Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Defenisi Darah dan Fungsinya Pada Manusia

Defenisi Darah_pembelajaranmu.com.

A. Defenisi Darah.

Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan lain yang berada dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem yang tertutup oleh sistem pembulu darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi homeostatis. 

Darah merupakan suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah. Kedua sifat utama ini, yaitu  berwarna merah dan kental yang membedakannya dengan cairan tubuh yang lain. Kekentalan ini disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul, dari yang terkecil hingga yang paling besar seperti protein yang terlarut didalam darah. 

Warna merah memberi ciri khas bagi darah yang disebabkan oleh adanya senyawa yang berwarna merah di dalam eritrosit yang tersuspensi didalam darah. Adanya senyawa dengan berbagai ukuran molekul yang terlarut, ditambah lagi dengan suspensi sel, baik eritrosit maupun sel-sel darah yang lain, darah pun menjadi cairan dengan massa jenis dan kekentalan (viskositas) yang lebih besar dari pada air.

Dalam perifer lekosit dibedakan dari eritrosit oleh adanya inti sel. Prosedur perhitungan dengan mesin otomatis mengklasifikasikan semua sel berinti sebagai lekosit. Darah berdasarkan konsetrasinya, merupakan merupakan suatu cairan yang membentuk 6-8 % dari berat tubuh total dan terdiri dari sel-sel darah yang tersuspensi dalam cairan yagn disebut dengan plasma. 

Adapun volume darah pada orang dewasa yang sehat ditentukan oleh jenis kelaminnya. Volume darah pada laki-laki dewasa 5 liter, sedangkan pada perempuan dewasa sedikit lebih rendah dengan jumlah 4,5 liter saja. Nilai ini tidaklah bersifat mutlak sebab ditentukan oleh dua hal yaitu :
  • Ada keseimbangan antara ruang intra pembuluh darah (ruang intravaskuler) dengan ruang antar sel. Meskipun secara anatomis sistem pembuluh darah adalah ruang tertutup bila dilihat secara mikroskopis, ada cela diantara sel-sel yang dapat dilalui cairan.
  • Nilai tersebut tergantung pada cara pengukuran volume darah yang umumnya didasarkan atas cara pengenceran. 
Defenisi Darah Fungsi Peradaran dan Komposisi Darah
Defenisi Darah Fungsi Peradaran dan Komposisi Darah 
B. Fungsi darah. 

Fungsi utama darah adalah sebagai alat transportasi; sel darah merah tetap berada dalam sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Sel darah putih di dalam darah bertanggung jawab terhadap petahanan tubuh dan diangkut oleh darah keberbagai jaringan tubuh tempat sel-sel tersebut melakukan fungsi fisilogiknya. Trombosit pada tubuh berperan sebagai pencegah terhadap hilangnya darah akibat pendarahan dan melakukan fungsi utamanya di dinding pembuluh darah. 


Protein plasma merupakan pengangkut zat gizi dan produk sampingan  metabolik ke organ-organ tujuan untuk penyimpangan atau ekskresi. Secara umum, fungsi darah terbagi atas beberapa bagian, yaitu sebagai alat transport makan, oksigen, bahan buangan, antar jaringan, pertahanan keseimbangan (homeostatis), dan sebagai pertahanan tubuh dari agresi benda asing. 

  1. Sebagai alat transport makanan, yang diserap oleh saluran cerna dan diedarkan keseluruh tubuh.
  2. Sebagai alat transport oksigen, yang diambil oleh paru-paru atau insang untuk diangkut keseluruh bagian tubuh.
  3. Sebagai alat transport bahan buangan dari jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-paru (gas), ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan kedalam empedu dan saluran cerna sebagai tinja (untuk saluran yang sulit larut dalam air).
  4. Sebagia alat transpor antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu jaringan yang dibuat oleh jaringan lain.
  5. Sebagai alat pertahan tubuh yang mengatur keseimbangan distribusi air dan mempertahankan keseimbangan asam - basa sehingga pH darah dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang semestinya.
  6. Sebagai pertahanan tubuh dari agresi benda asing atau senyawa asing yang umumnya selalu dianggap memiliki potensi untuk menimbulkan ancaman dalam tubuh.

Maka dengan demikian, secara garis besar dapat dinyatakan, bahwa fungsi darah ialah sebagai sarana transport, alat homeostatis dalam alat petahanan. Bobot jenis darah bervariasi antara 1.054 dan 1,060, sedangkan bobot jenis plasma darah ialah kurang lebih 1,024 - 1,028, Viskositas (derajat kekentalan) kurang lebih 4,5 kali viskositas air.

C. Peredaran Darah. 

Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju ke paru-paru melepaskan CO2 dan Mengambil O2 dibawah menuju pada serambi kiri yang kemudian disalurkan menuju ke bilik kiri, selanjudnya dari bilik kiri, O2 dibawa lagi keseluruh tubuh oleh eritrosit untuk pembakaran atau oksidasi. 

Peredaran darah besar, yaitu peredaran yang berasal dari jantung dengan membawa oksigen dari sari makanan ke seluruh bagian tubuh dan kembali lagi ke jantung dengan membawa karbondioksida. 

Peredaran darah kecil, yaitu peredaran dari dari jantung yang membawa karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepaskan dan kemudian kembali mengambil oksigen untuk dibawa kembali ke jantung.

D. Komposisi Darah. 

Darah terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah. Sebagian besar sel darah terdiri atas eritrosit dan lekosit, sedangkan jumlah lekosit relatif sangat sedikit. Disamping lekosit dan eritrosit, masih ada pertikel lain yang disebut dengan trombosit yang memiliki fungsi penting pada penggumpalan darah. Darah beredar keseluruh tubuh melalui sistem sirkulasi. 

Darah dalam sirkulasi darah mengandung 4000 sampai 11.000 lekosit permikroliter dimana secara morfologis dan fungsional, darah terdiri dari tiga jenis populasi, yaitu granulosit, limposit, dan monosit. Di dalam perifer, lekosit dibedakan dari eritrosit oleh adanya inti sel, prosedur perhitungan dengan mesin otomatis mengklasifikasikan semua sel berinti sebagai lekosit.

- Eritrosit (sel darah merah).

Eritrosit atau sel darah merah adalah sel yang paling banyak di dalam darah sebab sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu Hemoglobin, maka dengan sendirinya darah berwarna merah. Sel ini dengan sangat mudah dapat dilihat dengan bantuan mikroskop pada sediaan apus darah.

Bila sel-sel terpaksa harus melewati pembuluh kapiler dengan garis tengah rata-rata lebih kecil dari pada garis tengah eritrosit, sel ini dapat mengambil bentuk lain sedemikian rupa sehingga  diameternya menjadi lebih dari pada pembuluh kapiler. Oleh karena itu, ketika melalui kapiler banyak diantara eritrosit yang biasa rusak sehingga terjadi pemecahan sel darah merah dalam pembuluh darah (Hemolisis intravaskuler). Akibatdari hal ini, subyek eritrosit seperti itu dapat mengakibatkan animea atau kekurangan darah.

Demikian ulasan singkat tersebut diatas dan baca juga artikel yang berkaitan lainnya yang membahas tentang Pengertian Animea yang semoga dapat bermanfaat untuk anda. Terimakasih.

Sumber :Sadikin M.2001-2002.
Sacher RA,2004 di dalam Abdullah.R,2007.
Poedjiadi A,1994.