Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Negatif Globalisasi

Dampak Negatif Globalisasi.

Selain dari sebuah peluang, globalisasi juga ternyata bisa mejadi ancaman. Contohnya, perkembangan teknologi informasi melalui peralatan canggih telah menjadikan informasi antarbangsa dapat di akses tanpa pengawasan negara. 

Hal ini tentunya menjadikan suatu bangsa tidak menolak nilai-nilai budaya yang masuk ke negaranya. Nilai budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa bisa mengubah [ola pikir dan tingkah laku masyarakat yang tentunya dapat mengakibatkan  bahaya tersendiri bagi suatu negara. 

Bahaya yang terjadipun bisa terjadi tanpa peperangan sebab cukup dengan menyebarkan informasi tentang tentang nilai-nilai negatif melalui jaringan komunikasi maka suatu bangsa akan dapat hancur.

Selain daripada hal tersebut diatas, juga terjadi pergeseran dalam hal cara pemilihan barang. 

Produsen luar negeri lebih banyak menawarkan produknya dengan harga yang lebih murah sehingga otomatis melemahkan kemampuan daya saing produk lokal. 

Dan hal tersebut senada dengan mentalitas masyarakat Indonesia yang konsumtif dan memiliki sifat bangga jika menggunakan atau mengkonsumsi produk dengan label luar negeri. Akibatnya, perusahaan nasional dan pengusaha lokal dapat mengalami kebangkrutan.

Dampak Negatif Globalisasi
Dampak Negatif Globalisasi

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif lain dari globalisasi yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Westernisasi,

b. Demoralisasi,

c. Kesenjangan Sosial Ekonomi,

d. Kriminalitas,

e. Pencemaran Lingkungan,

f. Kenakalan Remaja,dan

g. Individualisme yang Semakin Tinggi.

A. Dampak Westernisasi.

Westernisasi adalah suatu perubahan seseorang yang mulai kehilangan nasionalisme dengan meniru atau melakukan aktifitas kebarat-baratan yang dilakukan dengan cara meniru gaya hidup bangsa Amerika atau Eropa. 
Mengapa demikian? sebab bangsa Amerika atau Eropa di anggap lebih modern sehingga muncul anggapan bahwa menirukan gaya mereka akan disebut modern. 

Padahal, jika kita cermati, gaya hidup dan perilaku bangsa barat belum tentu sesuai dengan budaya kita.

Gaya hidup yang bermewah-mewahan, gaya rambut yang di pirang, pergi ke club malam, Dugem adalah salah satu contoh dari salah satu bentuk westernisasi. 

Westernisasi dapat terjadi sebab masyarakat sering menyalahartikan antara westerniasi dan modernisasi padahal antara westernisasi, modernisasi dan globalisasi itu merupakan hal yang berbeda. 

Gobalisasi sebagai media penyebaran berbagia hal di dunia tidak hanya penyebaran hal-hal yang berasal dari barat, tetapi juga penyebaran unsur-unsur lain yang bersifat universal.

1. Penyebab Westerniasi.

  • Kurangnya penguasaan dan berkembangnya iptek.
  • Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri.
  • Maraknya budaya barat dan akulturasi (pencampuran budaya).
  • Kurangnya kesadaran masyarakat memilah budaya baik atau buruk.
  • Munculkan keinginan untuk mencari kebebasan, seperti negara-negara barat.
  • Meniru gaya berbusana, gaya rambut, juga gaya hidup kebarat-baratan. 

2. Dampak Positif Westernisasi.

  • Dapat menguasai iptek.
  • Terjadi akulturasi (pencampuran) budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya sebab masyarakat selalu menginginkan hal-hal baru.
  • Penggunaan bahasa lain dalam komunikasi meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
  • Munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan iptek.

3. Werternisasi.

  • Lunturnya jiwa nasionalis dan jati diri bangsa.
  • Melunturkan sifat semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri.
  • Gaya hidup yang bersifat konsumtif.
  • Mencari segala sesuatu yang instan.
  • Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme, mengakibatan munculnya pornografi, pergaulan bebas, dan sebagainya.

B. Dampak Demoralisasi.

Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya aau merosotnya akhlak atau moral seseorang yang contohnya, 

Seperti munculnya perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma didalam masyarakat antara lain 

pembunuhan, pencurian, korupsi, dan juga pergaulan bebas yang tentunya berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas didalam masyarakat.

C. Dampak Kesenjangan Sosial Ekonomi.

Kesenjangan sosial ekonomi adalah perbedaan yang menonjol antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya dalam bidang sosial dan ekonomi. 

Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. 

Ketidak merataan pembangunan menyebabkan hasil pembangunan yang di terima masyarakat belum merata. 

Hasil-hasil yang dicapai dalam pembangunan dan globalisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. 

