Perkembangan Ekonomi Indonesia di Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi Indonesia di Awal Kemerdekaan.
Pada masa kemerdekaan, keadaan ekonomi Indonesia masih belum terlalu stabil. Hal ini disebabkan oleh masalah-masalah ekonomi yang terjadi pada masa itu. Masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Masalah Inflasi.
Beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia di kumandangkan oleh Ir. Soekarno dan Hatta, bangsa Indonesia mengalami inflasi yang sangat tinggi atau Hiperinflasi dimana hal tersebut terjadi karena mata uang Jepang beredar secara tidak terkendali.
![]() |
Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Masa Kemerdekaan |
Pada saat itu, pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang Jepang tidak berlaku karena Indonesia belum memiliki mata uang sendiri sebagai penggantinya. Kas Negara pun kosong, pajak, dan bea masuk sangat kecil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengambil langkah kebijakan berlakunya mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang penduduk Jepang.
2. Blokade Laut.
Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda di mulai pada bulan November 1945. Blokade ini menutup pintu keluar masuk perdagangan Indonesia yang mengakibatkan barang- barang dagang milik Indonesia tidak dapat di Ekspor, dan Indonesia tidak dapat menerima barang impor yang dangat dibutuhkan. Tujuan Belanda melakukan blokade tersebut adalah untuk meruntuhkan perekonomian Indoensia. Dalam rangka menghadapi blokade ini, pemerintah melakukan berbagai upaya yang diantaranya adalah sebagai berikut ini :
a. Melaksanakan Program Pinjaman Nasional.
Program pinjaman nasional ini diaksanakan oleh Menteri Keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan dari Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( BP-KNIP). Pinjaman yang direncanakan sebanyak 1 miliar rupiah dan dibagi atas dua tahap. Pinjaman akan dibayar kembali selambat-lambatnya dalam waktu 40 Tahun.
Pada bulan Juli 1946, seluruh penduduk Jawa dan Madura diharuskan menyetorkan sejumlah uang kepada Bank Tabungan Pos dan rumah-rumah pegadaian. Pelaksanaan pinjaman ini dinilai sukses. Kesuksesan merupakan bukti dukungan rakyat terhadap Negara. Tanpa dukungan dan kesadaran rakyat yang tinggi, dapat dipastikan negara akan mengalami kebangkrutan.
b. Melakukan Diplomasi Ke India.
Pada tahun 1946, Indonesia membantu pemerintah India yang tengah menghadapi bahaya kelaparan dengan mengirim beras seberat 500.000 ton. Sebagai imbalannya, Pemerintah India menjanjikan akan mengirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Selain bersifat ekonomis, pengiriman bantuan ke India bersifat politis karena India merupakan negara Asia yang paling aktif mendukung perjuangan diplomatik dalam rangka solidaritas negara-negara Asia.
c. Mengadakan Hubungan Dagang Langsung ke Luar Negeri.
Usaha mengadakan hubungan dagang secara langsung ke luar negeri di rintis oleh Banking and Tranding Coperation (BTC) yang merupakan suatu badan perdagangan semipemerintah. BTC berhasil mengadakan kontrak dengan perusahaan swasta amerika serikat. dalam Transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia membeli barang-barang ekspor seperti gula, tah dan karet.
Usaha l;ainnya untuk megadakan hubungan dagang langsung keluar negeri juga dilakukan melalui Sumatra dengan tujuan utama negara Singapura dan Malaya. Usaha ini dilakukan dengan menggunakan perahu layar dan kapal motor cepat. Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh angkatan laut Republik Indonesia dengan bantuan dari pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor. Melalui upaya ini, Indonesia berhasil menjual barang ekspornya dan memperoleh barang impor yang dibutuhkan tesebut.
Demikian ulasan singkat tentang Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Masa Kemerdekaan di atas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana