Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi


Salam sahabat pendidikan sekalian, masih berhubungan atua berkaitan dengan artikel sebelumnya yang membahas mengenai Klasifikasi Materi, Unsur, dan Senyawa Dalam Materi, kali ini kita akan kembali membahas tentang klasifikasi campuran dan cara memisahkan campuran dalam materi. Untuk lebih lebih singkatnya mari kita sama-sama menyimak pembahasan berikut ini!

- Klasifikasi Campuran

Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang mash mempunyai sifat zat asalnya, contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai adalah susu coklat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium dan paduan logam. Kalian mungkin sering menggunakan berbagai jenis campuran, misalnya ketika memasak, membuat teh manis atau kopi. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. 

1. Campuran homogen.

Banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Larutan gula, garam, dan sirup merupakan contoh campuran homogen. Dalam larutan gula, apakah kamu dapat membedakan zat –zat penyusunnya? Tentu saja tidak. Kalian tidak dapat membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula tersebut. Jadi, campuran homogeny adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat-zat yang tercampur didalamnya.

Larutan tersusun atas pelarut ( solvent ) dan zat terlarut ( solute ). Pelarut yang banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa organic yang dikenal juga sebagai pelarut organic, contohnya kloroform dan alcohol. Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh karena itu, larutan terlihat homogeny ( serba sama ). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan tersebut tidak dapat dibedakan.

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Pelarut, zat pelarut dan larutan

A. Larutan asam, basa dan garam.

Pada dasarnya larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan seperti cuka, sirup, penghilang noda, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan basa atau garam yang banyak dijumpai setiap hari. 
Larutan asam dan basa dimanfaatkan secara luas untuk industry, pertanian, kesehatan, dan penelitian di laboratorium. Oleh karena itu, perlu kita pahami sifat-sifat asam dan basah berikut ini :

1. Asam

Pada saat memasak di dapur, tentu kalian mengenal salah satu bahan penambah rasa masakan, yaitu cuka dapur yang mengandung asam asetat. Aki pada kendaraan bermotor mengandung asam sulfat. Asam dalam lambung manusia yaitu asam klorida yang berfungsi membantu proses pencernaan.
Dari beberapa contoh larutan asam tersebut di atas, bagaimana cara kita mengindentifikasi larutan asam? Berikut adalah cirri atau tanda dari larutan asam: 

a. Rasanya asam (tidak boleh di coba kecuali dalam makanan).
b. Dapat menimbulkan korosi.
c. Mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.

Selain banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, larutan asam dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan, contohnya terjadi hujan asam. Dibeberapa wilayah tertentu, terjadi hujan asam yang menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung dan patung-patung dalam kota. Mengapa dapat terjadi hujan asam? Bila terdapat kadar gas belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NO) diatmosfer sangat tinggi, maka gas ini akan bereaksi dengan air diatmosfer dan membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya. Ketika terjadi hujan, air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari keadaan normal. Air hujan inilah yang dikenal dengan hujan asam. Gas belerang Dioksida dan gas Nitrogen oksida dihasilkan dari pembakaran minyak bumi yang berasal dari buangan Industry dan kendaraan bermotor. Selain merusak gedung dan patung-patung, hujan asam tersebut dapat merusak tumbuh-tumbuhan dan dapat menyebabkan kematian pada mahluk hidup yang ada disungai apabila hujan tersebut masuk kesungai. 

2. Basa

Contoh benda yang mengandung basa ialah sabun mandi, sabun cuci, sampo, pasta gigi, obat maag dan pupuk. Dalam penggunaan sehari-hari, umunya basa dicampur dengan zat lain. Bagaimana cara kita mengidentifikasi larutan basa tersebut ? berikut ini adalah sifat-sifat basa :

a. Mempunyai rasa agak pahit ( tidak boleh dicoba )
b. Terasa licin dikulit
c. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.

Larutan asam sering direaksikan dengan larutan basa untuk menghasilkan senyawa netral atau dikenal dengan reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi ini akan dihasilkan garam dan air. Contoh penerapan reaksi netralisasi dalam kehidupan adalah untuk mengobati penderita sakit maag. Dimana sakit Maag ( kondisi kadar asam lambung yang tinggi ) maka obat maag adalah senyawa yang bersifat basa ( kandungannya magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida ). Contoh lainnya adalah pengobatan akibat sengatan serangga, perlindungan terhadap kerusakan gigi, dan pengolahan tanah pertanian.     