Ketidak merataan dan ketidak seimbangan hasil pembangunan pada akhirnya bisa membahayakan kehidupan sosial diantaranya yaitu terjadinya kecemburuan sosial.  

Contoh dari dampak kesenjangan sosial ekonomi tersebut adalah semakin meningkatnya angka kriminalitas, kemiskinan yang semakin menyebar, dan kualitas kesehatan yang semakin menurun. 

Menomorsatukan pendidikan, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sistem keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan terhadap mafia hukum adalah 

beberapa di antara upaya yang dapat diterapkan untuk menanggulangi kesenjangan sosial ekonomi tersebut. 

D. Dampak Kriminalitas.

Kriminalitas adalah dampak lanjutan dari segala bentuk masalah sosial yang muncul di dalam masyarakat. Lalu apakah yang menyebabkan terjadinya kriminaslitas, berikut ulasannya : 

a. pertentangan dan persaingan.

b. perbedaan ideologi politik.

c. kepadatan dan komposisi penduduk.

d. perbedaan kekayaan dan pendapatan, serta

e. mentalitas yang labil.

Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a. merugikan pihak lain baik materil ataupun immateril.

b. merugikan masyarakat secara keseluruhan.

c. merugikan negara, dan 

d. mengganggu stabilitas keamanan dalam masyarakat.

Kriminalitas yang terjadi, mengharuskan berbagai pihak berfikir untuk mencari cara pemecahan yang efektif di antaranya adalah :

a. menegakkan sanksi hukum yang tegas dan tanpa pandang bulu.

b. mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak.

c. selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai budaya bangsa, dan

d. menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai dan norma dalam masyarakat.

E. Dampak Pencemaran Lingkungan.

Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan mencadi tercemar. 

Masuknya perusahaan asing sebagai bagian dan proses dari globalisasi telah membawa perubahan pula dalam lingkingan alam. 

Kemudahan telah kita nikmati sebagai dampak dari globalisasi, namun demikian, kegiaan globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan (amdal) sering menyebabkan malapetaka, 

yakni berupa pencemaran terhadap lingkungan yang di akibatkan oleh penggunaan teknologi, alat mesin yang digunakan oleh pabrik atau industri.

Pencemaran dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yakni pencemaran tanah, air, udara, suara yang ditandai dengan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam 

sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingungan tidak dapat berfungsi lagi sebagai mana peruntukannya.

Pencemaran lingkungan, baik itu lingkungan udara, air, tanah dan suara, akan berdampak pada kesehatan tubuh manusia maupun mahluk lainnya. 

Adapun usaha yang dilakukan untuk menajaga kelestarian lingkungan yakni berupa penanggulangan administratif, edukatif dan juga teknologis.

F. Dampak Kenakalan Remaja.

Vandalisme atau tawuran merupakan gejala kenakalan remaja yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar yang mencerminkan bahwa nilai budaya bangsa semakin memudar oleh kalangan remaja. 

Kenakalan remaja juga disebut dengan Juvenille deliquency.

Kartini Kartono (1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja adalah gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial. 

Akibatnya, mereka mengembangkan sifat atau perilaku yang menyimpang. 

Kenakalan remaja juga dapat diartikan sebagai perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai-nilai norma yang diakui masyarakat ) yang 

ditujukan oleh orang, binatang, dan atau barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.

Salah satu faktor penyebab kenakalan remaja adalah  demonstration effect, yaitu pola hidup yang tidak memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya demi diperolehnya gengsi atau prastise. 

Dalam hal ini, para remaja berusaha menampilkan sifat dan pola hidup seolah-olah kaya, maju, modrn, dan sebagainya (mau di kata) yang banyak mereka peroleh dari media massa, sehingga remaja mempunyai kecenderungan untuk konsumtif, atau agar di anggap up to date.

Berikut adalah contoh dari bentuk-bentuk kenakalan remaja yang terdiri dari bentuk kenakalannya, gejalanya dan faktor penyebab kenakalan remaja yang diantaranya adalah sebagai berikut: 

Artikel terkait lainnya : Dampak Positif Globalisasi

a. Bentuk - bentuk kenakalan remaja.

