Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya Masyarakat
Selain faktor yang dapat menyebabkan terjadi perubahan sosial budaya seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, didalam masyarakat juga terdapat faktor penghambat perubahan sosial budaya di masyarakat. Lalu, apa saja faktor yang mengahalangi atau menghambat terjadinya perubahan sosial budaya dalam masyarakat? antara lain ialah sebagai berikut :
![]() |
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya Masyarakat |
- Kehidupan masyarakat yang terasing,
- Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat,
- Sikap masyarakat yang tradisional,
- Adanya prasangkan terhadap hal-hal baru atau asing, dan
- Adat istiadat.
A. Kehidupan masyarakat terasing.
Keadaan suatu masyarakat yang terasing belum tentu merupakan kehendak meraka. Hal ini dapat terjadi karena kondisi daerah yang terisolir dari jalur komunikasi dan transportasi dapat menyebabkan mereka menajdi terisolir dari masyarakat yang lainnya yang pada akhirnya terhambatnya perubahan sosial budaya masyarakat tersebut. Mengapa demikian ?
Kehidupan masyarakat terasing atau terisolir menyebabkan masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakat lainnya yang menyebabkan mereka sulit untuk berkembang dan memperkaya budayanya dan akibatnya, perubahan sosial budaya pada masyarakat tersebut menjadi sulit terjadi.
B. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
Ilmu pengetahuan adalah jendela daripada perubahan sosial budaya yang ketika ilmu pengetahuan berkembagn dengan baik maka masyarakat yang bersangkutan akan mengalami perubahan sosial budaya yang cepat. Namun sebaliknya jika ilmu pengetahuan dalam suatu masyarakat lambat maka perubahan sosial budaya tersebut akan berjalan dengan lambat.
Berkembangnya ilmu pengetahuan juga dapat dilihat dari maju tidaknya pendidikan dalam suatu masyarakat. Ada pula daerah yang memang terisolir, terasing, terpencil, dan jauh dari masyarakat lain, sehingga sulit untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
C. Sikap masyarakat yang tradisional.
Cantohnya pada masyarakat suku Badui yang manjadi salah satu suku bangsa di saerah Banten yang masih mengagugkan sikap tradisional warisan dari nenek moyang meraka. Meraka lebih memilih mengisolir diri dari dunia modern. Anak mereka tidak di sekolahkan dan hanya diperbolehkan belajar dari alam yang di lakukan dan didapatkan secara turun temurun terutama pada adat istiadat warisan nenek moyang mereka.
Dimasyarakat Badui Dalam tidak terdapat teknologi, kendaraan, bahan-bahan kimia, sampo, sabun, televisi, handphone, dan sebagianya tidak diperkenankan untuk digunakan. Ketika ada yang berkunjung ke tempat atau wilayah mereka, maka semua hal yang dilarang untuk dipergunakan juga tidak di izinkan untuk dibawa.
Bagi mereka amanah leluhur adalah segalanya dan tidak mau menerima perubahan dari luar sebab dianggap akan merusak alam. Rumah tempat tinggal mereka pun direkatkan tanpa paku dan semen. Bangunan rumah mereka hanya menggunakan kayu, bambu, ijuk, dan daun pohon aren. Suku Badui memiliki sikap yang sudah ditanamkan sejak zaman nenek moyang dan menganggap sikap tradisional secara mutlak tidak dapat diubah .
Kehidupan masyarakat tradisinal seperti ini dapat menghambat perubahan sosial budaya dalam masyarakat mereka namun hal ini merupakan pilihan hidup bagi masyarakat sehingga tidak dapat dipersalahkan. Siapah yang disebut dengan Masyarakat Tradisional?
Masyarakat Tradisional adalah Masyarakat yang memelihara , menjaga, dan mempertahankan tradisi, adat istiadat, sistem nilai, sistem norma, dan bahkan sistem kebudayaan yang diwariskan oleh generasi pendahulunya. Karakteristik yang paling menonjol dari masyarakat tradisional adalah melaksakan tradisi mereka dengan murni.
D. Adanya prasangka terhadap hal-hal baru atau asing.
Merasakan hidup di bawah penjajah selama beratus tahun, membuat bangsa Indonesia menjadi trauma, terutama untuk golongan tua. Mereka terkadang sangat mudah merasa curiga dan berprasangka buruk terhadap budaya asing atau hal baru yang berasal dari barat. Prasangka dan perasaan menimbulkan sikap yang acuh, tidak peduli, bahkan antipati terhadap sesuatu yang baru dari luar masyarakat meski hal dari luar tersebut bisa jadi bermanfaat dan dapat membawa perubahan bagi kehidupan mereka.
Namun ada masyarakat yang memang menanamkan sikap kepada warganya bahwa sesuatu yang berasal dari laur masyarakat hanya akan merusak alam dan kehidupan mereka. Hal inilah yang kemudian membaut suatu masyarakat tidak dapat mengalami perubahan sosial budaya.
E. Adat istiadat dan Kebiasaan .
Adat merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat yang dilakukan berulang ulang untuk memenuhi kebutuhn pokok. Adat biasanya bersumber dari nilai tradisional yang telah mengakar pada kehidupan suatu masyarakat. Adat istiadat telah mereka nikmati sebagai bagian dari kehidupan mereka. Selanjudnya, ketika ada hal baru yang akan menggantikan adat lama mereka, belum tentu akan diterima begitu saja oleh masyarakat.
Adat dan cara yang sulit untuk tergantikan, misalnya bidang kepercayaan, sistem mata pencaharian, cara berpakaian, pembautan rumah, upacara adat, dan sebagainya. Misalnya, adat kebiasaan dalam penggunaan alat. Penerapan alat pemotong padi dalam suatu masyarakat belum tentu akan langsung diterima begitu saja. Memotong padi menggunakan alat sederhana bagi wanita pada masyarakat tertentu sudah dilakukan turun temurun. Mereka mempunyai pekerjaan tambahan memotng padi dengan cara lama. Ketika ada penerapan unsur teknlogi baru di masyarakatnya, mungkin penerapan alat pemotong padi di tolak penggunannya.
Demikian ulasan singkat diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana.