Sejarah Terbentuknya Organisasi Konferensi Islam - OKI
Sejarah Terbentuknya Organisasi Konferensi Islam - OKI
Pembahasan kita kali ini ialah mengenai suatu oraganisasi islam yang diberi nama organisasi kenferensi islam atau ( OKI ) yang didirikan di Maroko, adapun mengapa organisasi ini didirikan ialah sebab terjadinya suatu peristiwa yang menghancurkan kati umat islam dimasa itu, apakah hal tersebut, mari kita ulas bersama-sama :
Perserikatan bangsa-bangsa berpenduduk islam yang didirikan 25 september 1969 di rabat, Maroko; kini beranggotakan 45 negara.
Penyebab langsung lahirnya organisasi ini adalah akibat pembakaran “ Masjidilaksa “ pada tanggal 21 agustus 1969 oleh Israel yang sejak tahun 1967 menduduki yerusalem. Tindakan ini menggemparka umat islam diseluruh dunia . raja hasan dari maroko segera menyerukan kepada umat islam diseluruh dunia, khususnya dunia arab, untuk bersatu menuntut pertanggungjawaban Israel. Timbulah gagasan konsulidasi umat islam sedunia untuk membebaskan kota yerusalem dari cengkraman zionis Israel. Seruan itu disambut oleh para menlu Negara-negara anggota liga arab, yang segera melakukan pertemuan darurat tanggal 22-26 agustus 1969. Pertemuan itu menghasilkan keputusan untuk mengadakan konferensi tingkat tinggi ( KTT ) Negara-negara islam sesegera mungkin.
KTT Negara-negara islam yang pertama diselenggarakan di Rabat ( 22-25 september 1969 ) KTT yang dihadiri 28 negara islam itu menghasilkan berbagai keputusan yang intinya : 1. Mengutuk pemakaran masjidilaksa oleh Israel,2. Menuntut dikembalikannya kota yerusalem sebagaimana sebelum perang tahun 1967,3. Menuntut penarikan tentara Israel dari seluruh wilayah arab yang diduduki; 4. Menetapkan pertemuan tingkat menlu di jiddah pada bulan maret 1970.
Pada pertemuan-pertemuan selanjudnya OKI mengalami perkembangan dalam berbagai bidang. Dalam bidang kelembagaan misalnya sesuai dengan hasil konferensi tingkat menlu di jiddah ( 1970 ) dibetuklah secretariat tetap OKI di Jeddah dan ditetapkan perlunya pertemuan tahunan tingkat menlu.
Piagam OKI di sahkan dalam kenferensi tingkat menlu ( KTM ) III di jiddah, yang menetapkan struktur organisasi OKI sebagai berikut :
1. Badan Utama yang terdiri dari
a. konferansi para rajadan kepala Negara/pemerintah ( KTT ) yang diadakan setiap tahun.
b. Sekretariat Jenderal sebagai badan eksekutif di Jiddah
c. Konferensi para Menlu yang diadakan setiap tahun
d. Mahkamah Islam Internasional sebagai badan yudikatif di Kuwait.
2. Komite-Komite Khusus yag terdiri dari :
a. Komite Al-Quds
b. Komite tetap keuangan
c. Komite ekonomi, social dan budaya
3. Badan- badan subsideryang bergerak di bidang ekonomi maupun social-budaya
4. Lembaga dan organisasi yang bersifat otonom dalam lingkungan OKI
![]() |
Sejarah Terbentuknya Organisasi Konferensi Islam ( OKI ) |
Dalam bidang keanggotaan , OKI juga mengalami perkembangan . ketika pertamakali dibentuk , jumlah anggotanya hanya 28 negara yakni mereka yang hadir di KTT 1 di rabat, setelah KTT IV di Casablanca tahun 1984, jumlah anggotanya telah menjadi 45 negara dari tiga kawasan , yakni arab, asia dan afrika. Dalam Piagam OKI dijelaskan bahwa yang menjadi anggota OKI adalah :
1. Negara yang hadir dalam KTT Rabat tahun 1969
2. Negara yang menandatangani piagam OKI
3. Negara yang hadir pada KTT Jeddah dan Karachi
Kini Negara-negara anggota OKI adalah
1. dari kawasan arab : aljazair, arab Saudi, bahrein,Djibouti,irak , Kuwait, libanon, Libya, maroko, Mauritania, mesir, oman, Qatar, Somalia, sudan suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab, Yaman, yordania dan PLO.
2. dari kawasan asia : Afganistan, Bangladesh, Brunai Darussalam, Indonesia, iran, maladewa, Malaysia, Pakistan, turki, dan Azerbaijan.
3. Dari kawasan Afrika : Benin, Burkina faso, cameroun, chad, Comoros, gabon, gambia, guinea, guinea Bissau, mali, niger, Nigeria, Senegal, Uganda, dan sierra leone.
Keanggotaan afgaistan dibekukan untuk sementara, mengingat pemerintahannya dalah rezim kumunis. Sementara mesir, setelah di kucilkan dari OKI karena menandatangani persetujuan Camp David ( tahun 1979 ), diterima kembali sebagai anggota OKI setelah KTT IV di Casablanca ( 1984 ).
Selain dalam bidang kelembagaan dan keanggotaan, Oki juga mengalami perkembangan dalam lingkup kegiatanya. Kalau pada awal pembentukannya OKI hanya bergerak dalam dibidang politik, khususnya dalam kasus pembakaran masjidilaksa, maka pada perkembangan lebih lanjud OKI telah menangani masalah-masalah islam lebih yang luas, seperti politik, ekonomi, dan social budaya. Hal ini sejalan dengan tujuan OKI, yaitu antara lain mempromosikan solidaritas islam dan kerja sama Negara-negara anggota dalam ekonomi, social budaya dan ilmu pengetahuan.
Untuk terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut, dalam lingkungan OKI telah dibentuk badan subside serta lembaga dan organisasi antara lain :
1. Dana solidaritas islam di jiddah
2. Pusat riset sejarah dan budaya islam di Istanbul ( Turki )
3. Dana ilmu, teknologi dan pembangunan di jiddah
4. Komisi bulan sabit islam di Bengasi ( Libya )
5. Komisi warisan budaya islam di Istanbul
6. Pusat riset dan training social ekonomi di Ankara ( turki )
7. Pusat riset dan latihan teknik di Dacca ( Bangladesh )
8. Bank Pembangunan Islam di Jiddah
9. Kantor berita islam internasional ( IINA ) di Jiddah dan lain-lain.
Dalam KTT OKI tahun 1987 di Kuwait muncul berbagai masalah umat islam yang harus ditangani dan harus dicari penyelesaiaannya mulai dari masalah palestina, krisis ekonomi afrika, dan lain-lain. KTT OKI selanjudnya dilanjudkan di Dakar, Senegal, pada tahun 1991, azerbajian masuk menjadi anggota sehingga anggota OKI kembali berjumlah 45 negara. Delegasi irak tidak tidak di undang karena menginvasi Kuwait. Keputusan penting konferensi antara lain adalah penyelesaiaan masalah palestina secara damai dan mengecam terorisme sebagai sebuah tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Demikian ulasan tentang sejarah terbentuknya Organisasi Konferensi Islam ( OKI ) di atas, semoga bermanfaat dan semakin menambah pengetahuan kita tentang islam dimasa lalu hingga saat ini.
Terimakasih semoga bermanfaat
Sumber : Ensiklopedi Islam