Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Artikel Prinsip - Prinsip Dasar Desain Grafis

Seorang desainer pada dasarnya dinilai bagus bukan oleh dirinya sendiri melainkan oleh pembaca. Pembeca lebih cenderung melihat frekuensi keberhasilan mewujudkan ide untuk menilai produktivitas seorang eksperimenter melalui orisinilitas (keaslian) dan manfaat yang berhasil diwujudkan.

Terdapat beberapa kriteria yang patut diketahui seorang desainer sebelum mendesain suatu perwajahan media cetak yaitu unsur 3F dan 3M yang uraiaannya adalah sebagai berikut.

A. Unusr 3F Desain Grafis.

1. Fungsi Desain Grafis.

Desain grafis berfungsi sebagai media penyampaian sebuah pesan pada sebuah media cetak dimana rancangan desain yang tepat, efisien dan juga efektif dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Makna dari suatu pesan  adalah seberapa besar pengaruhnya terhadap pengertian . Maka dari itu, pesan yang hendak disampaikanharus terlebih dahulu difahami oleh orang perwajahan sebelum dilakukan tindak lanjud.

Proses yang dilakukan semata-mata ialah proses perluasan organiasi yang dimulai ketika kita menyusun konsep desain yang hasilnya nanti adalah kita dapat membuat media cetak yang efektif dan nampak menarik.

Tidak dapat dipungkiri bahwa sarana desktop publishing dan sarana desain grafis lainnya hanya salah satu ekspresi pengetahuan komunikasi namun tanpa ilmu perwajahan, kita tentu akan mengalami kesulitan dalam pengaturan dan penonjolan bagian pesan penting.  Oleh karenanya, kesuksesan perewajahan bergantung pada tahap awal perancangan desain.

2. Format Desain Grafis.

Membuat format merupakan langkah awal yagn harus dilakukan sebelum mulai mendesain. Format desain tersebut terdiri dari dua jenis yaitu format 'tegak' (portrait) dan format tidur (lendscape). Selain itu, seorang desainer juga harus mengetahui untuk siapa media tersebut dibuat dan harus menggunakan format yang seperti apa.

Contohnya, format 'tegak' (portrait) biasanya banyak digunakan di buku pelajaran dan buku lain pada umumnya dan format tidur (lendscape) banyak digunakan dalam pembuatan buku anak-anak prasekolah dengan formasi gambar yang banyak dan juga berwarna.

3. Frame Desain Grafis.

Frame dalam desain dapat berarti sebuah bingkai yang dapat mengunci perhatian pada mata kita yang dengan kata lain frame berfungsi sebagai focus agar perhatian kita terpusat pada desain yang disajikan.

B. Unsur 3M Desain Grafis.

1. Menarik Perhatian

Model atau bentuk dari desain yang baik tentunya akan menimbulkan rasa ketertarikan konsumennya, jadi seorang desainer harus memiliki kemampuan untuk menimbulkan daya tarik pada buku yang ia desain.

2. Memikat Perhatian.

Setelah konsumen tertarik, konsumen akan merasakan dan menikmati keindahan sebuah buku. Dari sanalah, rasa tertarik berubah menjadi rasa terpikat sehingga dapat menimbulkan selera baca dan keinginan untuk memilikinya.

3. Menimbulkan Keinginan untuk Membeli.

Rasa keterpikatan yang terjadi tentunya akan menghidupkan rasa ingin memiliki dan seorang desainer harus secara tidak langsung juga berperan sebagai sarana untuk mempromosikan hasil desainnya.

Tahapan selanjudnya yang harus dlakukan seorang desainer yaitu menemukan gagasan atau ide tentang apa yang hendak dituangkan dalam desainnya melalui pengalaman yang beragam dan unik dari masing-masing desainer. Maka dari itu, akan sangat sulit untuk membuat generalisasi yang dapat dipakai semua orang pada semua kasus.

Namun, masih terdapat beberapa kesamaan yang setidaknya dapat dijadikan referensi. Setelah sebelumnya kita telah mengetahui komponen yang biasa digunakan dalam desain grafis maka serang kita akan membuat komposisi atau mengatur layout agar menarik dengan menggunakan prinsip desain yang paling sulit untuk dilakukan dan cenderung sering berujung kegagalan dalam mendesain.

C. Prinsip Dasar Desain Grafis.

Terdapat beberapa prinsip desain grafis yang perlu untuk diterapkan dalam desain yang khususnya desain grafis sebuah media cetak, yaitu kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, dan juga irama.

a. Kesederhaan Desain Grafis.

Prinsip ini banyak disarankan oleh pada desainer dalam bekerja desain dengan fungsi untuk memudahkan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah buku bacaan, huruf judul, sub judul, dan body teks sebaiknya 'tidak' menampilkan bentuk font yang ornamental dan rumit. Perhatikan Contoh Berikut Ini.

Artikel Prinsip - Prinsip Dasar Desain Grafis
Artikel Prinsip - Prinsip Dasar Desain Grafis 


b. Keseimbangan Desain Grafis.

Maksud dari keseimbangan yaitu kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual dimana secara keseluruhannya, komponen desain harus  tampil seimbang sebab mata akan menangkap secara keseluruhan halaman desain dalam satu komponen yang selanjudnya akan dilihat komponen yang lebih kesil.

Terdapat beberapa prnsip keseimbangan yang dapat kita gunakan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.

- Keseimbangan formal, yaitu memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, dan yakin dan desain ini akan lebih mudah dtangkap mata.

- Keseimbangan informal, yaitu bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, dan tidak kaku.

c. Kesatuan Desain Grafis.

Kesatuan dalam desain grafis, yaitu kohesi, konsistensi, ketunggalan, atau keutuhan yang merupakan isi pokok dari komposisi.

d. Penekanan Desain Grafis.

Penekanan pada desain grafis berfungsi untuk menarik perhatian pembaca sehingga mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Penekanan ini dapat dilakukan dengan memberkan kotak roster pada sebuah teks. Hal tersebut akan mengesankan atau menekankan pentingnya teks tersebut untuk dibaca atau dapat pula dilakukan dengan membesarkan ukuran huruf pada judul sehingga nampak berbeda dengan teks lainnya.

Penekanan juga dilakukan dengan cara pengurangan ukuran serta kontraks antara tekstur, nada, warna, garis, ruang, bentuk, atau motif yang dapat mempejelas identitas atau ciri khas desain tersebut. Itulah mengapa penekanan sangat penting dalam sebuah desain.

e. Irama Desain Grafis.

Irama merupakan pengulangan unsur pendukung suatu karya seni yang menjadi selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang. Desain Grafis mementingkan interval ruang atau kekosongan serta jarak antar objek.

D. Cara Membuat Desain yang Bagus.

Dalam proses mengembangkan cita rasa desain dalam diri kita, kita perlu memiliki tiga kemampuan visualisasi yang diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Visual Eyes (Pandangan Visual).

Mengamati tentu tidak sama dengan melihat. Mengamati yaitu melihat dengan mata dan otak dimana kebanyakan orang melihat suatu kejadian yang menarik akan berhenti pada melihat dan mengaguminya saja.

Bagi seorang desainer tidak bisa hanya sampai disitu saja, tetapi kemudian berfikir bagaimana bisa, mengapa demikian, dan seterusnya. Latihan mengamati sangat penting dilakukan sebagia kebiasaan hidup dan bukan hanya dilakukan ketika hendak pergi meneliti sesuatu. Amatilah dengan baik dan cermat hasil - hasil desain media cetak yang anda temui, cari kesamaan dan ciri khasnya, serta eksplorasi secara teliti apa yang menjadi daya tarik dari desain tersebut.

2. Critic Eyes (Pandangan Kritis).

Sortir antara desain yang baik dan desain yang kurang baik dan lihatlah perbedaan kualitasnya seperti ' vocal point ' yang menarik dari sebuah iklan, dan apa yang nampak menarik anda lihat dari desain publikasi tersebut dan mengapa sampai menarik.

3. Analy Eyes (Pandangan Analitis).

Menyeleksi semua unsur yang memengaruhi sebuah karya desain yang bagus dengan menilainya secara subjektif, akan tetapi terdapat pedoman relatif yang dapat dijadikan pegangan untuk mengukurnya. Dari sinilah cita rasa desain tersebut dicari. Baik dan buruknya (secara visual) serta indah tidaknya kita menilainya secara visual.

Demikian ulasan singkat tentang prinsip- prinsip dasar desain grafis tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.