Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Angiospermae

Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Angiospermae. 

Pada perkembangbiakan generatif, sel sperma dan sel telur mengalami fertilasi yang mengakibatkan terbentuknya embrio yang tersimpan didalam biji yang kemudian biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman yang baru. Sifat dari tanaman beru tersebut merupakan gabungan dari sifat kedua induknya dan sifat keturunan inilah yang membuat perkembangbiakan secara generatif menjadi berfariasi.
Jenis Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Angiospermae
Jenis Perkembangbiakan Generatif Tumbuhan Angiospermae 
Berikut ini adalah beberapa proses perkembangbiakan secara generatif pada tumbuhan.
  • Polinasi (penyerbukan).
  • Pembuahan (Fertilasi).
  • Penyebaran Biji, dan
  • Perkecambahan.

1. Penyerbukan (Polinasi).

Proses Perkembangbiakan Generatif ini terjadi pda penyerbukan melalui bantuan lebah. Apa manfaat keberadaan lebah bagi bunga? perlu kita fahami bahwa lebah mencari madu yang berada pada bunga maka dari itu, lebah dan bunga memiliki hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain yakni lebih dapat membantu bunga untuk melakukan penyerbukan. Pada tumbuhan , proses fertilasi atau pembuahan di awali dengan peristiwa  polinasi atau penyerbukan.

Serbuk sari melekat pada kaki lebah yang kemudian pada saat lebah berpindah, serbuk sari yang melekat tersebut melekat pada kepala putik pada bunga. Proses menempelnya serbuk sari kekepala putik ini yang disebut dengan penyerbukan atau polinasi.

Apa sajakah proses perantara lain dalam penyerbukan yang berfungsi untuk membantu terjadinya penyerbukan? apakah semua bunga mengalami penyerbukan melalui perantara. Berikut ini adalah beberapa proses penyerbukan yang terjadi pada tanaman yang antara lain adalah :

a. Anemogami.

Anemogami adalah proses penyerbukan tanaman yang dibantu oleh angin seperti pada tanaman jagung dan padi. Tanaman dengan bunga yagn kecil, jumlah bunga banyak dan kecil serta ringan dan menghasilkan nektar atau bau yang merupakan ciri tanaman yan dibantu dengan angin. Proses penyerbukan inilah yang disebut dengan penyerbukan Anemogami.

b. Entomogami.

Entomogami adalah Penyerbukan yang terjadi dengan bantuan serangga. Seperti pada proses penyerbukan bunga matahari yang memiliki warna yang menarik dan cerah yaitu kuning dan menghasilkan nektar. Adapun fungsi dari ciri tersebut adalah untuk menarik serangga seperti lebah untuk hinggap dan menghisap nektar dan nektar yagn berssifat lengket ini yang kemudian melekat dikaki serangga yagn kemudia dapat membantu bunga tersebut melakukan penyerbukan saat serangga berpindah tempat ke kepala putik. Inilah proses yang disebut dengan Entomogami.

c. Ornitogami.

Ornitogami adalah penyerbukan yang dibantu melalui perantara burung. jenis tanaman yang dibantu oleh burung pada umumnya memiliki ukuran bunga yang besar, berwarna merah cerah, tidak berbau, dan menghasilkan nektar dalam jumlah yang cukup banyak serta memiliki mahkota bunga yang berbentuk terompet seperti bunga cangkir atau bunga dadap (Erythrina variegata).

Ukuran bunga yang besar ini saat bermanfaat untuk menahan berat badan dari burung. Namun, tidak semua jenis burung dapat menjadi perantara pernyerbukan pada bunga. Salah satu contoh burung yang dapat membantu proses penyerbukan pada bunga adalah burung Kalibri.

d. Kiropterogami.

Kiropterogami adalah penyerbukan yang terjadi melalui bantuan kelelawar. Ciri bunga yang dibantu oleh kelelawar dalam proses penyerbukannya adalah menghasilkan nektar, memiliki warna yagn menarik, menghasilkan bau, dan mekar pada malam hari, seperti pada tanaman kaktus.

e. Antropogami.

Tanaman anggrek adalah salah satu tanaman yang proses penyerbukannya dibantu oleh manusia dengan ciri bunga memiliki dua rumah yang artinya dalam satu pohon hanya terdapat bunga jantan dan bunga betina saja. Antropogami bunga dapat dilakukan jika serbuk sari suatu tanaman sangat sulit bertemu dengan kepala putik, sehingga sulit untuk melakukan penyerbukan sendiri. Selain tanaman anggrek, terdapat pula tanaman lain yang penyerbukannya dibantu oleh manusia seperti tanaman vanili dan salak.

Dalam proses penyerbukannya, serbuk sari dapat berasal dari bunga itu sendiri maupun bunga dari bunga lain yang sejenis atau satu species. Berdasarkan asal dari serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
  • Penyerbukan sendiri (autogami), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada putik berasal dari bunga itu sendiri.
  • Penyerbukan tetangga (geitonogami), yaitu serbuk sari yang berasal dari bunga yang lain pada tumbuhan itu juga.
  • Penyerbukan silang ( allogami/xenogami), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga tumbuhan lain dan tumbuhan asal polen masih tergolong jenis tanaman yang sama.
  • Penyerbukan bastar (Hibridogami), yaitu jika serbuk sari yang menempel pada kepala putik berasal dari bunga pada tumbuhan lain yang berbeda jenis.

2. Pembuahan.

Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan inti generatif. Setelah sebuk sari melekat pada kepala putik atau yang disebut juga dengan "stikma" yang sesuai dengan atau berasal dari tumbuhan yang sama atau sejenis, serbuk sari akan menyerap air dan berkecambah lalu terbentuklah buluh serbuk sari . Selanjudnya, bulu serbuk sari ini kemudian bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik.

Inti sel yang berada generatif di dalam buluh serbuk sari kemudian membelah menjadi dua dan berkembang lagi menjadi dua inti sel sperma. Satu inti vegetatif didalam serbuk sari berperan sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi inti sel sperma (ovum) yang kemudian membentuk zigot/calon individu baru, dan satu inti sel sperma yang lain membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma atau cadangan makanan. Di dalam proses ini terjadi dua kali pebuahan sehingga disebut dengan pembuahan ganda.

3. Penyebaran Biji.

Penyebaran biji maksudnya adalah menyebarnya biji dari induk tumbuhan dengan jarak yang jauh dan tumbuh menjadi individu baru. Mengapa demikian, sebab tumbuhan tersebut teryata melakukan penyebaran biji setelah terjadi pembuahan dimana bakal biji akan berkembang menjadi biji. Pada Angiospermae, biji diselubungi oleh buah yang telah berkembang dari bakal buah/ovarium. Buah tersebut juga juga dapat membantu proses penyebaran biji.

Penyebaran biji yang terletak jauh dari indukan dapat meningkatkan peluang biji untuk tumbuhdan berkembang dengan baik menjadi individu baru. Hal ini karena biji yang tumbuh didekat wilayah induk akan mendapat persaingan dengan induknya untuk mendapatkan cahaya, air dan nutrisi. Proses penyebaran ini dapat terjadi dengan alami dan juga dengan bantuan manusia yang penjelasannya adalah sebagai berikut ini:

a. Anemokori.

Perkembangbiakan Generatif Anemokori adalah proses penyebaran biji melalui bantuan angin. Tumbuhan yang menggunakan cara ini adalah tanaman dendelion sebab tanaman ini memiliki ciri biji kecil, ringan dan bersayap. Bijinya yang kecil serta ringan tidak terlalu dipengaruhi oleh gaya gerafitasi bumi dan sayap pada biji tanaman ini membantu proses penyebaran sebab mudah terbawa angin dan mengikuti arah angin.

b. Hidrokori.

Perkembangbiakan Generatif Hidrokori adalah proses penyebaran biji yang terjadi dengan bantuan air. Ciri tumbuhan yang melakukan penyebaran biji dengan caa ini adalah hidupnya berada dipesisir atau perairan seperti pantai atau tanaman yang hiduonya di air seperti tanaman bakau dan pohon kelapa.

Kelapa memiliki biji yang besar dengan ukuran yang dapat mencapai diameter 15 cm. Biji pada kelapa diselubungi oleh buah yang terdiri dari tempurung, sabut dan kulit kalapa. Meski berukuran besar, buah kelapa dapat mengapung di permukaan air dan mengalir mengikuti arus air. Kelapa dapat mengapung sebab sabut kelapa memiliki rongga udara yagn kurang lebih hampir sama dengan alat pengapung yang menampung udara.

c. Zookori.

Perkembangbiakan Generatif Zookori adalah Proses penyebaran biji dengan melalui bantuan hewan dimana penyebaran biji dengan cara zookori ini dibagi menjadi empat yakni,(1). entomokori, (2). kiropterokori, (3). ornitokori, dan (4). mammokori.

  • Entomokori adalah penyebaran biji dengan perantara serangga seperti contohnya pada tanaman wijen dan juga tembakau.
  • Kiropterokori adalah penyerabaran biji dengan perantara hewan kelelawar seperti contohnya pada tanaman jambu biji dan pepaya.
  • Ornitokori adalah penyebaran biji dengan melalui perantara hewan burung seperti contohnya pada tanaman beringin dan benalu. buah pada tanaman ini menjadi makanan burung dan bijinya tidak dapat dicernah oleh burung yang selanjudnya akan keluar dari tubuh burung tersebut bersamaan dengan kotorannya.
  • Mammokori adalah penyebaran biji dengan menggunakan perantara hewan mamalia yang contohnya seperti pada hewan luwak yang membantu dalam proses penyebaran biji kopi.
d. Antropokori.

Perkembangbiakan Generatif Antropokori adalah merupakan penyebarab biji dengan bantuan manusia, dimana prosesnya dapat terjadi dengan dua cara yakni secara sengaja ataupun tidak disengaja. Contoh penyebaran yang tidak dengan disengaja adalah pada biji rumput yang memiliki struktur mudah melekat pada pakaian; sedangkan yang dilakukan dengan sengaja adalah yang terjadi pada bidang pertanian seperti pada saat menanam jagung, padi dan lainnya.

4. Perkecambahan.

Perkembangbiakan Generatif dengan perkecambahan adalah berakhirnya masa Dormansi biji yakni ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru. Dormansi adalah peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat. Lamanya masa dormansi biji setiap jenis tanaman itu berbeda-beda. Masa dormansi biji dapat diakhiri dengan perlakuan yang berbeda-beda. Namun perkecambahan yang dialami dipengaruhi oleh faktor yang hampir sama.

Demikian ulasan tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih. Terdapat artikel terkait lainnya yakni yang membahas mengenai Cara Perkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan Angiospermae.
Sumber : Buku Paket IPA, KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018
Penulis : Siti Zubaidah, dkk
Pe-Review : Ida Rokhayati.