Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Jenis dan Tata Cara Shalat Sunnah Berjamaah

Shalat Sunnah Berjamaah 

Shalat sunnah berjamaah adalah shalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan shalat sunnah akan mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Diantara sekian banyak shalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dilaksanakan dengan cara berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarid (sindiri-sendiri), dan ada pula yang dikerjakan dengan cara berjamaah atau munfarid (sendiri - sendiri ).

Contoh dari pelaksanaan shalat sunnah ini adalah pada saat melaksanakan shalat hari raya Idhul Fitri ataupun Idhul Adha (shalat idain). Tentunya pada saat melaksanakan shalat sunnah jenis ini kalian tidak pernah melaksanakannya secara munfarid (sendiri-sendiri). Secara rinci, berikut ini jenis-jenis shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah yaitu; 
  • Shalat Idhul Fitri.
  • Shalat Idhul Adha.
  • Shalat Kusuf (gerhana matahari).
  • Shalat Khusuf (gerhana bulan).
  • Shalat Istisqa (meminta hujan).

A. Shalat Idhul Firtri

Shalat idhul fitri adalah shalat sunnah dua rakaat yan dilakukan atau dilaksanakan pada hari raya idhul fitri setiap 1 syawal setelah melaksanakan puasa Rhamadan selama satu bulan penuh. Hukum melaksanakan shalat sunnah ini yaitu sunnah mu'akkad (sangat dianjurkan).

Pengertian, Jenis dan Tata Cara Shalat Sunnah Berjamaah
Shalat Sunnah Berjamaah 
'Id' artinya kembali yaitu, dengan hari raya idul fitri ini kita akan kembali dihalalkan berbuka dan minum disiang hari dimana sebelumnya selama satu bulan penuh hal tersebut dilarang untuk dilakukan. Waktu pelaksanaan shalat indhul fitri adalah, sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari pada 1 syawal tersebut.

Adapun tata cara pelaksanaan shalat idhul fitri adalah sebagai berikut :

1. Imam selaku pemimin shalat memulai shalat dengan niat yang ikhlas didalam hati yang jika diucapkan dalam bahasa indonesia maka bunyinya adalah :

" saya berniat shalat sunnah idhul fitri dua rakaat karena Allah"

2. Pada rakaat pertama setelah membaca doa iftitah, bertakbir sembari mengangkat tangan sebanyak tujuh kali dan disela-sela takbir petama dan kedua dan seterusnya disunnahkan membaca " subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallah, wallahu akbar" yang artinya

" maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada tuhan melainkan Allah, Allah maha besar".

3. Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih, selanjudnya membaca surah al-fatihah dan membaca salah satu surah didalam Al-qur'an. Namun diutamakan surah Qaf atau surah al a'la.

4. Pada rakaat kedua, setelah sujud rakaat pertama dilakukan, selanjudnya berdiri dan melakukan takbir sebanyak lima kali sambil mengangkat tangan dan diantara takbir pertama dan kedua dan seterusnya hingga lima kali disunnahkan membaca tasbih sama seperti rakaat pertama, selanjudnya membaca surah al-fatihah dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan surah Al-Qamaar atau surah Al- Gasyiyah.

5. Shalat indhul fitri ditutup dengan salam. Kemudian khatif mengumandangkan khutbah dua kali. Khutbah pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang kedua dibuka dengan tujuh kali takbir. ada juga yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

Setelah shalat idhul fitri dilaksanakan maka para jama'ah dianjurkan untuk saling bersalam-salaman dan saling memaafkan lahir dan batin. selanjudnya bejalan pulang kerumah dengan jalan yang berbeda dengan pada saat berangkat untuk shalat idhul fitri.

disepanjang jalan, kita disunnahkan untuk saling bersilaturrahmi dan bersedekah, saling memberikan maaf kepada sesama keluarga, tetangga,dan sesama muslim lainnya. Khusus pada hari raya idhul fitri kita disunnahkan  mengucapkan selamat kepada sesama saudara, sesama muslim ketika bertemu.

B. Shalat Idhul Adha 

Shalat Idhul Adha adalah shalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban. Shalat ini dilaksankan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah betepatan dengan pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci Mekah. Dengan demikian, orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan shalat idhul adha kecuali bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Hukum melaksanakan ibadah shalat idhul adha adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan). 

Hampir dari semua ketentuan dan tata cara shalat idhul adha sama dengan shalat idhul fitri. Baik menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Perbedaannya hanya terdapat pada lafas niatnya. Niat shalat idhul adha yang dilakukan dengan ikhlas didalam hati, jika diucapkan dengan bahasa indonesia yaitu, "Saya berniat shalat sunnah idhul adha dua rakaat karena Allah ta'ala".

C. Shalat Kusuf (gerhana matahari).

Shalat sunnah kusuf ( kusufus syamsi) adalah  shalat sunnah yagn dilaksanakan pada saat terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan shalat sunnah ini adalah sunnah muakkad. 

Adapun waktu pelaksanaannya adalah dilaksankan pada saat terjadinya gerhana matahari hingga matahari terjadi nampak utuh seperti sediakala. ketika gerhana terjadi, shalat dilakukan dimasjid, salah satu jemaah melakukan muadzin (Adzan) untuk menyerukan panggilan shalat dan shalat ini dipimpin oleh seorang imam.

