Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sumber - Sumber Utama Pencemaran Udara

Sumber - Sumber Utama Pencemaran Udara 


Salam sahabat pendidikan sekalian, berbagia sumber pencemaran udara dapat kita lihat setiap harinya, mulai dari kita bangun hingga kita tertidur kembali di malam hari, semua hal tersebut salah satunya dan yang paling konstan setiap harinya adalah bersumber dari bahan bakar minyak seperti Emisi kendaraan bermotor, hasil pembakaran industri, kebakaran hutan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sumber pencemaran udara dapat dikategorikan atas sumber bergerak dan tidak bergerak yang dimana sumber hal tersebut meliputi berbagai faktor dan sektor termasuk transportasi, industri dan domestik. Walaupun pada dasarnya ketiga poin tersebut mengeluarkan penceamran yang relatif hampir sama namuan secara spesifik, jumlah masing-masing pencemaran yang dihasilkan bergantung pada karakteristik bahan bakar dan kondisi pembakaran yang dilakukannya.

A. Kualitas Bahan Bakar  Minyak ( BBM )

Ketersediaan bahan bakar tanpa timbal (unleaded gasoline) serta minyak solar dengan kendungan belerang yang rendah merupakan kunci dalam penurunan emisi kendaraan, sebab bahan bakar jenis bensin dan solar tersebut merupakan prasyarat bagi pengguna teknologi kendaraan yang mutakhir yang mampu mengurangi emisi kendaraan secara efisien dan seknifikan.

Tingginya sistem emisi kendaraan bermotor disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

- Sistem kontrol emisi kendaraan yang tidak diterapkan dengan baik
- Pelaksanaan pengujian kendaraan bermotor ( PKB ) secara berkala untuk kendaraan umum tidak berjalan dengan baik.
- Pemeriksaan emisi kendaraan dijalan sebagai bagian dari penegakan hukum juga tidak berjalan dengan baik.
- Kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi dengan fitur teknologi pereduksi emisi seperti katalis sebab tidak tersedianya bahan bakar yang sesuai dengan dengan penggunaan katalis tersebut.
- Kualitas BBM rendah
- Penggunaan kendaraan berteknologi rendah emisi yang menggunakan bahan bakar alternatif masih belum memadai.
- Pemahaman dan sosialisasi tentang manfaat perawatan kendaraan secara berkala yang dapat menurunkan emisi kendaraan dan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar masih kurang dan jarang dilakukan.
- Disinsentif terhadap kendaraan yang termasuk dalam kategori penghasil emisi besar terbesar belum dikenalkan kepada para pengguna kendaraan bermotor secara menyeluruh.

Sehubungan dengan kinerja PKB, ini menunjukkan bahwa dalam sistem - sistem terhadahulu menujukkan bahwa sistem ini belum begitu efektif menurunkan emisi gas buang kendaraan secara umum. 

B. Sistem Transportasi dan Manajemen Lalu Lintas

Manajemen lalu lintas dan tata kelola ruang perkotaan  juga sangat memengaruhi pola pergerakan manusia dan kendaraan disuatu kota yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kualitas udara disekitarnya. Pertumbuhan kendaraan yang sangat pesat di kota-kota besar merupakan salah satu contoh kurang memadainya sistem transportasi perkotaan mengapa demikian ? itu sebabkan karena masih kurangnya sistem transportasi umum yang nyaman, aman dan efisien tepat waktu hingga masyarakat lebih memilih untuk memiliki kendaraan pribadi.

Termasuk salah satu masalah yang tidak dapat dihindari adalah sistem transportasi yang belum terintegrasi kedalam sistem pengembangan wilayah. Contohnya adalah pada kasus pembangunan perumahan  diluar pusat kota tidak disertai dengan pengembangan sistem transportasi yang menghubungkan lokasi perumahan dengan lokasi komersial dan perkotaan dipusat kota dan kondisi ini yang memicu masyarakat untuk memiliki atau membeli kendaraan pribadi untuk tujuan pemenuhan kebutuhan mereka sehari-hari.

Di Indonesia sendiri, komposisi kendaraan sepeda motor terbilang salah satu yang terbesar besar yang disebabkan oleh beberapa faktor yagn diantaranya adalah :

- Sepeda motor merupakan alat transportasi alternatif di pedesaan dan perkotaan yang harganya terjangkau masyarakat luas.
- Adanya kemudahan yang ditawarkan kepada masyarakat oleh lembaga pembiayaan untuk membeli sepeda motor. Contohnya cicilan yang rendah bunga dan tanpa menggunakan uang muka.

berbagai kesimpulan tentang  kemacetan lalu lintas  serta pencemaran udara yang terdapat dikota-kota besar di Indonesia disebabkan oleh manajemen kebutuhan transportasi yang tidak efektif, Kurangnya infrastruktur untuk transportasi tidak bermotor ( pejalan kaki ) dan belum tersedianya alat trasnportasi cepat masal yang terinterkoneksi, masih terbatas dan rendahnya kualitas layanan.

