Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ekonomi Makro:Permasalahan dan Pengaruhnya Dalam Bisnis

Ekonomi Makro:Permasalahan dan Pengaruhnya Dalam Bisnis.

Eonomi Makro sangat berkaitan dengan masalah keuangan negara yang telah menjadi bagian dari kegiatna ekonomi, menjelaskan perubahan ekonomi berskala sangat besar yang berpengaruh terhadap masyarakat dan perusahaan besarta pasarnya.

A. Pengaruh Ekonomi Makro.

Patut kita ketahui bahwa didalam suatu bisnis, peran Ekonomi Makro yakni menganalisis metode-metode atau cara terbaik yang mempengaruhi target seperti stabilitas harga, tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi serta pencapaian keseimbangan keungan. Ekonimi makro terdri atas beberapa komponen yang bisa berpengaruh secara langsung terhadap pengambilan keputusan suatu perusahaan termasuk perkembangan dari perusahaan itu sendiri.
Ekonomi Makro:Permasalahan dan Pengaruhnya Dalam Bisnis
Ekonomi Makro:Permasalahan dan Pengaruhnya Dalam Bisnis

Beberapa komponen dari Ekonomi makro yang dapat secara langsung berpegaruh terhadap pengambilan keputusan suatu perusahaan termasuk pertumbuhan dari perusahaan itu antara lain sebagai berikut.

B. Permasalahan Ekonomi Makro Dalam Bisnis.

a. Pertumbuhan Ekonomi.

Dalam urusan ini, perkembangan ekonomi ditafsirkan sebagai evolusi ekonomi negara dari periode satu ke periode berikutnya. Pertumbuhan ekonomi memprovokasi tingkat produksi suatu perusahaan atau bisnis yang salah satunya karena laju inflasi yang tidak terkendali.

Adanya inflasi menyebabkan eskalasi harga bahan baku yang bakal berimbas pada membengkaknya biaya produksi. Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, pengangguran ialah bagian dari perkembangan ekonomi yang dampaknya dominan pada berkurangnya permintaan produksi perusahaan.

b. Krisis Nilai Tukar terhadap Utang Luar Negeri.

Nilai tukar juga telah menjadi salah satu bagian dari persoalan ekonomi makro yang krusial di negara ini. Krisis mata uang terbesar yang pernah terjadi di negara ini ialah pada tahun 1997 yang menyebabkan melemahnya rupiah terhadap dolar AS.

Selain berpengaruh terhadap devisa negara, akibat terburuknya paling dapat dirasakan oleh sektor swasta yang menyelenggarakan pinjaman luar negeri. Untuk perusahaan besar yang menyelenggarakan kerjasama penjualan dengan luar negeri bisa jadi ini merupakan suatu masalah yang sangat serius.

Misalnya saja modal diperoleh dari sumber dana oleh investor bisnis yang berasal dari luar negeri, dan andai terjadi penurunan nilai tukar rupiah maka akan berdampak langsung pada pengembalian uang yang lebih besar. Utang terhadap luar negeri tidak menemukan perlindungan dari negara (hedging), sehingga saat terjadi depresiasi nilai tukar, mengakibatkan pembengkakan utang dalam sekejap dan ddalam jumlah yang cukup besar.

c. Masalah Kemiskinan dan Pengangguran. 

Beberapa bisnis menargetkan masyarakat dengan ekonomi kelas menengah kebawah sebagai target penjualan barang atau jasa yang di produksi. Namun kenyataannya, di Indonesia tingkat kemiskinan masih cenderung terlampau tinggi dan disinyalir bakalan akan semakin tinggi.

Masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah, sebagai target penjualan perusahaan, maka ekonomi masyarakat menengah kebawah bisa menjadi bagian dari penghambat eskalasi pendapatan. Masyarakat tentunya hanya akan melakukan pembelian terhadap suatu produk seperlunya saja dan bukan menjadi keperluan pokok yang mesti dipenuhi. Ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan supaya tidak menargetkan masyarakat menengah kebawah saja, namun juga masyarakat dengan ekonomi menengah keatas.

Kemiskinan di Indonesia juga diperparah dengan adanya intensitas tingkat pengangguran yang tinggi. Kemiskinan dan pengangguran menjadi persoalan abadi untuk pemerintah Indonesia. Dengan adanya persoalan seperti ini maka akan membuat masalah pasar perusahaan semakin mengerucut. Bisnis mesti bisa berlomba dengan semakin sulitnya menemukan pelanggan.

d. Permasalah Perbankan dan Kredit Macet.

Faktor utang luar negeri dan laju inflasi yang tinggi mengakibatkan gangguan terhadap sistem perbankan di Indonesia. Perbankan biasanya mengalami kendala likuiditas dampak banyaknya usaha yang macet sebab beban utang negara.

Perusahaan atau investor yang menemukan sumber dana dari bank menjadi sasarannya. Salah satu ekonomi makro ini akan mengakibatkan pengurasan terhadapa aset perusahaan apalagi pada perusahaan yang sedang berkembang yang lazimnya mendapatkan modalnya dari bank.

Unit usaha mikro juga tak luput dari imbasnya sebab terjadinya kesulitan untuk meningkatkan modal dampak dari perbankan yang mengalami kredit macet,sampai-sampai sulit pula mengembangkan bisnisnya ke ranah yang lebih luas.

Dalam skala kompleks, ekonomi makro berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah bisnis. Perkembangan bisnis tidak dapat dilepaskan dari dinamika ekonomi makro, baik itu bisnis yang sedang dirintis maupun yang sudah dilangsungkan sejak lama.

Penutup.

Demikian ulasan singkat tersebut diatas, semoga bermanfaat dan  atas waktu dan kesempatnnya kami ucapkan terimakasih.