Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Fungsi, dan Contoh Lembaga Sosial dan Norma Sosial

Pengertian, Fungsi, dan Contoh Lembaga Sosial dan Norma Sosial


Sahabat pendidikan sekalian, artikel berikut berkaitan dengan artikel sebelumnya yang membahas mengenai Interaksi social dan Pembentukan Lembaga social dan adapun ulasannya adalah sebagai berikut ini.

1. Pengertian Lembaga Sosial 

Manusia sebagai mahluk social adalah Individu yang saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan suatu yang dapat mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebututhan hidup di masyarakat. Suatu yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah Lembaga Sosial.

Manusia dikenal sebagai mahluk ekonomi ( Homo economicus ) karena manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan, tentu saja dengan cara yang rasional sehingga dapat mencapai kesejahteraannya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia menusia mempunyai banyak kebutuhan, baik dilihat dari ragamnya maupun dari jumlahnya. Kebutuhan tersebut senantiasa ada setiap hari. Misalnya, kebutuhan manusia akan keturunan sehingga perlu adanya suatu keluarga, kebutuhan akan pendidikan sehingga perlu adanya sekolah, kebutuhan makan sehingga perlu adanya pasar dan lain sebagainya.

Namun demikian manusia tidak bisa melakukan aktifitasnya sendiri dalam memahami semua kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu, manusia harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok. Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang apabila di kelompokkan, terhimpun menjadi lembaga –lembaga social. Perilaku masyarakat tersebut dapat dilihat dalam kelembagaan social.

Dalam pengertian sosiologis, lembaga dapat digambarkan sebagai suatu organ yang berfungsi dalam masyarakat. Lembaga social adalah keseluruhan dari sisitem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa lembaga social merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat.
Terbentuknya lembaga social berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Lembaga social terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat. Terbentuk lembaga social berawal dari individu sebagai mahluk social, tidka mampu untuk hidup sendiri, mereka saling membutuhkan, sehingga timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan.

Pengertian Lembaga Sosial dan Norma
Lembaga Sosial dan Norma

Dalam mewujudkan suatu tujuan mansuai selalu membutuhkan orang lain, manusia membutuhkan kemunikasi dengan manusia lain. Sebagai contoh, sejak lahir seorang bayi sampai bisa berbeicara, bisa berpakaian, dan berbagai kemampuan lainnya itu membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ada disekitarnya melalui interaksi social.

Oleh karena itu, manusia disebut sebagai mahluk social. Manusia memiliki naluri dasar untuk selalu berinteraksi, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka maka diperlukan norma yang fungsinya mengatur manusia sehari-hari. Supaya hubungan antar manusia dalam kehidupan sehari-hari didalam suatu masyarakat bisa terjalin sebagaimana yang diharapkan, maka dirumuskanlah norma-norma masyarakat. Apakah yang dimaksud dengan Norma ? norma merupakan aturan atau kaidah yang menjadi pedoman tingkah laku. Norma member tahu kalau perilaku kita itu benar atau salah.

Pada awalnya, norma –norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja berdasarkan kebutuhan manusia. Namun lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Misalnya dalam bidang ekonomi, dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dan keuntungan, namun lama-kelamaan terjadi perubahan kebiasaan bahwa perantara harus mendapat bagiannya, apakah itu dari pembeli atau penjual. 

Berbagai kebutuhan hidup manusia melahirkan beraneka ragam lembaga guna memenuhi kebutuhannya itu. Misalnya kebutuhan manusia akan mata pencaharian melahirkan lembaga-lembaga social seperti industry, perdagangan, koperasi, pertanian dan lain sebagainya. 

