Perkembangan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi Hingga Kini
Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi.
Pada masa reformasi Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi. Upaya - upaya untuk pemulihan ekonomi terus dilakukan pada beberapa periode kepemimpinan masa reformasi. Periode kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah Presiden B.J. Habibie.
Pada masa pemerintahan B.J Habibie ditetapkan kebijakan pokok di bidang ekonomi, yaitu penanggulangan krisis ekonomi dengan sasaran terkendalinya nilai rupiah dan tersedianya kebutuhan bahan pokok dan obat-obatan dengan harga yang terjangkau serta berputarnya perekonomian nasional, dan pelaksanaan reformasi ekonomi. Langakah-langkah yang diambil pemeritah pada masa ini adalah sebagfai berikut :
- Menjalin kerjasama dengan International Moneter Fund - IMF (Dana Moneter Internasional) untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
- Menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih focus mengurusi perekonomian.
- Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah.
- Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika hingga di bawah Rp.10.000,00, dan
- Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri.
Upaya - upaya menyelesaikan krisis keuangan dan perbaikan ekonomi yang dilakukan berhasil menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yaitu, Rp 6.700 dollar Amerika pada bulan Juni 1999, Namun rupiah kembali melemah mencapai Rp 8000 per dolar Amerika pada akhir masa jabatan Habibie.
b. Pemerintah Presiden Abdurrahman Wahid ( Gusdur ).
Dimasa ini, kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai stabil. Namun, Keadaan kembali merosot. Pada bulan April 2001, nilai tukar rupiah melemah hingga mencapai Rp 12.000,00. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian dan menghambat usaha pemulihan ekonomi.
c. Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Di masa ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berhasil di stabilkan dan berdampak pula pada terkendalinya harga-harga barang. Selain itu, tingakat inflasi rendah dan cadangan devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah yang disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor dan kerena suku bungan deposito. Adapun kebijakan - kebijakan yang ditempuh guna mengatasi masalah ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
- Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar.
- Mengalokasikan pembayara nutang luar negeri sebasar Rp 116.3 Trilliun, dan
- Kebijakan privatisasi Bdan Usaha Milik Negara (BUMN).
d. Pemerintah Presiden Sosilo Bambang Yudoyono.
Perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang cukup baik pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan ekonomi yang berkisar pada 5% sampai 6% per tahun serta kemampuan ekonomi Indonesia yang bertahan dari pengaruh krisis ekonomi dan finansial yang terjadi di zona Eropa sepanjang tahun 2008 hingga 2009. Dalam menyelenggarakan perekonomian negara, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan yang diantarnya adalah sebagai berikut.
1. Mengurangi Subsidi Bahan Bakar Minyak.
Meningkatnya harga minyak dunia menimbulkan kekhawatiran akan membebani anggaran dan belanja negara (APBN). Oleh karena itu, di tetapkan pengurangan subsidi BBM agar tidak membebani APBN. Anggaran subsidi BBM kemudian dialihkan kesubsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningaktan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pengurangan subsidi BBM berakibat pada kenaikan harga BBM.
2. Pemberian Bantuan Langsung Tunia.
Program BLT di selanggarakan sebagai respon kenaikan harga BBM. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat miskin aga tetap dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan mencegah penurunan taraf kesejahteraan masyarakat akibat kesulitan ekonomi.
3. Pengurangan Utang Luar Negeri.
Dalam rangka mengurangi utang luar negeri, pada tahun 2006, Pemeritnah Indonesia melunasi sisa utang ke IMF sebasar 3,1 miliar dolar Amerika. Dengan pelunasan utang ini, Indonesia sudah tidak lagi berkewajiban mengikuti syarat-syarat IMF yang dapat memengaruhi kebijakan ekonomi nasional.
Demikian penjelasan singakat tentang Perkembangan Kehidupan Ekonomi Indonesia Pada Masa Reformasi Hingga Kini tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana