Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benua Afrika : Letak Geografis,Penduduk, Budaya, Agama Afrika

Benua Afrika : Letak Geografis,Penduduk, Budaya, Agama Afrika

Pada tahun 2015, jumlah warga Afrika menjangkau 1.171.000.000 jiwa (WPDS, 2015). Angka tersebut meningkat sebesar 265.000.000 jiwa dari jumlah warga tahun 2005 yang berjumlah 906.000.000 jiwa.

Besarnya angka pertambahan warga tersebut tidak lepas dari tingginya angka kelahiran di Afrika yang menjangkau angka 36 tiap 1000 penduduk. Angka kematian warga Afrika juga besar yaitu menjangkau 10 jiwa tiap 1.000.

Angka migrasi juga negatif kecuali Afrika Selatan, dengan kata lain ada warga Afrika yang bermigrasi ke benua lainnya. Laju pertumbuhan warga Afrika paling tinggi, yakni 2,5% per tahun. Sebaran warga Benua Afrika tidak merata. Wilayah tertentu nyaris tidak berpenghuni yakni didistrik gurun.

Wilayah dengan kepadatan tinggi ada di bagian wilayah utara Afrika Utara,beberapa di Afrika Barat, bagian wilayah timur Afrika Selatan, sepanjang lembah Sungai Nil dan seterusnya. Wilayah dengan kepadatan rendah ada di Gurun Sahara dan wilayah tengah Tengah Afrika.

Afrika mempunyai angka kelahiran yang tinggi seperti halnya  Asia Selatan. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya yakni sistem kekeluargaan yang kuat, warga Afrika yang berorientasi pertanian ingin memilih banyak anak supaya dapat mengubah lahannya, banyaknya angka kematian yang direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya kemudahan hiburan atau rekreasi. Di samping itu, akses terhadap fasilitas kesehatan pun masih rendah, terutama alat kontrasepsi.

Benua Afrika : Letak Geografis,Penduduk, Budaya, Agama Afrika
Benua Afrika : Letak Geografis,Penduduk, Budaya, Agama Afrika
Kualitas warga Afrika pada umumnya relatif rendah. Berdasarkan kriteria Human Development Index (HDI), tidak terdapat satu negara pun yang mempunyai kualitas warga yang tergolong sangat tinggi.

Beberapa negara mempunyai kualitas warga yang tinggi seperti Aljazair dan Tunisia. Negara yang kualitas penduduknya termasuk sedang yaitu
  • Mesir, 
  • Afrika Selatan, dan 
  • Namibia. 
Negara dengan kualias warga rendah di antaranya ialah, 
  • Sudan, 
  • Ethiopia, 
  • Kenya, dan 
  • Chad.
Sebagian besar warga Benua Afrika ialah keturunan negro yang berkulit hitam. Hal berikut yang mengakibatkan Benua Afrika mendapat julukan Benua Hitam. Bangsa Negro di Afrika dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu Negro Sudan dengan ciri kulit hitam, bibir tebal, dan rambut keriting,

Golongan kedua ialah Negro Bantu dengan ciri seperti Negro Sudan namun kulitnya lebih terang. Secara garis besar warga Afrika digolongkan menjadi empat kelompok besar yaitu sebagai baerikut:

a. Ras Negro 

Yang menempati wilayah selatan Gurun Sahara adalah penduduk mayoritas. Ras negro ini terdiri atas sejumlah suku bangsa seperti Suku Masai, Suku Kikuyu, Suku Zulu, Suku Sudan, dan Suku Bantu.

b. Ras Kaukasoid dari keturunan Arab 

Yang menempati Afrika Utara. Ras ini ada di sepanjang pantai Laut Tengah dan terdiri atas dua suku bangsa yakni suku bangsa Semit dan suku bangsa Hamid.

c. Ras Kaukasoid dari keturunan Eropa dengan kulit putih, 

Keturunan Eropa ini jumlahnya tidak banyak dan banyak menempati wilayah Afrika Selatan.

d. Suku asli adalah 

Warga pribumi yang banyak bermukim di daerah-daerah pedalaman. Suku asli terdiri atas Suku Pygmy di hutan Kongo, Suku Bushman di Gurun Kalahari, dan Suku Hottentot di Afrika Selatan.

Seperti halnya benua Asia dan benua lainnya, Benua Afrika pun memiliki budaya yang beragam. Keragaman itu tidak hanya terlihat antarnegara namun dalam sebuah negara. Bersamaan dengan masuknya imigran dari Arab, budaya Afrika lantas berkembang. Demikian halnya dengan masuknya budaya Eropa.

Penduduk Afrika juga menganut beragam agama. Di wilayah Afrika Barat dan Utara, Islam menjadi agama yang dominan. Di wilayah Afrika Selatan, jumlah pemeluk agama Kristen lebih dominan dibandingkan Islam dan Hindu.

Di wilayah Afrika Tengah, jumlah terbanyak merupakan penganut keyakinan animisme. Adapun di wilayah Afrika Timur, pengikut Islam dan keyakinan animisme nyaris sama banyaknya. Agama lain yang dianut oleh warga Afrika merupakan Yahudi, dan Katolik Roma.

Budaya Afrika juga dapat dilihat dalam wujud seni, bahasa, dan agama. Karya seni bisa berupa ukiran kayu, kerajinan dari kulit, dan perangkat musik. Kerajinan patung seringkali menggunakan tema pasangan laki dan perempuan,wanita dan anaknya, laki-laki dengan senjata dan hewan dan orang asing. Musik dan tari warga asli Afrika yang memakai tradisi lisan yang bertolak belakang dengan musik dan tari dari warga pendatang dari Arab.

Penduduk asli, terutama di distrik sub Sahara menekankan pada nyanyian sebab nyanyian bermanfaat sebagai teknik komunikasi. Dalam perkembangannya, budaya barat juga mempengaruhi budaya Afrika.

Benua Afrika mempunyai keragaman bahasa yang paling tinggi. Namun ada bahasa utama yang dipakai yakni Arab, Swahili, dan Hausa. Diperkirakan jumlah bahasa yang dipakai mencapai 1.500-2.000 bahasa. Dari jumlah itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu:

a. Afro-Asiatika, mencakup Afrika wilayah utara, jumlahnya sebanyak 200 bahasa.

b. Nilo-Saharan, merangkum wilayah Tengah dan Timur Afrika, jumlahnya menjangkau sekitar 140 bahasa.

c. Congo-Saharan (Niger-Congo), merangkum dua pertiga Afrika sebagai cabang utama Niger-Congo, jumlahnya menjangkau 1000 bahasa dengan 200 juta penutur. Bahasa Bantu di wilayah Tengah, wilayah Selatan dan Timur Afrika membentuk sub-kelompok dari cabang Niger-Congo.

d. Khoisan, merangkum bagian barat Afrika Selatan, jumlahnya sebanyak 30 bahasa.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018

Penulis : Iwan Setiawan, dkk.
Penelaah : Baha Uddin,dkk.
Pereview : Mulyana.