Perbedaan shlat kusuf dengan shalat yang lainnya pada umumnya adalah pada salat kusuf disetiap rakaatnya terdapat dua kali membaca surah al-fatiha dan dua kali rukuk. Sehingga didalam dua rakaat shalat kusuf terdapat empat kali bacaan surah al-fatihah, empat kali rukuk dan empat kali sujud. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Pengertian, Jenis dan Tata Cara Shalat Sunnah Berjamaah
Shalat Sunnah Berjamaah 
1. Berniat untuk shalat kusuf yang dilakukan dengan ikhlas dalam hati yang jika dibaca dalam bahasa Indonesia maka bunyinya adalah :

" saya berniat shalat gerhana matahari dua rakaat kerana Allah".

2.  Setelah melakukan takbir, kemudian membaca doa iftitah yang dilanjudkan dengan membaca al-fatihah dan dilanjudkan lagi dengan membaca surah-surah panjang.

3. Rukuk yang lama dan panjang dengan membaca tasbih sebanyak banyaknya.

4. Ikhtidal dengan mengucapkan " sami'allahu liman hamidah" tangan kembali bersedekap didada.

5. Membaca surah al-fatihah dan dilanjudkan lagi dengan membaca surah Al-Qur'an pada surah lainnya.

6. Kembali melakukan rukuk yang panjang dengan membaca tasbih sebanyak-banyaknya.

7. Ikhtidal dengan mengucapkan  " sami'allahu liman hamidah".

8. Sujud seperti biasa namun panjang dibandingkan dengan shalat lain [ada umumnya.

9. Duduk diantara dau sujud seperti biasa.

10. Sujud kedua juga dipanjangkan.

11. Kemudian berdiri untuk melakukan rakaat kedua, lalu melaksanakan rakaat yagng kedua sebagaimana rakaat pertama dilakukan.

12. Pada sujud terakhir rakaat kedua dianjurkan untuk banyak melafaskan istiqfar dan tasbih memohon ampunan kepada Allah Swt.

13. Setelah shalat selesai, imam atau khatif berdiri dan menyampaikan khutbah dengan pesan yang intinya gerhana adalah salah satu kejadian yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt. Meskipun matahari merupakan sumber energi yagn utama, matahari juga merupakan ciptaan Allah Swt yang memiliki kekurangan dna kelemahan.

D. Shalat Khusuf (shalat gerhana bulan).

Shalat sunnah khusuf adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada saat terjadinya gerhana bulan dimana hukum pelaksanaan shalat sunnah ini adalah sunnah muakkad. Sedangkan waktu shalat ini dilakukan mulai dari terjadinya gerhana bulan hingga bulan tampak utuh kembali.
Pengertian, Jenis dan Tata Cara Shalat Sunnah Berjamaah
Shalat Sunnah Berjamaah 
Adapun tata cara pelaksanaannya, hampir sama dengan tata cara pelaksanaan gerhana matahari, hanya dibedakan oleh niatnya saja yang jika dibahasa Indonesiakan maka bunyinya adalah : 

" Saya berniat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah ta'ala".

E. Shalat Istisqa ( memohon hujan).

Shalat sunnah istisqa adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan pada saat terjadi bencana kemarau yang berkepanjangan sehingga sulit untuk mendapatkan air. Umat islam disunnahkan untuk melaksanakannya untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt, memohon ampun, sembari berdoa agar segera diturnakan hujan.

Salah satu penyebab terjadinya kemarau ialah sikap manusia yang tidak peduli dan ramah terhadap lingkungan, kekuranan air dapat menjadi masalah yang berkepanjangan bagi umat manusia didalam kehidupannya. Oleh sebab itu, marilah kita untuk senantiasa menjaga kelestarian alam dengan rajin menanam pohon, merawat dan menghemat penggunaan air. Pelaksanaan shalat istisqa pada saat terjadi kekeringan sudha sangatlah tepat agar dapat menjadi bahan introsfeksi diri.

Sebelum melakukan shalat istisqa, dianjurkan untuk melakukan puasa selama 4 hari berturut-turut, kemudian bertaubat kepada Allah Swt dari segala dosa dan juga memohon ampun dan menghentikan segala perbuatan maksiat, serakah, dan merusak lingkungan. 

Pada hari keempat puasa, semua umat muslim pergi menuju tanah lapang yang akan digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan shalat istisqa. Dianjurkan untuk berpakaian sederhana dan disunnahkan membawa beberapa binatang peliharaan ketanah lapang tersebut. Disepanjang jalan perjalanan juga disunnahkan untuk memperbanyak istiqfar dan sesampainya ditanah lapang dianjurkan pula untuk berdzikir kepada Allah Swt sambil menunggu pelaksanaan shalat.

Adapun tata cara pelaksanaan shalat sunnah Istisqa adalah sebagai berikut :

1. Setelah semua bersiap untuk shalat, muadzzin tidak perlu mengumandangkan adzan dan iqamah, cukup dengan mengucapakan " Mari kita shalat berjamaah".

2. Shalat sunnah dilaksanakan seperti shalat sunnah yang lainnya. Setelah membaca surah al-fatihah dilanjudkan dengan membaca surah-surah yang panjang.

3. Setelah salam, khatif membaca dua khutbah dimana pada khutbah pertama dimulai dengan membaca istiqfar sembilan kali dan yang kedua dimulai dengan membaca istiqfar tujuh kali.

Demikian ulasan tentang pengertia, jenis dan cara melaksanakan shalat sunnah berjamaah diatas, semoga ada manfaatnya untuk anda,terimakasih atas perhatiannya, serta baca juga artikel agama terkait lainnya yang membahas tentang Pengertian Iman Kepada Allah Swt.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Muhammad Ahsan, Sumiyati.