Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional

Cara Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional


Pembelajaranmu.com. Salam sobat pendidikan sekalian, berikut ini kita akan membahas tentang tari tradisional yang akan mengupas tentang ragam gerak dan keunikan gerak tari tradisional yang semoga dapat bermanfaat untuk anda dan berikut ulasannya :

1. Keunikan Gerak Tari Tradisional 

Motif gerak merupakan salah satu keunikan pada tari. Motif gerak dapat dilihat dari gerak tangan, kaki, kepala atau anggota tubuh lainnya. pada keunikan gerak kaki seperti tari Papua. kaki bergerak secara ritmis dan dinamis. Tari Daerah Sulawesi Selatan seperti Pagellu' memiliki memiliki ciri gerak dengan kaki yang tertahan pada lantai. keunikan gerak pada mata dapat dijumpai pada tari Bali dengan gerakan bola mata kekanan dan kekiri dengan cepat yang menjadi lambang ekspresi tari yang mewakili tari itu sendiri.

Keunikan motif gerak pada jari-jari dapat kita jumpai pada Tari Gendhing Sriwijaya. Lentikan jari tangan merupakan kekuatan tarian ini. Pada tari Minang juga dapat kita jumpai gerakan tangan yang kuat, terkadang mengalun terkadang pula patah-patah. Motif gerak Minang banyak dipengaruhi oleh motif gerak pencak silat. Keunikan gerak pada tangan juga dapat kita lihat pada tari Jawa gaya Surakarta maupun Yogyakarta yang memiliki bentuk jari tangan yang mencirikan karakter tari misalnya karakter gagah atau halus. Keunikan pada gerak jari tangan juga dijumpai pada tarian Dayak melalui bulu-bulu burung enggang yang diselipkan pada jari-jari tangan.

 Jenis Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional

Cara Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional
Tari tradisional
Keunikan yang berikutnya adalah keunikan gerak yang juga dapat dilihat dari ragamnya. Ragam gerak merupakan kumpulan dari beberapa motif. Pada ragam " Meniti Batang" pada tari Melayu misalnya, ada koordinasi antara motif gerak kaki, tangan dan juga badan. Setiap tari tradisional memiliki ragam gerak yang menjadi ciri khas tarian. Melakukan Ragam gerak tradisional haruslah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan sesuai tarian tersebut berasal. 

2. Jenis Penyajian Tari Tradisional

Pertunjukan tari secara penyajian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : Tari Tunggal, Tari Berpasangan, Tari Berkelompok, Dramati, dan Tari Bertema. 

Tari Tunggal adalah tarian yang memang hanya dibawakan atau dilakukan oleh dan untuk satu orang saja. Contoh tari tradisi tunggal misalnhya tari Topeng Ronggeng dari Betawi.

Tari berpasangan adalah tari yang dilakukan oleh dua orang, baik itu laki-laki maupun perempuan atau gabungan dari laki-laki dan perempuan ( bukan banci ). Adapun prinsip dari tari berpasangan yaitu : (1). adanya gerak saling mengisi, (2). adanya gerak saling berinteraksi, (3). merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajiannya. Contoh dari tari ini adalah tari payung dari Sumatera Barat yagn diciptakan oleh Huriah adam.

Tarian berkelompok adalah  tarian yang dilakukan oleh laki-laki  dan perampuan atau campuran dari penari laki-laki dan perampuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tarian berkelompok ini ialah tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papua, Yosim Panca dari Papua dan tari Belibis dari Bali.

Dramari merupakan bentuk penyajian tari yang memiliki disain Dramatik. Ada dua disain dramatik yaitu kerucut tunggal dan dan kerucut ganda. Disain dramatik kerucut tunggal artinya dalam satu pertunjukan tari hanya ada titik klimaks kemudian menurun. Pada disain kerucut ganda saat pertunjukan terdapat beberapa titik klimaks sebelum akhirnya turun. Contoh Paling terkenal adalah cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya mangkunegaran. Daramati ini merupakan bentuk tradisi yang bersumber dari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan dramati selain mengausai secara aspek gerak  juga aspek ekspresi. Untuk mendukung cerita harus mampu menterjemahkan naskah menjadi gerak tari. Kemampuan menyanyi juga diperlukan untuk tokoh-tokoh tertentu, karena dialog biasanya dilakukan dengan cara bernyanyi. Kalau pementasan drama lebih menekan pada aspek dialog dan juga monolog maka pada dramati aspek pentingnya adalah bahasa gerak. Penari harus mampu menyampaikan makna melalui gerak tari dan ekspresinya.

Tari Bertema dapat dijumpai hampir disemua jenis penampilan tari, baik itu tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok maupun tari bercerita. Tema pada tari merupakan ide yang kemudian diwujudkan dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya diekspresikan melalui gerak. 

Jenis Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional

Cara Penyajian Tari Tradisional dan Keunikan Gerak Tari Tradisional
Tari Tradisional

Penyajian tari tradisi baik dalam bentuk tunggal, berpasangan, berkelompok  maupun drama tari, memerlukan unsur pendukung tari antara lain tata rias , dan tata busana. Hal tersebut memiliki peran penting pada pementasan untuk mendukung karakter tari yang hendak disampaikan. Pada drama tari, unsur pendukung tari dalam bentuk tata rias dan tata busana memiliki peran penting karena dapat menunjukkan tokoh dan karakter dengan kata lain dapat divisualisasikan. Setiap tokoh memilki kekayaan, keunikan tata rias dan tata busananya begitupun Indonesia pada umumhya sebab masing-masing daerah memiliki ciri masing-masing dan dengan ciri itu pula kita dapat menebak dari mana asal tarian tersebut.

Tata rias juga berkaitan dengan tema tari dan karakter tari yang dibawakan atau ditampilkan dan pastinya dalam pementasannya, penari laki-laki dan penari perempuan memiliki tata rias dan tata busana yang berbeda pula dan perbedaan ini juga untuk semua nama tari. 

Dari penjelasan diatas maka dapat kita ambil sedikit kesimpulan bahwa jenis penyajian tari dapat berupa tari tunggal, berpasangan, berkelompok atau dramati. hampir semua jenis tari memiliki tema sehingga tari bertema dapat berupa tari tunggal, berpasangan, berkelompok maupun dramati.Tari Kreasi baru merupakan hasil ciptaan penata tari yang bersumber pada tari tradisional daerah setempat. Setiap penata tari masing-masing memiliki ciri khas tertentu sebagai pembeda antara ciptaan dirinya dengan orang lain.

Unsur pendukung tari pada prinsipnya sama antara tari tradisi dan tari kreasi baru.Unsur pendukung memberi peran penting terhadap penampilan tari sehingga makna yang ingin disampaikan kepada penonton dapat diserap dengan baik. unsur pendukung dapat berupa properti tari, tata rias, tata busana, tata panggung, maupun tata iringan. Pengolahan unsur pendukung secara baik tergantung kreatifitas penata tari itu sendiri.  

Demikian penjelasan diatas semoga bermanfaat dan mohon bantu share artikel ini semoga sukses selalu menyertai anda. Terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD