Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Kaidah, Pola, dan Cara Meringkas Teks Eksplanasi

Pengertian, Kaidah, Pola, dan Cara Meringkas Teks Eksplanasi 

Sahabat pendidikan sekalian, didalam pembahasan kita kali ini sesuai dengan judul diatas, kita akan membicarakan tentang Pengertian Teks Eksplanasi, Kaidah, Pola, dan Cara Meringkas Teks Eksplanasi yang didalam juga membahas tentang hakikat teks eksplanasi, struktur dan tujuan penulisan teks ekplanasi yang menjadi kelanjutan dari pembahasan sebelumnya yang membahas tentang Teks Puisi dan semoga dapat bermanfaat untuk anda dalam proses belajar atau mengajar. 

Untuk lebih jelasnya mari kita simak ulasannya dibawah ini. 

A. Hakikat Teks Eksplanasi 

Pengertian Teks Eksplanasi, Kaidah, Pola, dan Cara Meringkas Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang berisikan penjelasan tentang suatu proses yang berhubungan dengan fenomena - fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, dan budaya dan ditulis berdasarkan pertanyaan penulis terkait ' menapa' dan ' bagaimana' suatu fenomena terjadi. 

Selain itu, teks ini juga berisi informasi berdasarkan fakta (faktual) yang bersifat keilmuan dan terjadi secarfa alami. Tujuan dari penulisan teks eksplanasi ini sendiri adalah untuk menjelaskan proses pembentukan atau kegiatan yang terkait dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan atau budaya.

1. Struktur teks eksplanasi 

Struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga jenis, yaitu pernyataan umum, deretan penjelasan, dan interpretasi atau kesimpulan.

a. Pernyataan umum berisikan penjelasan tentang fenomena yang akan dibahas baik itu fenomena alam, atau fenomena sosial. Dalam teks ini, belum sepenunya dijelaskan secara rinci fenomena yang disampaikan karena masih bersifat ringkasan.
b. Deretan penjelasan merupakan inti dari teks eksplanasi yang dituliskan untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada fenomena alam atau sosial. Selain itu, teks pada bagian ini berisikan penjelasan sebab akibat yang terjadi dari fenomena tersebut.

c. Interpretasi atau kesimpulan adalah hasil akhir atau simpulan dari fenomena yang dibahas yang sifatnya opsional, maksudnya boleh ada atau juga boleh tidak ada.

2. Kaidah kebahasaan teks eksplanasi 

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu konjungsi, kalimat defenisi dan kelimat penjelasan.

a. Konjungsi sering digunakan didalam teks eksplanasi seperti konjungsi temporal dan konjungsi sebab. Konjungsi temporal merupakan penjelasan tentang hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa, terdiri atas dua bagian, yaitu konjungsi temporal yang menghubungan dua peristiwa tidak sederajat dan konjungsi temporal yang menghubungan dua bagian kalimat sederajat.

Konjungsi temporal yang menjelaskan hubungan tidak sederajat, misalnya apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, selama, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Sementara itu, konjungsi yang menghubungkan dua bagian kalimat sederajat, misalnya sebelumnya dan sesudahnya.

Konjungsi sebab menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab tertentu. Jika anak kalimat ditandai dengan adanya konjungsi sebab, maka induk kalimat merupakan akibatnya. Kata-kata yang digunakan untuk menyatakan hubungan sebab adalah sebab,sebab itu,karena, dan karena itu.
b. Kalimat dalam teks eksplanasi dapat berupa kalimat defenisi dan penjelasan yang berisikan kata kerja kopula atau penghubung, seperti adalah, ialah, dan merupakan. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang menjabarkan ide pokok yang biasanya lebih dari satu ide pokok dan menjelaskan tentang informasi terperinci dari suatu ide atgau gagasan utama. Kalimat penjelas pada teks eksplanasi biasanya ditandai dengan kata kerja aksi, misalnya menyebabkan. 

B. Pola Pengembangan Teks Eksplanasi 

Pola Pengembangan Teks Eksplanasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu pola dedukatif,indukatif, pengembangan proses, pengembangan sebab akibat, dan pola pendefinisian.
 
a. Pola dedukatif umum - khusus. Dalam pola ini, ide pokok ditempatkan pada awal paragraf yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas.

b. Pola Indukatif umum-khusus. Pada pola ini disusun berdasarkan logika indukatif, yaitu hal-hal yang bersifat khusus diikuti oleh ide pokok.

c. Pola pengembangan proses. Dalam pola ini menjelaskan tentang suatu proses yang berhubungan dengan terjadinya sesuatu atau yang berhubungan dengan cara melakukan sesuatu.

d. Pola pengembangan sebab akibat. Pada pola ini pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dalam sebab akibat. Dalam hal ini, sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Urutan tersebut dapat juga digunakan sebaliknya yakni akibat sebagai gagasan utama dan sebab sebagai perinciannya.

e. Pola Pendefinisian. Dalam pola ini, terdapat kata, istilah, atau konsep yang dijelaskan artinya yang penjelasannya dapat berdasarkan pada kamus, penjelasan ahli, ataupun pendapat dari penulis itu sendiri. Pada pola ini juga umumnya digunakan kata adalah, ialah, merupakan, dan yaitu

C. Meringkas dan Menulis Teks Eksplanasi 

a. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menulis teks eksplanasi adalah :

1. Menentukan objek, fenomena atau kejadian alam yang akan ditulis dalam bentuk teks eksplanasi.

2. Mengumpulkan data atau informasi tentang objek atau fenomena alam yang terjadi tersebut.

3. Menyusun struktur teks eksplanasi sebagai kerangkan karangan.

4. Mengembangkan struktur teks menjadi teks eksplanasi.

5. Memberi judul pada teks eksplanasi

6. Memeriksa ketepatan setiap pilihan kata atgau kalimat, ejaan, serta struktur kalimat dalam teks eksplanasi. 
b. Langkah - langkah peringkasan teks eksplanasi sebagai berikut.
1. Membaca teks atgau naskah yang asli.
2. Menetukan dan mencatat gagasan utamanya.

3. Menulis ringkasan.

4. Meneliti dengan membaca kembali ringkasan yang telah dibuat.

Demikianlah ulasan singkat diatas, semoga ada manfaatnya dan selamat belajar. Terimakasih.
    Sumber : Solatif_Media Prestasi
    Penulis : Wisnu Prajatmika.