafik hasil pencatatan seismograf dinamakan “seismogram”.

Hasil pencatatan aktivitas gelombang seismic yang berupa seismogram dapat menentukan jarak episentrum dan stasiun seismic. Ketika terdapat aktivitas gelombang seismic, gelombang primer merambat lebih cepat dibandingkan gelombang sekunder. Gelombang primer tercatat lebih dulu di seismograf. Dalam seismogram, gelombang primer dan sekunder digambarkan terpisah. 

Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa
Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa

Adanya jarak antara gelombang primer dan sekunder menggambarkan adanya perbedaan waktu datangnya gelombang. Semakin jauh perbedaan waktu datangnya, maka semakin jauh pula letak episentrumnya. Oleh karena itu, apa bila menggunakan informasi dari seismogram, maka ahli seismologi menggambarkan lingkaran dengan radius yang sama dengan jarak gempa untuk tiga stasiun seismic. Titik temu dari 3 lingkaran tersebut  merupakan episentrum. Untuk memastikan letak dari episentrum sebuah gempa, dapat digunakan data dari berbagai stasiun seismic.
Kekuatan gempa ( magnitude ) pada sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan gempa didasarkan pada “Amplitudo” atau grafik gelombang seismic di seismogram. Skala richter menunjukkan besarnya energy gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang terjadi sampai saat ini, rentang skala richter antara 1,0-10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala richter, energy gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar. Misalnya, sebuah gempa dengan kekuatan 6,8 SR melepaskan energy 32 kali lebih besar dibandingkan energy yang dilepaskan gempa dengan kekuatan 5,8 SR. pencatatan di seismogram juga akan menunjukkan gelombang gempa 6,8 SR lebih tinggi dibandingkan dengan gempa berkekuatan 5,8 SR.

Besarnya magnitude sebuah gempa akan memengaruhi besarnya energy yang dilepaskan. Semakin besar magnitude sebuah gempa, maka energy yang dilepaskan juga akan semakin besar. Akibatnya, kerusakan yang terjadi juga semakin besar. Berdasarkan besar magnitude dan kerusakan yang ditimbulkan, gempa dikategotikan seperti pada tabel dibawah ini :

Sebagian besar kerusakan akibat gempa bumi diakibatkan oleh gelombang yang merambat dipermukaan bumi. Bangunan serta jalan raya dapat rusak. Ketika gempa terjadi didasar laut, gerakan lempeng tersebut akan mendorong air laut keatas, sehingga timbul gelombang yang besardan kuat. 
Gelombang air laut dapat mengalir ratusan kilometer kesegala arah dari episentrum. Gelombang air laut ini disebut “tsunami”. Pusat gelombang tsunami adalah episentrum yang berada dilaut yang jauh dari pantai. Ketinggian gelombang tsunami ditengah lautan, hanya sekitar satu meter. 

Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa
Seismograf dan Gelombang Seismic Pada Gempa

Namun, gelombang tersebut dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km/jam. Ketika mendekati pantai meningkat hingga puluhan meter. Sebelum gelombang tsunami sampai di pantai, air laut yang ada dipantai surut seketika. Hal tersebut merupakan  pertanda bahaya akan terjadinya gelombang tsunami. Proses terjadinya gelombang tsunami dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Itulah penjelasan mengenai Gempa bumi dan seismograf yang semoga dapat menambah referensi anda dalam belajar tentang ilmu pengetahuan alam di sekolah dan semoga bermanfaat untuk semuanya, sekian dan terimaksih serta sakses selalu menyertai anda. 

Selamat belajar dan terimakasih
Sumber : KEMENDIKBUD