Budaya Organisasi: Jenis, karakteristik,Fungsi serta Contohnya
Budaya Organisasi: Jenis, karakteristik,Fungsi serta Contohnya.
Seperti diterangkan pada artikel sebelumnya tentang pengertian defenisi budaya organisasi, leader memberi peranan yang urgen dalam membentuk kebiasaan kerja pada organisasi. Sehingga, fungsi dari budaya organisasi secara umum terbagi dalam sejumlah hal yang meliputi:
- Menambahkan rasa memiliki dan mendongkrak loyalitas karyawan dalam perusahaan
- Digunakan sebagai alat demi mengorganisasikan anggota
- Memperkuat nilai – nilai organisasi
- Sebagai mekanisme guna mengontrol perilaku di dalam lingkungan kerja
- Mendorong seluruh struktur untuk menambah kinerja baik untuk untuk jangka pendek atau jangka panjang
- Budaya organisasi juga bermanfaat sebagai penentu arah, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
A. Fungsi Budaya Organisasi.
Di samping itu juga, beberapa ahli juga pernah menyatakan tentang fungsi budaya organisasi tersebut, diantaranya sebagai berikut:
![]() |
Budaya Organisasi: Jenis, karakteristik,Fungsi serta Contohnya |
- Identitas dan citra suatu masyarakat
- Mengikat sebuah masyarakat
- Sebagai sumber daya masyarakat
- Menjadi kekuatan penggerak dalam masyarakat
- Sebagai keterampilan untuk menyusun nilai tambah
- Menjadi petunjuk pola perilaku masyarakat
- Sebagai warisan untuk masyarakat
- Pengganti formalisasi
- Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan dalam masyarakat
- Merupakan proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation-state
2. Berdasarkan keterangan dari Robbins (1999:294)
- Memiliki peran untuk memutuskan tapal batas
- Sebagia identitas untuk suatu anggota organisasi
- Mempermudah pembentukan komitmen
- Budaya menambah kemantapan sistem sosial
3. Berdasarkan keterangan dari Siagian (1992:153)
- Untuk menilai batas-batas perilaku dalam makna menilai apa yang benar dan yang salah
- Menumbuhkan rasa saling memiliki dalam kepribadian sebuah organisasi dan semua anggotanya
- Menumbuhkan komitmen untuk anggota bahwa kepentingan bersama ialah di atas kepentingan sendiri
- Sebagai alat guna memperkuat ikatan semua anggota organisasi
- Sebagai perangkat pengendali perilaku semua anggota organisasi yang berkaitan.
B. Jenis atau Tipe Budaya Organisasi.
Di dalam buku Noe dan Mondy (1996:237) menuliskan ada dua tipe Budaya Organisasi, yaitu:
1. Budaya terbuka dan partisipatif.
Budaya ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi dengan didukung oleh adanya rasa percaya terhadap bawahan, sistem komunikasi terbuka, kepemimpinan yang supportif dan perhatian, penyelesaian masalah secara tim, adanya otonomi pekerja, dan berbagi informasi.
2. Budaya tertutup dan autokratis
Budaya ini dapat dinilai dengan pencapaian tujan output yang tinggi, tetapi pencapaian tersebut barangkali lebih ditetapkan dan dipaksakan kepada suatu organisasi dengan kepemimpinan yang otokrasi dan kuat.
D. Contoh Budaya Organisasi
Apa saja contoh budaya organisasi tersebut. Berikut ulasannya:
1. Budaya Administrasi
Budaya administrasi dalam organisasi sangat diperlukan misalnya dalam urusan surat menyurat, keluar masuk barang, penghasilan pegawai dan sebagainya guna memperlancar kinerja perusahaan.
2. Kedisiplinan
Budaya disiplinan berorganisasi. Misalnya dalam urusan ketepatan menuntaskan order/pesanan yang di minta, ramah terhadap customer, tidak telat datang ke kantor dan lainnya.
3. Pembagian Wewenang/tugas yang Jelas.
Kemampuang organisasi dalam membagi wewenang/tugas ialah kunci keberhasilan suatu perusahaan.
3. Inovasi
Inovasi ialah budaya organisasi yang mampu mendorong semua anggota untuk membuat atau mengembangkan kreatifitas dan inovatif demi keutuhan organisasi tersebut.
E. Karakteristik Budaya Organisasi.
Dari keterangan beberapa ahli mengenai budaya organisasi, maka kita tentunya dapat mengetahui sejumlah ciri / karakteristik budaya organisasi yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Innovation and Risk Taking.
Ialah sebuah tindakan inovatif dan berani mengambil resiko dalam proses inovasi tersebut.
2. Attention to Detail
Ialah organisasi menginginkan para pekerja untuk bekerja lebih detail, analisis, dan tepat sasaran atau efisien.
3. Outcome Orientation
Orientasi pada manfaat dengan kata lain manajemen berorientasi/berkonsentrasi pada hasil dan tidak selalu pada proses untuk mendapatkan hasil tersebut.
4. People Orientation
Orientasi pada orang dengan kata lain manajemen sangat menyimak pengaruh atau demi sesuatu yang didapatkan kepada orang-orang dalam organisasi.
5. Team Orientation
Orientasi pada tim ialah tindakan memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi sebagai tim dan bukan pada individu.
6. Aggresiveness
Agresivitas (Aggresiveness) ialah situasi dimana orang-orang ingin lebih kompetitif dan agresif ketimbang easygoing.
7. Stability
Stabilitas (Stability) ialah situasi dimana kegiatan organisasi lebih menginginkan pada posisi menjaga status sebagai lawan daripada perkembangan.
Dilansir dari Gotham Culture, seorang pemimpin dapat dipengaruhi atau mempengaruhi, menyusun atau disusun oleh sekian banyak budaya dalam sekian banyak lingkungan kerja. Kecuali sejumlah hal berikut ini:
1. Budaya Seseorang dan Budaya Pasar
Aspek kebiasaan pasar dan manusia terpengaruh pula oleh bagaimana anggota organisasi membina bisnis, memperlakukan konsumen dan komunitas yang lebih besar. Kebanyakan kebiasaan orang yang mempunyai struktur horizontal lebih gampang diaplikasikan dan lebih bernilai.
Namun, hal ini masih dapat merugikan dan membuat bisnis merugi sebab kompetisi yang dilaksanakan oleh masing-masing orang dan priortasnya (Boundless,2015). Sementara itu, market culture lebih konsentrasi pada orientasi hasil, kompetisi, prestasi dan bagaimana segalanya dapat diselesaikan (ARtsFWD, 2013).
2. Budaya Adaptif dan Budaya Adhokrasi.
Budaya adaptif berarti berkaitan dengan pemungutan keputusan,evaluasi/perubahan nilai dan meningkatkan kemungkinan bertahan hidup (Costanza et al., 2015).
(ArtsFWD, 2013) menjelaskan kebiasaan adhokrasi lebih menjurus ke arah pengambilan resiko, inovasi dan priroritas.
Demikian ulasan diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.