Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hakekat Teks Berita, Unsur, Struktur, Kaedah dan Isi Teks Berita

Hakekat Teks Berita, Unsur, Struktur, Kaedah dan Isi Teks Berita

Salam sahabat pendidikan sekalian dimanapun berada, Menurut kamus besar bahasa Indonesia, berita berarti suatu cerita atau keterangan mengenai kejadian aau peristiwa yang hangat atau baru saja terjadi. 

Pemicu utama munculnya suatu berita adalah suatu faktor peristiwa atau kejadian yang dimana peristiwa atau kejadian yang dimaksudkan adalah fakta atau kondisi yang sesungguhnya terjadi dan bukan rekayasa penulisnya. Fakta atau kondisi tersebut layak dijadikan berita jika menarik, unik, dan istimewa.

1. Hakikat Teks Berita.

Surat kabar, radio, telefisi atau media online merupakan media berkala tempat penyampaian berita yang dimana, suatu berita setidaknya harus memiliki dua syarat yaitu faktanya tidak boleh direkayasa dan menceritakan segala aspek secara lengkap dan bukan hanya potongan-potongan suatu kejadian saja.

A. Unsur - unsur pada berita 

Dalam menyajikan suatu berita haruslah berdasarkan atas beberapa unsur yaitu : Siapa, apa, dimana, kapan , mengapa, bagaimana.
  • Siapa : menekankan pada sumber berita yang mengacu pada individu, kelompok, atau lembaga. Setiap sajian berita harus memiliki sumber berita yang jelas agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Apa : Menjelaskan topik berita tersebut 
  • Dimana :  Menunjuk pada tempat suatu kejadian atau peristiwa
  • Kapan : Menjelaskan waktu terjadinya suatu peristiwa
  • Mengapa : Menjelaskan penyebab suatu kejadian atau peristiwa.
  • Bagaimana : Menjelaskan kronologi atau proses terjadinya suatu kejadian atau peristiwa.
B. Struktur teks pada berita   

Struktur teks berita diawali dengan orientasi berita, diikuti dengan peristiwa  dan terakhir diakhiri dengan sumber berita. Orientasi berita merupakan bagian pembuka yang berisi hal yang akan diberitakan yang dimana peristiwa adalah bagian inti suatu berita. 

Pada tahap ini, berita dinarasikan hingga sedemikian rupa hingga tersaji beberapa fakta yang dimunculkan kemudian dan sementara itu, sumber berita berisi referensi dari narasumber didalam berita. Sumber berita tidak selamanya di akhir suatu berita  tetapi juga terdapat didalam berita itu sendiri.

C. Kaedah kebahasaan teks pada berita

Penyajian suatu berita yang baik tidak hanya dilihat atau dinilai dari kriteria penting atau menariknya suatu berita bagi pembacanya melainkan berita tersebut dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi kriteria penggunaan bahasa secara baik dan benar sehingga pembaca mudah menangkap nilai penting atau daya tarik berita tersebut. Kejelasan suatu informasi berita sangat ditentukan oleh bahasa yang gunakan. 

Kaidah kebahasaan suatu teks berita terdiri dari 5 jenis yaitu, penggunaan bahasa baku, kalimat langsung, kata kerja mental,keterangan waktu, dan konjungsi.

1. Bahasa baku adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi. Bahasa jurnalistik (berita) harus menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, Contoh :

a. Bahasa baku : ( Sebagai bangsa dengan bentang pulau dan lautan yang luas, Indonesia harus memiliki kemampuan memproduksi alat utama sistem pertahanan (alunsista) sendiri).
b. Bahasa Tidak Baku : ( Karena memiliki pulau dan l;autan yang luas, Indonesia seharusnya memiliki kemampuan memproduksi alat utama sistem pertahanan (alunsista) sendiri).

2. Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ujaran atau ucapan orang lain yang ditulis persis seperti apa yang diucapkan orang tersebut dengan diberi tanda ("...") yang tentunya memiliki kutipan yang berasal dari pernyataan langsung sumber berita. sesuai prinsip " berita berasal dari fakta" pernyataannya ditulis secara langsung dengan contoh seperti dibawah ini :

" Syaratnya, siswa berprestasi itu harus mengambil jurusan pertanian atau pariwisata. Harapan kami, banyak siswa berprestasi dan melanjudkan kuliah di PTN dengan mengambil jurusan pertanian atau peristiwa, " Kata Kadikpora Kota Batu Mistin, Minggu (19/4/2015).

3. Kata kerja mental adalah secara harfiahnya mengacu pada apapun yang berhubungan dengan proses intelektual pikiran. dengan demikian, kata kerja mental sangat berkaitan dengan konsep atau mengacu pada keadaan kognitif, contohnya : menghemat, menginspirasi,memahami.

4. Keterangan waktu dan tempat Pada teks berita sangatlah penting sebab tanpa adanya keterangan, pembaca berita akan meragukan kebenaran isi dari suatu berita. Penataan kata keterangan waktu ataupun kata keterangan tempat pada teks berita berbeda dengan teks lainnya. Pada teks selain dari pada berita, kata keterangan waktu maupun keterangan tempat terletak dibelakang kalimat, Namun pada teks berita, rumusan SPOK (subjek, predikat, objek, keterangan) dianggap belum cukup untuk menyampaikan pesan dengan baik. Oleh karena itu, pada teks berita, terdapat beberapa penyimpangan penataan kata kererangan waktu dan kererangan tempat demi mendukung penyampaian pesan tersebut. Contoh : " Bagi SMP AL Islamiyyah Purwokerto, sabtu( 22/10) lalu merupakan hari yang menggembirakan sebab hari itu beberapa siswa yang dilegalisasikan dalam sejumlah lomba berhasil mengukir prestasi.

5. Konjungsi atua kata penghubung merupakan kata tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat : kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Selain itu juga, konjungsi menjadi penghubung paragraf satu dengan yang lainnya. Salah satu jenis konjungsi yang digunakan pada teks berita adalah konjungsi temporal yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Konjungsi ini dibagi menjadi dua yaitu sederajat dan tidak sederajat..

a. Konjungsi temporal sederajat misalnya : lalu, kemudian, sesudahnya, dan sebelumya. Konjungsi ini umumnya digunakan dalam kalimat majemuk setara. Contoh : " Selain VW Up! Chris lesmana, sebelumya juga telah merancang VW New Beetle atau lebih familiar dengan sebutan VW kodok".

b. Konjungsi temporal tidak sederajat misalnya : apabila, bila,bilamana, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah dan tatkala. Konjungsi ini umumnya digunakan didalam kalimat majemuk bertingkat contohnya : " Kepala sekolah telah berjanji akan memberikan hadiah kepada siswanya apabila dapat menjuarai lomba debat bahasa Indonesia Tingkat SMP Dalam Rangka FLS2N 2016.

Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 2 Teks Berita
Rangkuman Teks Berita 
2. Isi Dari Berita

Isi berita tergambar melalui judul dan selain itu juga, isi berita tidak bisa lepas dari unsur berita yang telah dijelaskan sebelumnya (siapa, apa, dimana, kapan, mengapa, bagaimana). Namun unsur-unsur seperti apa yang terjadi tetap disebutkan, tetapi tidak secara lengkap.

1. Ringkasan dan penyimpulan berita 

Berita yang disampaikan akan jelas dapat terpahami apabila mampu menemukan pokok berita yang merupakan poin penting dalam kejadian suatu peristiwa. Meringkas atau menyimpulkan sebuah berita dapat dilakukan dengan mencari unsur-unsur berita yang teah dijelaskan tadi.

