Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Serta Manfaat Beriman Kepada Takdir (Qada' dan Qadar)

- Contoh Beriman Kepada Takdir.

Qada' dan Qadar atau Takdir dibagi menjadi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram. Berikut penjelasan lengkap tentang judul atau tema di atas:

A. Takdir Muallaq.

Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yagn digantungkan. Takdir muallaq yaitu ketentuan Allah Swt, yang mengikut sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhir akan ditentukan oleh Allah Swt. Di dalam Q.S. Ar-Ra'd 13:11 dijelaskan yang artinya :

Contoh Serta Manfaat Beriman Kepada Takdir (Qada' dan Qadar)
Contoh Serta Manfaat Beriman Kepada Takdir (Qada' dan Qadar)
" Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia " (Q.S. Ar-Ra'd 13:11).

Contoh dari takdir Muallaq ialah sebagai berikut :
  • Kepandaian,
  • Kesehatan, dan 
  • Kemakmuran.

- Kepandaian.

Seseorang yang ingin pandai maka ia harus berusaha meraihnya. Usaha -usaha tersebut antara lain dengan cara  rajin belajar dan disiplin membagi waktu.


- Kesehatan.

Sseorang yang ingin sehat harus berusaha dengan cara berolahraga secara teratur, menjaga kebersihan, menjaga gizi dan pola makan. Jika melakukan usaha-usaha tersebut, tubuh akan menjadi sehat.

- Kemakmuran.

Kemakmuran dapat diraih dengan giat bekerja, kreatif, pantang menyerah, rajin menabung,dan hemat. Agar seseorang menjadi pandai, sehat dan hidup makmur maka tentunya haruslah berusaha meraihnya, bukan dengan cara pasrah menunggu nasib.

Tidak akan ada orang yang pandai jika tidak mau atau malas belajar, tidak mungkin seseorang akan menjadi sehat jika tidak pernah berolahraga, serta tidak mungkin seseorang menjadi kaya jika malas bekerja. Jadi meskipun Allah Swt telah menentukan segalanya, manusia harus tetap harus berusaha mengubah nasibnya sendiri.

Seseorang yang beriman kepada Takdir ( Qada' dan Qadar ), akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari contohnya ia pantang berpangku tangan, melakukan sebaliknya, ia akan giat berusaha dan bekerja untuk meraih cita-citanya. Allah Swt telah mengkaruniakan beragam potensi kepada manusia untuk digunakan sebagai bekal hidupnya.

Setiap manusia dkaruniai akal untuk berfikir, dan organ tubuh yang bergerak serta menciptakan menusia sebagai mahluk yang paling mulia diantara mahluk - mahluk Allah yang lainnya. Maka dari itu, semua potensi tersebut haruslah digunakan untuk berusaha dan ikhtiar meraih cita-cita.

B. Takdir Mubram 

Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat di elakkan (sudah pasti/tidak dapat diubah). Jadi takdir mubram ialah merupakan ketentuan yang mutlak dari Allah Swt yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya.

Contoh takdir mubram diantaranya adalah :

  •  Jenis kelamin, 
  • Ajal, 
  • Panjang/Pendeknya usia,
  • Api yang panas,
  • Bumi yang bulat,
  • Kejadian kiamat,
  • dan lainnya.

Simak contoh berikut ini, " Seorang anak telah dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki bernama Umam, diusianya yang menginjak 12 tahun, Umam duduk di bangku SD dan termasuk anak yang cerdas, energik, dan tubuhnya sehat. Menurut pandangan dan pemikiran umum, kelak ia akan meninggal pada usia 65 tahun. Namun, saat usianya baru 25 tahun, ia mengalami kecelakaan dan akhirnya meninggal dunia".

Kapan ajal menjemput serta dimana tempatnya semua hal tersebut sudah ditentukan oleh Allah Swt. Jika sudah tiba saatnya ajal menjemput semua orang tidak akan dapat mengelak, tidak akan bisa lari, tidak bisa diundurkan ataupun dimajukan dan inilah salah satu contoh ketentuan takdir Allah yang disebut dengan takdir mubram.

Allah Swt berfirman dalam Q.S. Al-A'raf 7:34 yang artinya :

" Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat-pun " (Q.S. Al-A'raf 7:34).

- Manfaat Beriman Kepada Takdir (Qada' dan Qadar).

Seseorang yang beriman kepada qada' dan qadar akan dapat memperoleh banyak manfaat yang diantranya adalah sebagai berikut :
  • menenangkan jiwa,
  • senantiasa bersikap sabar dan bersyukur,
  • menumbuhkan sifat optimis, dan
  • menjauhkan diri dari sifat sombong (takabur)

a. Menenangkan Jiwa.

Orang yang beriman kepada qada' dan qadar akan mendapatkan ketenangan jiwa sebab ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt.Tidak ada kekhawatiran didalam jiwanya karena ia yakin bahwa Allah Swt.senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hamba-nya.


b. Senantiasa bersikap sabar dan bersyukur.

Apabila mendapatkan nikmat, ia akan besyukur kepada Allah Swt. Ciri orang orang yang bersyukur yakni didalam hatinya selalu merasa cukup atas pemberian Allah Swt. Kemudian, rasa syukur tersebut diwujudkan secara lisan dan perbuatan.

Syukur secara lisan yaitu dengan mengucakan " Alhamdulillah", memperbanyak ibadah, sedekah, serta menggunakan nikmat yang diberikan Allah tersebut sesuai dengan kehendak Allah Swt. Orang beriman kepada qada' dan qadar juga akan sabar, pasrah, dan tawakkal apabila mengalami kesulitan, kesusahan, terkena musibah, atau cobaan.

Bentuk musibah atau cobaan bisa berupa bencana seperti gempa, kebakaran, fisik yang lemah, penyakit, kekurangan bahan makanan, dan lainnya. Semua musibah dan cobaan pada hakikatnya bertujuan untuk menguji keimanan seseorang hamba. Maka dari itu, sikap terbaik dalam menghadapi musibah dan cobaan adalah dengan bersabar.

c. Menumbuhkan sikap optimis.

Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki sifat optimis. Kegagalan tidak membuatnya berputus asa dan justru sebaliknya, ia akan semakin bersemangat untuk berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya.

Ia akan segera mengintrospeksi diri mencari kelemahan dan kekurangannya dan setelah mengetahuinya, ia akan belajar dan berlatih dengan tekun. Di hatinya ada keyakinan bahwa suatu saat cita-cita tersebut pasti tercapai.

d. Menjauhkan diri dari sifat yang sombong.

Semua keberhasilan yang didapatkan, bagi orang yang beriman kepada qada' dan qadar akan dia anggap keberhasilan tersebut sebagai karunia Allah Swt dan tidak mengatakan bahwa semua hal tersebut adalah hasil dari usahanya sendiri. Ia terap rendah hati kepada siapapun.

Demikian penjelasan singkat tesebut diatas, semoga bermanfaat.
Sumber : Pendidikan Agama Islam-KEMENDIBUD-RI_2018.
Penulis : Muhammad Ahsan dan Sumiyati.
Penelaah: Imam Makruf, dkk
Pe-review : Reksiana.
Pencetak: Masmedia Buana Pustaka.