Perilaku Amanah, Jenis dan Hikmah Amanah
Perilaku Amanah, Jenis dan Hikmah Amanah
1. Berperilaku Amanah
Apakah yang dimaksud dengan Amanah ?
Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya). Amanah juga berarti pesan yang dititipkan dapat disampaikan kepada orang yang berhak. Amanah yang wajib ditunaikan oleh setiap orang adalah hak-hak Allah Swt., seperti Shalat, zakat, puasa, berbuat baik kepada sesama, dan yang lainnya. Amanah berkaitan erat dengan tanggung jawab. Orang yang menjaga Amanah biasanya disebut orang yang bertanggung jawab. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga Amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab.
Maka dengan demikian dapat di disimpulkan bahwa menjaga Amanah itu sangatlah penting. Jika anda setuju dengan pernyataan ini, maka mulai saat ini anda harus berlatih untuk menjaga sebuah Amanah. Anda harus berlatih untuk bertanggung jawab. Untuk berlatih tidak sulit. Mulailah dari menjaga Amanah yang kecil, seperti bertanggung jawab saat tiba giliran untuk bersih-bersih . Kalian belajar dan sekolah dengan sungguh-sungguh. Itu juga bagian dari menjaga Amanah. Melaksanakan ibadah Shalat juga bagian dari menjaga Amanah dari Allah Swt.
Tanpa disadari anda sudah mulai berlatih menjaga Amanah. Siapa tahu kelak di antara kalian ada yang mendapat Amanah untuk menjadi seorang pemimpin. Jika anda mulai dari sekarang, pada saat menjadi pemimpin kelak, tentu anda tidak akan merasa sulit lagi untuk menjaga suatu Amanah. Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“ Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya ” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Macam-macam bentuk Amanah.
Amanah dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Amanah terhadap Allah Swt.
- Amanah terhadap sesama manusia.
- Amanah terhadap diri sendiri.
a. Amanah terhadap Allah Swt.
Amanah ini berupa ketaatan akan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah wt. Berfirman yang artinya :
”Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal/8: 27).
Contoh Amanah kepada Allah Swt, yaitu menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan semua yang dilarangnya. Bukankah kita diciptakan oleh Allah Swt hanya untuk mengabdi kepada-Nya? Orang yang mengabdi kepada-Nya berarti telah memenuhi Amanahnya. Orang yang tidak mengabdi kepada-Nya berarti telah mengingkari Amanah-Nya.
b. Amanah terhadap sesama manusia.
Amanah ini meliputi hak-hak antar sesama manusia. Misalnya, ketika dititipi pesan atau barang, maka kita harus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. Berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya Allah Swt. menyuruh kamu untuk menyampaikan Amanah kepada yang berhak menerimanya... ” (Q.S. an-Nisa’/4: 58)
c. Amanah terhadap diri sendiri.
Amanah ini dijalani dengan memelihara dan menggunakan segenap kemampuannya demi menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan, dan kebahagiaan diri. Allah Swt. Berfirman yang artinya :
“Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya ” (Q.S. al-Mu’minun/23: 8)
2. Hikmah perilaku amanah
Orang yang berbuat baik kepada orang lain, sesungguhnya ia telah berbuat baik kepada diri sendiri. Begitu juga sikap Amanahmemiliki dampak positif bagi diri sendiri. Di antara hikmah Amanah adalah sebagai berikut.
- Dipercaya orang lain, ini merupakan modal yang sangat berharga dalam menjalin hubungan atau berinteraksi antara sesama manusia.
- Mendapatkan simpati dari semua pihak, baik kawan maupun lawan.
- Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah Swt.
3. Contoh perilaku amanah di dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku Amanah dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui kegiatan kegiatan sebagai berikut.
- Menjaga titipan dan mengembalikannya seperti keadaan semula. Apabila kita dititipi sesuatu oleh orang lain, misalnya barang berharga, emas, rumah, atau barang-barang lainnya, maka kita harus menjaganya dengan baik. Pada saat barang titipan tersebut diambil oleh pemiliknya, kita harus mengembalikannya seperti semula.
- Menjaga rahasia. Apabila kita dipercaya untuk menjaga rahasia, baik itu rahasia pribadi, rahasia keluarga, rahasia organisasi, atau rahasia negara, maka kita wajib menjaganya supaya tidak bocor kepada orang lain.
- Tidak menyalahgunakan jabatan. Jabatan adalah Amanahyang wajib dijaga. Apabila kita diberi jabatan apapun bentuknya, maka kita harus menjaga Amanah tersebut. Segala bentuk penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga, atau kelompok termasuk perbuatan yang melanggar Amanah.
- Memelihara semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt, berupa umur, kesehatan, harta benda, ilmu, dan sebagainya. Semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt. kepada umat manusia adalah Amanah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah penjelasan singkat tentang berperilaku amanah diatas, semoga bermanfaat untuk anda dan terimakasih atas waktu dan perhatiannya serta baca juga artikel yang terkait lainnya yang membahas tentang Pengertian Jujur dan Jenisnya.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Muhammad Ahsan,dkk.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Muhammad Ahsan,dkk.