B. Indikator

Larutan adam dan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk mebedakan asam atau basa dapat menggunakan indicator. Suatu indicator asam-basa adalah suatu senyawa yang dapat menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa. Indokator asam-basa dibedakan menjadi indicator alami dan buatan.

1. Indikator Alami

Berbagai jenis tumbuhandapat digunakan sebagai indicator alami. Tumbuhan yang termasuk indicator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa. Beberapa contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indokator alami adalah kunyit, bunga mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.

Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga. Kubis ( Kol ) merah mengandung suatu zat indicator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah pada asam, warna hijau pada basa lemah, dan warna kuning pada basa kuat. Akstrak bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan menghasilkan warna hijau.

2. Indikator Buatan

Salah satu jenis indicator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam larutan asam. Lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa. Perhatikan gambar berikut ini :


Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Larutan asam dan basa
C. Garam. 

Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa kimianya Natrium Klorida ( NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam proses pengolahan makanan. Bagaimana senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi tersebut akan dihasilkan garam dan air. Asam + Basa = 
Garam + Air.

Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industry pupuk, obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang membentuk berbagai jenis garam adalah : HCI + NaOH +   =    NaCl + H2O ( Asam klorida + Natrium hidroksida  =  Garam NaCl + Air.

2. Campuran Heterogen

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Campuran minyak dalam air

Campuran pasir dan air merupakan contoh dari campuran heterogen. Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan yang lainnya secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Dengan demikian, pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi yang sama ( tidak serba sama ). Perhatikan tabel yang berisikan perbedaan unsure, senyawa dan campuran berikut :


Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Sifat unsur, senyawa dan campuran

- Cara Memisahkan Campuran 

Campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat pisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan sifat-sidat fisis zat penyusunnya. Seperti wujud zat, ukuran pertikel, titik leleh, titik didih, sifat megnetik, kelarutan dan lainnya.

Metode pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk menjernihkan air dan pembuatan garam. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain Penyaringan ( Filtrasi ), Sentrifugasi, Sublimasi, Kromatografi, dan Distilasi. Berikut adalah pemaparan atau penjelasan singkat tentang metode pemisahan tersebut :

1. Penyaringan ( Filtrasi )

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Filtrasi
Metode Filtrasi adalah merupakan metode paling sederhana dalam proses pemisahan campuran. Penyaringan atau Filtrasi adalah Metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran pertikel zat-zat yang bercampur.
Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat yang bercampur, umunya untuk memisahkan padatan dan cairan. Alat utama yang digunakan dalam penyaringan adalah penyaring dari bahan yang berpori yang dapat dilalui partikel kecil, tetapi menahan pertikel yang lebih besar. 

2. Sentrifugasi

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Sentrifugasi
Metode jenis ini biasa digunakan sebagai pengganti filtrasi jika pertikel padatan yang terdapat dalam campuran memiliki ukuran yang sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sintrifugasi digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal ini, padatan adalah sel-sel darah merah dan putih yang akan mengumpul didasar tabung reaksi, sedangkan plasma darah berupa cairan yang berada dibagian atas tabung reaksi.

3. Destilasi 

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Destilasi

Pemisahan campuran dengan destilasi ( Penyulingan ) digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur, sehingga pada saat menguap setiap zat akan terpisah. Dalam dunia industry prinsip ini digunakan  pada penyulingan minyak bumi. Minyak bumi terbagi atas berbagai macam komponen minyak bumi yang berbeda titik didihnya.

4. Kromatografi

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Kromatografi
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai kegiatan dengan tujuan untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk seseorang yang dicurigai menggunakan obat-obatan terlarang atau pula seorang atlit yang dicurigai menggunakan doping. Prinsip kerja kromatografi ini didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel –partikel zat yang tercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.

Contoh untuk mengindentifikasi kandungan zat tertentu dalam suatu bahan makanan, mengindetifikasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida, dan masih banyak lagi penggunaan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan cara ini. Jenis kromatografi yang paling banyak digunakan adalah kromatigrafi kertas. Jenis lainnya adalah kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas.

5. Sublimasi

Klasifikasi Campuran dan Cara Memisahkan Campuran Dalam Materi
Sublimasi

Prinsip kerja pemisahan campuran dengan sublimasi didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim ( Perubahan wujud padat kewujud gas ) sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya campuran iodine dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi. 

Demikanlah penjelasan tenang Cara memisahkan campuran dalam materi semoga bermanfaat dan sukses selalu menyertai anda. Selamat belajar.
Sumber : KEMENDIKBUD, IPA Edisi refisi 2016 SMP kls VII Smtr 1