2. Langkah - langkah menyimpulkan pokok-pokok berita 

Tujuan utama menyimpulkan berita adalah untuk mengetahui atau menemukan informasi pokok yang ada dalam berita tersebut jadi hendaklah suatu informasi atau berita disimak dengan baik agar mudah memahami isinya, pesannya, atau informasi yang ada didalamnya. Berikut langkah penyimpulan isi berita :

a. Medengarkan kalimat demi kalimat dalam suatu berita dengan seksama dan penuh konsentrasi

b. Mencatat informasi penting apa yang dapat diambil dari informasi tersebut.

c. Mencatat pokok berita yang meliputi tema atau topik berita, hal atau peristiwa yang diberitakan (apa), orang yang diberitakan (siapa), tempat terjadinya hal (dimana), waktu terjadinya (kapan), sebab terjadinya (mengapa), dan proses terjadinya (bagaimana).

d. Menyarikan pokok - pokok berita menjadi kalimat.

e. Menyimpulkan isi berita berdasarkan pokok-pokok berita yang telah dicatat.
     
3. Tanggapan terhadap isi berita

Hal yang mudah diidentifikasi dalam sebuah berita adalah pokok permasalahannya dan pokok permasalahan tersebut dapat dikritik melalui tanggapan berita. Menanggapi isi suatu berita berarti memberikan pendapat atau komentar terhadap isi permasalahan suatu berita.

Tanggapan adalah sambutan terhadap hal , peristiwa, masalah, ucapan, pendapat atua gagasan yang berupa kritik maupun suatu komentar. Tanggapan dapat berupa suatu pernyataan setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka atau menambahkan pendapat.

Tanggapan yang dikeluarkan harus bersifat objektif dan alasannya memberi tanggapan juga harus logis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengemukakan tanggapan antara lain adalah : 
a. Memiliki hubungan dengan masalah yang dibicarakan.

b. Dapat memecahkan permasalahan yang ada.

c. Disampaikan dengan kalimat yang tepat.

d. Disampaikan dengan sikap terbuka dan sopan.

3. Menulis teks dalam berita.

Menulis teks berita hampir sama dengan menulis laporan peristiwa. Hal yang dituliskan harus berupa fakta yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Suatu berita dapat dikatakan sempurna apabila bisa menjawab semua pertanyaan pada unsur-unsur berita yang telah dijelaskan sebelumnya. 

teks berita dituliskan dalam bentuk deskripsi atau pemaparan kejadian sehingga pembaca mampu menggambarkan kejadian tanpa melihat secara langsung. 

Meskipun penulis berita harus berdasarkan fakta, interpretasi (penafsiran) mengenai kejadian tersebut sangat diperlukan sebagai penjelasan fakta. Langkah penyusunannya adalah sebagai berikut : Penemuan peristiwa atau kejadian, Mencari sumber berita, Wawancara, Pancatatan hal-hal penting, dan Penyusunan berita. 

a. Penemuan peristwa

Isi berita berkaitan dengan peristiwa aktual. Selain dari peristiwa kriminal, bencana alam atua kejadian lainnya yang bersifat mendadak, pemburu berita juga perlu menangkap berita atau kegiaan-kegiatan yang ada dan unik pada lingkungan masyarakat.

b. Pencarian sumber berita 

Penulis suatu berita harus dapat menemukan tokoh yang mampu memberikan informasi secara tepat atas peristiwa yang akan diberitakan agar isi daripada berita tersebut akurat.

c. Wawancara berita 

Penulis melakukan wawancara untuk memperoleh fakta mengenai data atau proses suatu kejadian.

d. Pancatatan hal-hal penting 

Selama proses pencarian informasi berjalan , penulis dapat dipandu dengan pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, bagamana proses terjadinya suatu peristiwa.

e. Penyusunan suatu berita 

Pada proses penyusunannya, berita jika dilihat dari hakikatnya harus memakai bahasa yang singkat dan jelas. Sleain itu pula, pada penyusunannya harus memerhatikan struktur, kebahasaan dan unsur-unsur beritanya.

Demikian rangkuman tentang teks berita diatas, semoga bermanfaat dan selamat berlajar. Terimakasih atas waktu dan perhatiannya.   
Sumber : Solatif_Media Prestasi
Penulis : Wisnu Prabajatmika