  • kenakalan yang menimbulkan korban fisik seperti perkelahian, perampokan dan pembunuhan,
  • kenakalan remaja yang menimbulkan korban materi seperti perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan,
  • kenakalan yang merugikan diri sendiri seperti penyalahgunaan markoba,
  • kenakalan yang melawan status sebagai pelajar seperti bolos sekolah, membantah orang tua dan meninggalkan rumah,
  • kenakalan nonkriminal adalah kenakalan yang cenderung tertaring pada kesenangan yang sifatnya menyendiri, apatis terhadap kegiaan masyarakat aau sekolah, melamun, mudah tersinggung, dan sebagainya,
  • perasaannya sangat peka dan mudah terluka, cepat tersinggung, dan membesar-besarkan kekuranan sendiri.

b. Gejala dari bentuk kenakalan remaja tersebut adalah :

  • ngebut di jalan,
  • mebentuk kelompok dengan aturan-aturan yang tidak etis seperti kelompok pergaulan bebas,
  • membentuk kelompok yang cenderung membawa kearah yang destruktif seperti tawuran dan pemerasan,
  • pengedaran gambar atau VCD porno dikalangan anak remaja,
  • memakai, mengedar, dan memasuki jaringan pemakaian narkoba dan obat-obatan terlarang,
  • tindakan indesipliner di sekolah, di rumah, di tempat umum, misalnya tidak masuk sekolah, membolos, tawuran, tidak patuh pada orang tua, dan guru,
  • mencorat coret dan merusak faslitas umum,
  • melakukan sifat penyimpangan seksual seperti pemerkosaan, pencabulan, kumpul kebo, dan sebagainya,
  • melakukan tidandakan kriminal seperti, mencuri, merampok, membunuh, dan sebagainya.

c. Faktor penyebab kenakalan remaja, dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal yang ulasannya adalah sebagai berikut :

a. Faktor eksternal / (faktor penyebab dari luar)

  • Kondisi lingkungan keluarga seperti orang tua yagn terlalu sibuk dengan karir dan pekerjaannya dan akhirnya menjadi kurang memberikan perhatian dan

    kasih sayang kepada anaknya, kurangnya proses dialogis dan komunikasi efektif antara orang tua dan anak.
  • Kontak sosial dari lembaga masyarakat kurang baik seperti kurangnya pengawasan lembaga sosial masyarakat terhadap perilaku anak muda sekarang seperti melakukan toleransi

    terhadap perilaku mabuk- mabukan yang di anggap wajar, tindakan perkelahian di anggap biasa saja yang mencerminkan sikap kurang tegas atau pembiaran.
  • Kondisi geografis atau kondisi alam fisik seperti kondisi geografis yang tidak subur, kering, tandus, juga menjadi penyebab sesorang remaja melakukan tindakan menyimpang,

    terlebih pada indiviu yang bermental negatif, seperti melkukan pencurian, mengganggu keamanan, dan melakukan perusakan.
  • Faktor kesenjangan ekonomi dan disintegrasi politik seperti terjadinya kecemburan sosial akibat dari kesenjangan yang nyata  antara orang kaya dan

    orang miskin yang akhirnya menyebabkan aksi pencurian, perusakan, dan juga perampokan.

    Disintegrasi politik seperti (perang, konflik antarparpol, dan sebagainya) dapat memengaruhi remaja yang kemudian dapat menimbulkan tindakan penyimpangan. 

b. Faktor internal (dari dalam diri remaja )

  • Krisis Identitas yakni perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi yaitu

    1. terbentuknya perasaan akan konsisten dalam kehidupannya. 2. tercapainya identitas peran yang dimana kenakalan tersebut dapat terjadi ketika ramaja tersebut gagal mendapatkan peran yagn kedua.
  • Faktor kepribadian yakni kepribadian yang tidak dibentuk dengan baik dapat mengarahkan remaja untuk melakukan kenakalan remaja yang menyimpang dari nilai norma yang berlaku.
  • Faktor status dan perannya dalam masyarakat, tindakan menyimpang terhadap hukum yang perah dilakukan anak mendorong kembali anak tersebut untuk melakukan penyimpangan.

    Seorang anak yang pernah melakukan penyimpngan hukum sering kali di masyarakat disebut dengan 'eks atua mantan eks' dimana istilah tersebut

    sulit diterima oleh sang anak sehingga dapat menjaid pemicu kembalinya anak tersebut untuk berbuat tindakan yang menyimpang.

c. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah :

  • menguatkan sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan persoalan yang di hadapinya,
  • membarikan pendidikan tdak hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan namun juga pendidikan metal, pribadi, agama dan budi pekerti,
  • menyediakan sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar,
  • menyelenggarak kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pendangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif,
  • mendirikan tempat latihan untuk menyalurkan kreativitas para remaja delikuensi dan nondelikuen.  

G. Dampak Individualisme yang Semakin Tinggi.

Individualis bisa disebut dengan perilaku yang mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. 

Hal ini terjadi sebab sosialisasi yang dilakukan berdasarkan atas kepentingan semata beberapa contoh sikap individualisme yang berkembang hingga ke panduduk desa 

pada masa ini ialah menggunakan hanephone tanpa memperhatikan lingkungan di sekitarnya sebagai betuk dampak dari perkembangan teknologi, 

ketidak pedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan, seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya.

Demikian ulasan tentang Dampak Negatif Globalisasi diatas semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana