Sistem Penyaringan Air Dengan Bahan Alami
Pengolahan air bersih tentu sangatlah dibutuhkan, apa lagi di era modern seperti saat sekarang ini yang tentunya harus dilakukan demi menunjang kesehatan serta kelangsungan hidup manusia. Usaha tersebut sudah dilakukan dari dulu hingga pada saat ini, namun dimasa kini, kondisi air sudah semakin memprihatinkan. Hal ini terjadi sebab adanya polusi tanah yang diakibatkan oleh pembuangan limbah pabrik terutama sampah organik dan samapah anorganik dari industri dan juga masyarakat itu sendiri. Penebangan pohon dengan liar dan tidak terkendali tanpa dengan mempertimbangkan keseimbangan alam juga akan berdampak pada kualitas air tanah.
1. Sistem Penyaringan Air dari Bahan Alami.
Pada umumnya, proses penyaringan air bermanfaat untuk menghilangkan zat pengotor untuk memperoleh air yang berkualitas dan memenuhi standar persyaratan kualitas air. Adapun tujuan dari proses ini adalah sebagai berikut.
![]() |
Sistem Penyaringan Air Dengan Bahan Alami |
- Menghilangkan gas-gas terlarut didalam air.
- Menghilangkan rasa yang tidak enak pada air.
- Membasmi bakteri pathogen yang berbahaya.
- Memperkecil sifat air yang mengakibatkan terjadinya endapan pada pipa dan saluran air.
1. Teknik Penyaringan Air.
Cara atau teknik yang dapat dilakukan dalam proses penyaringan air untuk mendapatkan air yang bersih yaitu :
a. Saringan dari kain katun.
Pembuatan saringan dengan menggunakan kain katun adalah cara paling sederhana dan paling mudah yang didalam prosesnya, air disaring dengan menggunakan kain katur yang bersih. Jenis penyaringan seperti ini dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme kecil yang berada didalam air yang keruh yang tentunya hasilnya juga ditentukan oleh ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan untuk menyaring air tersebut.
b. Saringan dengan menggunakan Kapas.
Teknik dengan cara menyaring air menggunaka kapas dapat menghasilkan air yang lebih baik dari teknik dengan menggunakan kain katun. seperti halnya dengan penyaring dari kain katun, penyaringan dengan menggunakan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan mikroorganisme didalam air yang keruh. Hasil dari saringan ini juga ditentukan tebal tipisnya kapas yang digunakan.
c. Teknik penyaringan Aerasi.
Teknik ini merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisi/memberikan oksigen kedalam air yang dengan cara tersebut, zat-zat seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida serta metana yang mempengaruhi rasa dan bau air dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Selain itu, pertikel mineral yang telarut didalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filterisasi.
d. Teknik saringan pasir lambat (SPL).
Sistem saingan pasir lambat merupakan proses penyaringan air dengan menggunakan bahan dasar pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu kemudian melewati lapisan kerikil pada proses berikutnya.
e. Teknik saringan pasir cepat (SPC).
Sistem saringan pasir cepat sama seperti halnya dengan saringan pasir lambat yang terdiri dari pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Namun, Arah penyaringan air terbalik bila dibandingakan dengan saringan pasir lambat, yakni dari bawah ketas (up Flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu kemidian melewati pasirnya.
f. Graffiti-fet filtering system.
Merupakan sistem penyaringan gabungan dari penyaringan pasir cepat dan penyaringan pasir lambat. Air bersih didapatkan melalui dua tahap yaitu (1) air disaring menggunakan penyaringan pasir cepat. (2). Air hasil dari penyaringan pasir cepat tersebut disaring kembali menggunakan saringan pasir lambat. Untuk antisipasi debit air dari hasil penyaringan pasir cepat, dapat digunakan beberapa pasir lambat.
g. Taknik saringan menggunakan arang.
Saringan arang dapat dikatakan pula dengan teknik saringan pasir arang dengan tambahan satu buah pasir arang. Jenis saringan ini sangat efektif untuk menghilangkan bau pada air dan juga bau yang tidak enak. arang yang digunakan dapat berupa arang kayu aau arang tempurung kelapa dan untuk hasil yang lebih efektif dapat pula digunakan arang aktif.
h. Teknik saringan menggunakan keramik.
Saringan keramik dapat disimpan dalam kurung waktu yang cukup lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk kondisi darurat. Air besih didapatkan melalui penyaringan filter keramik dimana keramik tersebut menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disenfektan dan membunuh bakteri. Saat proses penyaringa berjalan, kotoran yang terdapat didalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter, sehingga untuk mencegah penyumbatanyang terlalu keseringan, maka air baku jangan dimasukan dalam keadaan yang terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatannya dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada pada air yang mengalir.
i. Teknik saringan cadas.
Saringan cadas atau saringan jempeng ini mirip dengan sistem saringan pada keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas dan cara ini sering dimanfaatkan orang-orang yang hidup dipedesaan. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun saluran irigasi sawah. Seperti halnya dengan saringan keramik, kecepatan air dari hasil saringan menggunakan batu cadas relatif rendah bila dibandingkan dengan cara SPL dan SPC.
a. Menggunakan Biji Kelor.
Biji dari buah kelor (moringan oleifera ) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil,isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan patikel kotoran melayang didalam air. Penemuan yang dikembangkan sejak tahun 1986 dinegara sudan untuk menjernih air dari sungai Nil dan juga tampungan air hujan ini pada masa yang akan datang dapat dapat dikembangkan sebagai penjernih air sungai yang ada diseluruh wilayah Indonesia pada umunya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh PDAM setempat. Serbuk biji kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang tinggi didalam air, hingga akhirnya air tersebut dapat dikonsumsi dan juga memenuhi standar air baku air bersih.
b. Menggunakan Tawas.
