Akibat yang Ditimbulkan Konflik Masyarakat dan Upaya Pencegahannya
Akibat dan Upaya Pencegahan Konflik Masyarakat.
Dengan keberagaman masyaraka yang dimiliki Indonesia, tidak menutup kemungkinan bahwa konflik memang sudah menajadi gejala sosial. Anggapan bahwa konflik senantiasa akan ada dalam masyararakat dan perbedaannya hanya ada pada perbedaan waktu dan ruangnya saja. Dengan keberagaman tersebut, maka sangat sulit menemukan masyarakat yang hidup tanpa konflik yang terjadi dikehidupannya. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita berpaya untuk senantiasa mencegah agar kenflik yang terjadi didalam masyarakat tidak terjadi secara terus-menerus dan membawa kerugian bagi semua pihak.
![]() |
Akibat Konflik Masyarakat dan Upaya Pencegahannya |
- Perpecahan.
- Kerugian harta benda.
- Korban jiwa.
- Hancurnya nilai-nilai norma sosial, dan
- Perubahan kepribadian.
A. Akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya suatu konflik.
1. Perpecahan dalam masyarakat.
Perpecahan merupakan hal nyata dari konflik dalam masyarakat yang tentunya dapat membuat kerukunan antara anggota masyarakat akan terganggu, yang awalnya bertetangga berubah menjadi tidak saling bertegur sapa, saling benci, saling berprasangka buruk, dan lainnya.
Jika konflik tersebut terjadi dilingkungan sekolah, hal tersebut dapat berakibat pada putusnya tali pertemanan, suasana belajar yang tidak nyaman serta tidak tertip dan kondusif.
2. Kerugian harta benda hingga jiwa.
Hancurnya harta benda sering dialami oleh masyarakat akibat adanya konflik dilingkungan masyarakat mulai dari kerusakan fasilitas umum, rumah milik pribadi, dan juga taman-taman yang rusak merupakan contoh fakta dari suatu konflik. selain dari kerugian dari sisi harta benda, konflik juga dapat memakan korban jiwa didalam masyarakat.
3. Hancurnya nilai-nilai norma sosial.
Nilai- nilai dan norma sosial juga dapat rusak akibat adanya konflik dalam masyarakat seperti nilai-nilai kasih sayang, kekeluargaan, saling tolong menolong, serta persaudaraan yang dapat berubah atau digantikan dengan nilai-nilai negatif seperti rasa dendam, curiga, rasa tidak percaya terhadap kelompok atau individu lain, dan lain sebagainya. Selain hal tersebut, dampak dari konflik juga dapat mengubah aturan-aturan sosial seperti adanya larangan bertemu dengan kelompok lain atau individu lainnya, larangan melakukan kerjasama dengan kelompok atau individu lain serta lain sebagainya.
4. Perubahan Kepribadian.
Konflik juga dapat mempengaruhi kepribadian seseoran, misalnya anak-anak yang menjadi korban konflik cenderung akan mencari pemurung, takut dilihat oleh orang lain bahkan membuat seorang anak tumbuh menjadi seorang pendendam dan orang-orang yang terlibat dalam konflik tersebut cenderung berubah menjadi beringas, ksar, pemarah dan juga agresif terhadap berbagai macam hal yang bertentangan dengan pribadianya.
Dari penjelasan diatas, menegaskan bahwa konflik yang ada dan terjadi di dalam masyarakat sangat berpeluang besar membawa hal negatif dibandingkan nilai positif. Maka dari itu, kita tentunya harus mencegah hal -hal negatif tersebut dengan cara menghindari konflik atau menyelesaikan konflik tersebut dengan damai jika sudah terlanjur terjadi agar kehidupan kembali damai seperti semula.
B. Upaya Pencegahan Konflik.
Hampir disetiap negara yang penduduknya heterogen seperti Indonesia, Fhilipina, dan India dihampiri oleh konflik yang setiap saat dapat menimbulkan malapetaka. Mulai dari konflik Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA). Negara heterogen yang memiliki keberagaman budaya pada satu sisi menguntungkan dan memberi peran penting bagi bangsa dan masyarakat namun jika keberagaman tersebut tidak dikelola dengan baik maka konflik SARA dapat terjadi kapan saja.
Setiap masalah yang dapat mengakibatkan konflik didalam lingkungan masyarakat yang beragam tentunya haru segera diselesaikan agar hal tersebut tidak membawa dampak yang merugikan masyarakat.
Upaya - Upaya yang dapat dilakukan untuk menyesaikan masalah ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan cara Preventif, Refresif, dan Kuratif.
1. Preventif.
Artinya upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum terjadinya suatu masalah yang dapat dilakukan dengan mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, latihan bersama, dan lain sebagainya.
2. Refresif.
Artinya upaya untuk mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadinya masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagianya.
3. Kuratif.
Artinya upaya tindak lanjud atau penanggulangan akibat dari masalah yang terjadi dengan tujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi seperti pendampingan bagi korban kerusuhan yang terjadi akibat konflik, perdamaian, kerja sama, dan sebagainya.
Selain dari upaya-upaya tersebut datas, upaya untuk menyelesaikan konflik di lingkungan masyarakat dapat juga dilakukan dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati berbagia keragaman di dalam masyarakat itu sendiri. Sikap saling menghargai dan menghormati keanekaragaman suku, bangsa dan budaya dapat diterapakan melalui beberapa cara seperti :
- tidak menonjolkan suku bangsa sendiri.
- tidak menjelek-jelekkan suku bangsa yang lain.
- bergaul dengan suku bangsa yang berbeda.
- memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku bangsa yang lain.
- menyaksikan perhelatan kesenian dari suku bangsa yang lain dan
- lain sebagainya.
Demikian ulasan diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018.
Kontributor Naskah : Ai Tin Sumartini dan Asep Sutisna Putra.
Penelaah : Kokom Kumalasari,dkk
Pe-Review : Satar Muharja.