Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Reformasi : Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi Indonesia 1998

Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi Indonesia 1998. 

Apa yang menyebabkan rakyat Indonesia menghendaki dilaksanakannya reformasi dalam kehidupan bernegara? lalu, bagaimana perkembangan bangsa Indonesia pada masa reformasi? Masa reformasi di Indonesia adalah masa setelah berakhirnya pemeritahan orde baru yang dimulai pada tanggal 21 Mei 1988 saat Presiden Soeharto mengundurkan diri dan digantikan wakil Presiden B.J Habibie dan masa reformasipun terus berlanjud hingga saat ini.

- Lahirnya Gerakan Reformasi.

Reformasi : Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi Indonesia 1998
Reformasi : Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi Indonesia 1998
Reformasi merupakan suatu gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Munculnya keinginan untuk melakukan perubahan itu meuncul oleh dampak negatif dari kebijakan - kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.

Di masa Orde Baru, Pemerintah berhasil mewujudkan kemajuan pembangunan yang pesat. Namun, Pembangunan kemajuan itu ternyata tidak merata. Hal ini tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara seperti di Riau, Kalimantan Timur dan Papua. 

Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Orde Baru berhasil meningkatkan pendapatan perkapita Indonesia ke tingkat US$ 600 pada 1980-an, kemudian meningkat lagi hingga US$ 1300 pada tahun 1990-an. Namu, kebijakan Pemeritnah Orde Baru yang terlalu memfocuskan  pertumbuhan ekonomi ternyata menjadi pemicu terbentuknya mentalitas dan budaya korupsi dikalangan para pejabat Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan kebijakan politik yang cenderung otoriter dan sentralistik tidak memberikan ruang demokrasi dan kebebasan rakyat untuk berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian mendorong munculnya keinginan rakyat Indonesia untuk melakukan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Gerakan reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997 yang mengguncang nilai tukar mata uang di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea, dan Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp 2.500/US$ menjadi sekitar Rp 17.000/US$ pada bulan Januari 1998. 

Kondisi ini  berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta, Bangkrutny perusahaan - perusahaan besar di Indonesai yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secarfa besar-besaran, dan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali. Keadaan kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) di kalangan elit negara.

Hal tersebut memicu demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran dan terjadi di seluruh Indonesia. Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksi tersebut adalah penurunan harga sembako, penghapusan monopoli, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatanya selaku Presiden.

Dan pada tanggal 12 Mei 1998, empat orang mahasiswa tewas tertembak peluru aparat keamanan saat menggelar demonstrasi untuk menuntut Presiden Soeharti turun dari jabatannya selaku Presiden Republik Indonesia di masa itu. Penembakan itu menyulut demonstrasi yang lebih besar dan pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penajarahan di Jakarta dan Solo.

Tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Para demonstran mulai menduduki gedung-gedung pemerintah  di pusat dan daerah. Di Jakarta sendiri, ribuan mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR Harmoko guna meminta Presiden Soeharto menyatakan pengunduran dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia dan menyerahkan jabatanya kepada wakil Presiden B.J Habibie. Peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa Pemeritnahan Orde Baru selama 32 tahun dan dimulainya masa Reformasi.

Sekian ulasan singakat tentang Sejarah Lahirnya Gerakan Reformasi Indonesia 1998 tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Kemendikbud-RI_Jakarta,2018
Penulis : Iwan Setiawan, dkk
Penelaah: Baha Uddin, dkk
Pereview : Mulyana