C. Emisi Industri

Pembakaran bahan bakar untuk keperluar beragai macam produk industri termasuk didalmnya adalah pembangkit listrik, produksi kimia serta produk lainnya, merupakan sumber pencemaran industri yang utama, Penggunaan bahan bakar batu bara, kokas dan kayu serta produk minyak MFO ( Marine Fuel Oil, HSD ( High Speed Diesel ), minyak tanah, bensin, minyak sisa, IDO ( Industrial diesel oil ) dan juga  liquifield petroleum gas ( LPG ) sangat memengaruhi kualitas emisi industri sebab  kandungan belerang didalam MFO di indonesia lebih tinggi dari dalam HSD, IDO, MFO, dan minyak tanah, sehingga MFO menghasilkan polutan SO2 persatuan Volume yang lebih tinggi dibandingkan bahan bakar minyak lainnya.

Beberapa penyebab pencemaran udara diberbagai industri namun tidak dapat dan tidak terpantau antaranya adalah :

- Tingkat ketaatan perusahaan industri untuk mematuhi peraturan lingkungan masih rendah, tidak ada sangsi tegas yang diterapkan pada industri yang melebihi MBE kecuali jika telah terjadi pencemaran yang mengganggu masyarakat sehingga memicu protes warga meski terkadang dihiraukan.

- Kapasitas sumberdaya pemerintah terbatas dalam upaya pemantuan serta pengawasan terhadap industri, Pemantauaan yang dilakukan hanya dengan cara acak tergantung pada ketersiadan anggaran.

- BME hanya mengatur industri-industri yang memiliki potensi  besar mencemari udara namun industri yang tidak berpotensi besar mencemari dikelompokkan dalam industri lain-lain dan harus memenuhi BME dengan jumlah parameter yang sama untuk semua industri. BME ditetapkan berdasarkan konsentrasi parameter dan bukan beban emisi dan inilah yang kemudian menjadi akibat dari terbebaninya industri melakukan pemantauaan parameter yang tidak segnifikan untuk industri yang terkait yang pada akhirnya manjadi penyebab kecenderungan akan pengabaiaan peraturan.

- Tidak ada atau kurangnya koordinasi antar instansi yang mengeluarkan IUI dan yang menyetujui dokumen lingkungan yang kadang menyebabkan  IUI dikeluarkan sebelum dokumen lingkungan disetujui dengan kata lain kepentingan pertumbuhan industri lebih penting daripada kepentingan kelayakan lingkungan.

- Sistem insentif fiskal bagi industri yang menurunkan  emisi secara segnifikan melalui penerapan produksi bersih dan kontrol emisi tidak diterapkan, hanya industri-industri besarlah yang memiliki atau yang memerlukan label kelayakan lingkungan  untuk kepentingan  pemasaran serta eksport produknya dan tidak berdasarkan atas peraturan.\

Sumber - Sumber Utama Pencemaran Udara
Sumber - Sumber Utama Pencemaran Udara 


D. Sumber Pencemaran Domestik

Aktivitas domestik serta penggunaan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dapat mengemisikan NOx, partikulat, Co, dan senyawa organik yang mudah menguap ( VOC ) yang pada akhirnya terjadi penganjuran penggunaan bahan bakar batu bara dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak ( BBM ) yang juga pada akhirnya semakin menambah emisi pencemaran tersebut diatas  dan pencemar SO2.

Selain hal tersebut diatas, juga terdapat berbagai macam sumber pencemaran lainnya di kota-kota besar misalnya pembakaran sampah secara terbuka, saluran pembuangan air, stasiun pengisian bahan bakar ( SPBU ) yang menghasilkan senyawa VOC dari penguapan bahan bakar  pada waktu pengisian tangki penyimpanan berlangsung. Emisi Fugitive SPBU cukup memiliki kontribusi yang cukup berarti terhadap total emisi hidrokarbon tetapi hal ini belum begitu banyak diperhatikan dan belum banyak menadapatkan perhatian oleh pemerintah.

Saluran pembuangan yang tidak terawat didaerah perkotaan  tidak hanya dapat menyebabkan banjir tetapi juga menyebabkan atau menghasilkan penceamran udara dari bau yang keluar didalamnya seperti hidrogen sulfida (H2S) dan NH3. Emisi gas tersebut prekursor deposisi asam yang penting yang turut didalamnya terdapat emisi dari dekomposisi sampah organik.

Penanggulangan sampah perkotaan juga termasuk bagian yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh pesatnya emisi gas yang ada diwilayah perkotaan. Penumpukan sampah yang tidak terkendali mengakibatan masyarakat mencari jalan pintas untuk mengatasi penumpukan tersebut dengan cara pembakaran secara terbuka yang secara langsung akan memengahu kualitas udara disekitarnya.

Persentasi penanggulangan sampah dengan cara pembakaran terbuka ini menempati posisi terbesar dari berbagai cara penanggulangan lainnya seperti pengomposan, mengubur sampah, daur ulang sampah serta yang lainnya. Pembakaran secara terbuka ini dapat mengemisikan pencemaran udara dengan proporsi yang cukup besar namun disayang sebab belum banyak studi yang memperhatikan hal ini sebagai suatu hal yang memiliki total pencemaran udara yang besar.

Demikian ulasan diatas semoga bermanfaat dan terimakasih atas waktu yang anda berikan.

Sumber Referensi :
Penulis : Dewi Yuliana Astuti
Penerbit : PT Sarana Panca Karya Nusa