Penyebab Animea dan Polisitemia Serta Gejalanya
Animea dan Polisitemia _ pembelajaranmu.com
A. Pengertian Animea.
Animea adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan nampaknya kulit dan membaran mukosa yang pucat dan pada tes laboratorium, didapatkan hitung Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Hm) dan eritrosit yang kurang dari normal.
Animea adalah penyakit yang banyak ditemukan dan umumnya disebabkan oleh barbagai macam hal dimana gejala yang paling umum ialah wajah penderita penyakit ini tampak pucat, gejalak ini juga akan nampak lebih jelas lagi jika dilihat pada selaput lendir jika dilihat dari mulut dan bagian kelopak mata. Selain itu, gejala umum lainnya yang selalu ditemukan pada penyakit ini yaitu penderita yang muda merasa lelah.
Penyebab penyakit animea pada dasarnya dikelompokkan menjadi empat kelompok dasar yaitu :
![]() |
Animea dan Polisitemia |
- Animema dapat disebabkan oleh cacat atau masalah yang ada pada faktor konstitusional dari SDM (sel darah merah). Animea yang seperti ini biasanya tidak dapat atau belum dapat diobati.
- Animea dapat disebabkan oleh faktor defesiensi atau kekurangan bahan-bahan yang berasal dari luar yaitu makanan, yang diperlukan untuk sintesis komponen sel darah merah (SDM). Animea ini pada dasarnya dapat diobati dan dicegah dengan baik asalkan penyebabnya diketahui dan difahami secara tepat.
- Kehilangan sel darah merah (SDM) yang baik atau sehat, yang sudah dibuat dalam jumlah yang cukup. Kehilangan sel darah merah sehat ini pada umumnya terjadi karena adanya atau terjadinya pendarahan, baik pendarahan besar ataupun pendarahan kecil.
- Adanya reaksi imunitas (otoimun) dari sistem imun seseorang terhadap sel darah merahnya sendiri, sedangkan sel darah merah tersebut mungkin sehat-sehat saja. Dengan kata lain, sistem imun orang tersebut yang seharusnya tidak boleh memandang asing terhadap komponen tubuhnya sendiri, kali ini memerlukan sel darah merah sendiri sebagai benda asing.
Animea ditandai dengan adanya penurunan jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan volume padat (hematokrit) eritrosit per 100 ml. Animea terjadi pada orang dewasa apa bila hematokrit kurang dari 42% pada pria atau 37% pada wanita.
Animea menyebabkan jumlah oksigen yang diikat dan dibawa hemoglobin berkurang, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan jaringan tubuh. Beberapa organ dalam prosesnya memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar. Bila jumlah oksigen yang dipasok berkurang maka kinerja organ yang bersangkutan akan menurun, sedangkan kelancaran proses tertentu akan terganggu.
B. Polisitemia.
Polisitemia adalah sekumpulan penyakit atau kelainan darah yang ditandai dengan meningginya jumlah eritrosit dimana secara garis besarnya, hal ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
- Polisitemia Absolut/Vera ; disetai peninggian volume darah, dan
- Polisitemia Relatif ; Volume darah normal.
1. Polisitemia Absolut/Vera.
Polisitemia vera termasuk kedalam golongan penyakit/kelainan mieleproliferatif yang ditandai dengan hiverpolimea, eritrositosis dan panhiperpalasia sumsum tulang. Kelainan ini berlangsung lamban namun progresif dan dapat berkembang menjadi (komplikasi) mielofibrosis metaplasia myeloid, leukimia granulositik kronik, atau meninggal secara mendadak karena leukimia granulositik akut.
Polisitemia vera adalah suatu kelainan dari sel prekorsor darah, yang menyebabkan sel darah merah terdapat dalam jumlah yagn berlebihan. Kelainan sejenis ini jarang terjadi, hanya mengenai 5 dari sejuta orang. Rata-rata terdiagnosis pada usia 60 tahunan, namun bisa terjadi pada usia yang lebih muda.
Sel darah merah yang berlebihan akan menambah volume darah dan menyebabkan darah menjadi kental sehingga darah kesulitan melalui pembulu darah yang kecil. (Hiperviskositas). Jumlah sel darah merah dapat meningkat jauh sebelum munculnya gejala pada penderita.
Gejala awalnya sering kali pederita merasa lemah, mudah lelah, sakit kepala, pusing dan sesak nafas dan dapat pula menyebabkan ganggunan penglihatan dan penderita juga bisa memiliki bintik buta atau bisa melihat kilatan cahaya (mata berkunang-kungan). Selain itu, pendarahan pada gusi dan sayatan kecil sering terjadi, dan kulit wajah tampak kemerahan.
Penderita juga bisa merasakan gatal diseluruh tubuh, terutama setelah mandi air hangat. Kaki terasa panas (seperti terbakar) dan kadang tulang terasa nyeri. Bisa juga menyebabkan pembesaran pada hati dan limpa, yang menyebakan sakit perut tumpul yang timbul hilang. Nilai hematokrit yang inggi juga bisa menunjukkan polisitemia relatif, dimana jumlah sel darah merahnya normal namun jumlah cairan didalam darahnya yang rendah.
Karena itu, peningkatan jumlah sel darah merah dapat terjadi pada :
- Penderita penyakit paru-paru menahun atau penyakit jantung.
- Perokok, dan
- Orang yang tinggal didaerah pegunungan.
Untuk membedakan pilisitemia vera dan polisitemia sekunder, dilakukan pengukuran kadar oksigen di dalam darah, contohnya pada darah arteri. Jika kadar oksigennya rendah, berarti itu adalah kemungkinan besar suatu polisitemia sekunder
2. Polisitemia Relatif.
Polisitemia Sekunder, seperti yang terjadi pada rendahnya kadar oksigen didalam darah yang merangsang sumsum tulang untuk menghasilkan lebih banyak sel darah merah. Polisitemia relatif berhubungan dengan hipertensi, obesitas, dan stress. Dikatakan relatif karena terjadi penurunan volume plasma namun massa sel darah merahnya tidak mengalami perubahan.
Demikianlah ulasan singkat tentang Animea dan penyebabnya semoga bermanfaat dan baca juga artikel lain yang berkaitan dengan pembahasan diatas yang membahas tentang Defenisi darah serta fungsinya. Sekian.. dan terimakasih.
Sumber :
Hardjono,H_2006.
Sadikin,M_2001.
Rusli,B._2005.
www.Google Medicastore.com. www.google.com