Manfaat dari tawas yaitu memisahkan dan mengendapkan kotoran didalam air dengan lama pengendapan kurang lebih sekitar 12 jam. Fungsi dari tawas hanya utuk mengendapkan dan tidak berfungsi untuk menghilangkan kuman atau membunuhnya atau menaikkan pH dalam air.
c. Menggunkan Kaporit.
Kaporit memiliki pungsi sebagai pengendap dan juga penghilang kotoran didalam air. Lama pengendapan sekitar 12 jam seperti pada tawas.
d. Menggunakan Kapur Gamping.
Fungsi dari kapur gamping juga termasuk untuk mengendapakan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam dan selain itu, kapur gamping juga memiliki fungsi untuk menaikkan pH iar tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus atau bakteri.
e. Arang Tempurung Kelapa.
Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau pada air, rasa tidak enak didalam air serta dapat pula menjernihkan air.
Demikianlah ulasan singkat tentang proses, sistem atau cara menyaring dan menjernihka air diatas, semoga ada manfaatnya untuk anda sekalian dan selamat mencobanya. Terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Suci Paresti, Dkk.
c. Teknik penyaringan Aerasi.
Teknik ini merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisi/memberikan oksigen kedalam air yang dengan cara tersebut, zat-zat seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida serta metana yang mempengaruhi rasa dan bau air dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Selain itu, pertikel mineral yang telarut didalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filterisasi.
d. Teknik saringan pasir lambat (SPL).
Sistem saingan pasir lambat merupakan proses penyaringan air dengan menggunakan bahan dasar pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu kemudian melewati lapisan kerikil pada proses berikutnya.
e. Teknik saringan pasir cepat (SPC).
Sistem saringan pasir cepat sama seperti halnya dengan saringan pasir lambat yang terdiri dari pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Namun, Arah penyaringan air terbalik bila dibandingakan dengan saringan pasir lambat, yakni dari bawah ketas (up Flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu kemidian melewati pasirnya.
f. Graffiti-fet filtering system.
Merupakan sistem penyaringan gabungan dari penyaringan pasir cepat dan penyaringan pasir lambat. Air bersih didapatkan melalui dua tahap yaitu (1) air disaring menggunakan penyaringan pasir cepat. (2). Air hasil dari penyaringan pasir cepat tersebut disaring kembali menggunakan saringan pasir lambat. Untuk antisipasi debit air dari hasil penyaringan pasir cepat, dapat digunakan beberapa pasir lambat.
g. Taknik saringan menggunakan arang.
Saringan arang dapat dikatakan pula dengan teknik saringan pasir arang dengan tambahan satu buah pasir arang. Jenis saringan ini sangat efektif untuk menghilangkan bau pada air dan juga bau yang tidak enak. arang yang digunakan dapat berupa arang kayu aau arang tempurung kelapa dan untuk hasil yang lebih efektif dapat pula digunakan arang aktif.
h. Teknik saringan menggunakan keramik.
Saringan keramik dapat disimpan dalam kurung waktu yang cukup lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk kondisi darurat. Air besih didapatkan melalui penyaringan filter keramik dimana keramik tersebut menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disenfektan dan membunuh bakteri. Saat proses penyaringa berjalan, kotoran yang terdapat didalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter, sehingga untuk mencegah penyumbatanyang terlalu keseringan, maka air baku jangan dimasukan dalam keadaan yang terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatannya dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada pada air yang mengalir.
i. Teknik saringan cadas.
Saringan cadas atau saringan jempeng ini mirip dengan sistem saringan pada keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari batu cadas dan cara ini sering dimanfaatkan orang-orang yang hidup dipedesaan. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun saluran irigasi sawah. Seperti halnya dengan saringan keramik, kecepatan air dari hasil saringan menggunakan batu cadas relatif rendah bila dibandingkan dengan cara SPL dan SPC.
2. Teknik Pengendapan.
Teknik pengendapan terdiri dari beberapa jenis yaitu :a. Menggunakan Biji Kelor.
Biji dari buah kelor (moringan oleifera ) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil,isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan patikel kotoran melayang didalam air. Penemuan yang dikembangkan sejak tahun 1986 dinegara sudan untuk menjernih air dari sungai Nil dan juga tampungan air hujan ini pada masa yang akan datang dapat dapat dikembangkan sebagai penjernih air sungai yang ada diseluruh wilayah Indonesia pada umunya yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh PDAM setempat. Serbuk biji kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang tinggi didalam air, hingga akhirnya air tersebut dapat dikonsumsi dan juga memenuhi standar air baku air bersih.
b. Menggunakan Tawas.
Manfaat dari tawas yaitu memisahkan dan mengendapkan kotoran didalam air dengan lama pengendapan kurang lebih sekitar 12 jam. Fungsi dari tawas hanya utuk mengendapkan dan tidak berfungsi untuk menghilangkan kuman atau membunuhnya atau menaikkan pH dalam air.
c. Menggunkan Kaporit.
Kaporit memiliki pungsi sebagai pengendap dan juga penghilang kotoran didalam air. Lama pengendapan sekitar 12 jam seperti pada tawas.
d. Menggunakan Kapur Gamping.
Fungsi dari kapur gamping juga termasuk untuk mengendapakan namun membutuhkan waktu hingga 24 jam dan selain itu, kapur gamping juga memiliki fungsi untuk menaikkan pH iar tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus atau bakteri.
e. Arang Tempurung Kelapa.
Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau pada air, rasa tidak enak didalam air serta dapat pula menjernihkan air.
Demikianlah ulasan singkat tentang proses, sistem atau cara menyaring dan menjernihka air diatas, semoga ada manfaatnya untuk anda sekalian dan selamat mencobanya. Terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Suci Paresti, Dkk.