Contoh Tata Krama Lisan, Media Sosial, Sikap, dan Berpakainan
Tata Krama Secara Lisan, Dalam Media Sosial, Dalam Bersikap, dan Berpakaian.
Salam sahabat pendidikan sekalian, perlu kita ketahui bersama bahwa tata krama merupakan norma - norma pergaulan yang berkaitan dengan kebiasaan dalam bertindak maupun bertutur kata yang berlaku atau disepakati dalam lingkungan pergaulan antarmanusia setempat.
Tata krama juga mengandung nilai yang berlaku khusus pada daerah tertentu. Maka dari itu, sangat mungkin tata krama dalam satu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya.
Meskipun demikian, maksud dan tujuan adanya tata krama semuanya dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan rasa tentram di dalam kehidupan bermasyarakat.
![]() |
Contoh Tata Krama Lisan, Media Sosial, Sikap, dan Berpakainan |
Rasulullah Saw bersabda yang artinya :
" Ibnu Sarh berkata : Dari Nabi Saw. Beliau bersabda : " siapa yang tidak menyayangi orang kecil di antara kami dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar diantara kami, maka ia bukan dari golongan kami " ( H.R. Abu Dawud ).
1. Tata Krama dalam Lisan.
Berkomunikasi secara lisan baik dengan cara bertatap muka ataupun melalui media komunikasi lainnya dapat menjadi cerminan kepribadian seseorang. Tata krama dalam berkomunikasi secara lisan juga dapat memengaruhi suasana pergaulan. Berikut ini beberapa contoh tata krama dalam berkomunikasi secara lisan.
a. Berbahasa yang baik dan sopan dengan memilih kata-kata atau kalimat yang baik dengan menghindari kata-kata kotor atau yang menyinggung perasaan lawan bicara kita.
b. Saat berbicara dengan orang lebih tua atau yang dituakan, hendaknya menjaga pandangan mata dengan cara sedikit menunduk dan merendahkan volume suara kita saat berbicara.
c. Di beberapa daerah, berlaku aturan tidak boleh meposisikan diri lebih tinggi dari lawan bicara kita.
d. Memperhatikan dan memperhatikan pandangan kepada lawan bicara kita dengan sopan.
e. Tidak mendominasi pembicaraan, menjadi pendengar yang baik dengan memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara.
f. Tidak memotong pembicaraan lawan bicara kita.
g. Tidak berbicara sambil bertolak pinggang atau kenunjuk-nunjuk ke arah lawan bicara.
h. Ketiga berada pada posisi bertiga, tidak berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh salah satu orang dari mereka. Tidak berbisik-bisik berdua tanpa peduli dengan teman lainnya.
i. Menghindari gurauan yang berlebihan dan tertawa yang berlebihan pula.
j. Ketika memulai berbicara dengan alat komunikasi, ucapakn salam, memperkenalkan diri, dan memastikan bahwa lawan bicara kita adalah orang yang kita maksud. Pada saat pembicaraan hendak berakhir atau di akhiri ucapkan terimakasih, tutup dengan mengucapkan salam.
2. Tata Krama di Media Sosial.
Sama halnya pada saat berkomunikasi didunia nyata, komunikasi di media sosial juga harus mengedepankan sopan santun dan tata krama.
Terkhusus jika kita berkomunikasi dengan orang lain di jejaring sosial, tata krama harus selalu dikedepankan, misalnya ketika hendak memasang status. tweet, chatting, potingan foto, video, profil dan lainnya.
Semua itu demi memunculkan rasa saling menghargai dan menghormati diantara sesama pengguna layanan jejaring sosial. Olah karena itu, gunakan kata-kata yang baik dan mengunggah gambar yang tidak membuat orang lain merasa terganggu.
3. Tata Krama dalam Bersikap.
Bersikap berkaitan erat dengan tata cara menggunakan dan memosisikan bagian-bagian tubuh kita saat berinteraksi dengan orang lain. Meskipun tidak menggunakan kata-kata, sikap yang ditunjukkan merupakan bahasa tubuh yang dapat ditangkap maknanya oleh orang lain.
Secara garis besar, bahasa tubuh terdiri atas cara duduk, cara berdiri, cara menggunakan kedua tangan dan kaki, serta apa yang dilakukan saat kita berbicara dan beristeraksi dengan orang lain. Berikut beberapa contoh dalam bersikap, berbicara atau berinteraksi dengan orang lain :
a. Tidak menyilangkan kaki dan tangan.
b. Lakukan kontak mata dalam tempo yang singkat, jangan menatap mata selama mungkin.
c. Buatlah jarak antara kedua kaki agar menunjukkan bahwa kita dalam posisi nyaman dan percaya diri.
d. Posisikan bahu dalam keadaan santai agar tidak terkesan tegang.
e. Mengangguk kecil ketika lawan bicara sedang bicara dengan tujuan bahwa kita menandakan posisi sedang mendengarkan dan memperhatikan.
f. Tampakkan muka berseri, tersenyum, atau tertawa pada situasi dan kondisi yang tepat.
4.Tata Krama dalam Berpakaian.
Fungsi berpakaian adalah untuk menutupi aurat dan juga untuk memperindah jasmani manusia sebagaimana firman Allah Swt yang artinya :
" Wahai anak cucu Adam. Sesungghnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikialah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat " (Q.S. Al-A'raf 7:26).
Aurat merupakan bagian tubuh yang harus ditutup sehingga terjaga dari pandangan orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusar dan lutut, aurat untuk perempuan dewasa adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.
Dengan demikian, jika bagian tubuh yang merupakan aurat tersebut tertutup, maka akan terjaga dari pandangan orang-orang disekitar, serta terjaga dari gangguan yang tidak diinginkan karena dipicu oleh pendangan.
Tata krama dalam berpakaian merupakan cara berpakaian yang sesuai dengan aturan yang berlaku dimasyarakat.
Adapun batasan berhias dapat dimaknai sebagai cara berpakaian yang sesuai dengan batasan berhias yang berlaku di masayrakat yang lebih mengarah pada nilai kesopanan, akhlak dan juga budi pekerti seseorang.
Berpakaian dan berhias merupakan keindahan tersediri bagi manusia. Allah Swt sangat menyukai keindahan dan keserasian. Maka dari itu, Rasulullah Saw menganjurkan umatnya unutk selalu berpakaian dan berhias dengan rapi dan serasi sehingga nyaman saat dipandang.
Adapun manfaat dari tata krama dalam berpakaian yaitu sebagai berikut :
a. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi, bahkan dicintai oleh orang lain.
b. Menjalin hubungan baik dengan orang lain.
c. Meningkatkan kepercayaan diri dalam setiap situasi.
d. Menciptakan situasi yang nyaman dalam keluarga, pegaulan, maupun dalam situasi tempat anda menimba ilmu atau bekerja.
e. Dapat meningkatkan karir seseorang.
Demikian ulasan singkat tentang contoh tata krama lisan, media sosial, sikap, dan berpakainan tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Pendidikan Agama Islam-KEMENDIBUD-RI_2018.
Penulis : Muhammad Ahsan dan Sumiyati.
Penelaah: Imam Makruf, dkk
Pe-review : Reksiana.