Keberadaan lembaga social selalu melekat pada setiap masyarakat. Hal ini disebabkan karena setiap masyarkat pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan pokok supaya keteraturan hidup bersama dapat terwujud, maka dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Sejulah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga social. Tidak semua norma dan aturan yang ada di masyarakat disebut dengan lembaga social, karena untuk menjadi suatu lembaga kemasyarakatan, sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. System norma atau aturan-aturan yang dapat dikategorikan sebagai lembaga social harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
- Sebagian besar anggota masyarakat menerima norma tersebut.
- Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam system social.
- Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

2. Fungsi Lembaga Sosial

Peningkatan aktivitas manusia dalam mengelolah dan memanfaatan sumber daya alam memerlukan adanya fungsi lembaga sosial yang mengatur kegiatan ini. Mengapa demikian? Karena tanpa aturan yang jelas, aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam bisa berdampak buruk bagi alam dan bagi manusia itu sendiri.

Apa peran lembaga sosial dalam pemanfaatan sumber daya alam? Lembaga sosial mengendalikan aktivitas atau kegiatan manusia. Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat berbeda seperti keluarga, institusi pendidikan, lembaga ekonomi, institusi politik, dan lembaga keagamaan. Setiap institusi memiliki fungsi yang berbeda dan memiliki hubungan yang saling melengkapi.

- Contoh institusi sosial disekitar kita.

1. Keluarga

Keluarga adalah unit sosial terkecil di masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Dalam keluarga mengatur hubungan antara anggota keluarga sehingga anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya. Misalnya, ayah adalah kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ayah berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya.


Pengertian, Fungsi, dan Contoh Lembaga Sosial dan Norma Sosial
Keluarga

Ibu mengepalai asisten kepala keluarga dalam menjaga integritas dan keharmonisan rumah tangga. Keluarga adalah tempat pertama sosialisasi untuk anak-anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan mengenalkan cara hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak untuk memahami lingkungan yang lebih luas, sehingga pada saatnya seorang anak benar-benar siap untuk tinggal di masyarakat. Oleh orang tua mereka, anak-anak diperkenalkan dengan aturan dan nilai sosial yang berlaku di masyarakat.

2. Institusi Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah tempat kegiatan belajar dilakukan untuk mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik melalui hubungan dengan lingkungan. Institusi pendidikan termasuk tingkat pra sekolah sampai tingkat pendidikan tinggi. Institusi pendidikan bisa dianggap sebagai lembaga sosial yang dilanjutkan setelah keluarga. Melalui institusi pendidikan, anak akan diperkenalkan tentang kehidupan masyarakat yang lebih luas. Anak-anak juga akan belajar bagaimana menggunakan, mengolah, dan melestarikan sumber daya alam.

Dalam pra-melek huruf nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya penulisan, suka berburu, bergerak, dan suka berkumpul di senja dan malam hari, mengitari api unggun dan berbagi pengalaman hari itu. Pendidikan pada periode ini adalah tentang bertahan hidup (seperti membuat api) dan berkenalan dengan alam semesta.

Pengertian, Fungsi, dan Contoh Lembaga Sosial dan Norma Sosial
Pendidikan

Selanjutnya pada bertani, pengembangan pendidikan dimulai dari cara hidup yang tidak teratur, kemudian belajar mencampur hasil permainan, lalu tumbuh kembali dengan belajar menanam tanaman di lahan sekitar tempat tinggal mereka. Perkembangan selanjutnya, mereka mulai mencoba membuat peralatan untuk membuat hidup lebih mudah. Misalnya, alat yang terbuat dari batu kasar berubah menjadi lebih halus. Akhirnya, periode ini ditandai dengan sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).

Salah satu lembaga pendidikan di masyarakat yang merupakan tempat kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik melalui hubungan dengan lingkungan sekitar.

Pada zaman kerajaan Hindu dan Budha, pendidikan mempengaruhi ajaran agama tersebut. Pada zaman Hinduisme dan Budhisme, perkembangan pendidikan disesuaikan dengan pusat-pusat pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang berkembang dengan kekaisaran besar yang ada di Jawa dan Sumatra. Kemudian kedua agama tersebut berkembang ke berbagai negara di Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk Indonesia yang akhirnya mempengaruhi budaya Indonesia serta pendidikan yang diajarkan oleh Hindu-Budhisme.

Demikainlah penjelasan diatas semoga bernamfaat, sekian dan terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD