Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Malu, Contoh Serta Manfaat Sifat Perilaku Malu

Pengertian, Contoh dan Manfaat Perilaku Malu.

Apakah yang dimaksud dengan malu? apakah contoh dari perilaku malu? dan apakah manfaat dari perilaku malu? semua pertanyaan tersebut akan kita bahas bersama sembari mencapi jawabannya pada penjelasan dibawah ini, namun untuk mendapatkan jawabannya kita harus benar-benar membaca secara tuntas agar jawaban tersebut dapat ditemukan dan dapat melekat dalam ingatan dan tidak menimbulkan ketersia-siaan.

Sama-sama kita telah ketahui bersama bahwa didalam kehidupan sehari-hari, perilaku malu sangat perlu untuk dijaga agar kaita terhindar dari sikap yang tidak disenangi orang lain atau bahkan dapat merugikan orang lain. 

Mengapa demikian, sebab jika seseorang tidak memiliki rasa malu maka secara tidak langsung ia akan membawa dirinya kedalam lembah keburukan dan juga dapat merugikan dirinya sendiri.

Mengapa perilaku tak punya malu itu merugikan, Ya.. benar.. sebab orang yang tidak punya malu hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan apa yang ada di benak orang lain. hal ini tentu dapat membuat orang lain menjauhi kita, berpandangan negatif tentang kita, atau bahkan tak mau berteman dengan kita.

A. Pengertian Malu.

Perlu kita fahami bersama bahwa Malu adalah Sikap menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu tersebut biasanya merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil dari melatih diri. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu tersebut kita tentunya harus berusaha, berniat, dan membiasakannya.

Ketahui pula bahwa rasa malu tersebut merupakan bahagian dari Iman sebab dapat mendorong kita untuk senantiasa melakukan kebaikan dan mencegah diri dari kemaksiatan sebagaimana diterangkan didalam hadits berikut yang artinya :

" dari Abu Hurairah dari Nabi Saw, beliau bersabda : " Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabang iman " (H.R Muslim).

Dari penjelasan hadits di atas, disitu ditegaskan bahwa Malu merupakan salah satu dari cabang iman. 

B. Contoh Perilaku Malu.

Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan dan sebaliknya jika rasa malu berkurang dan mulai meluntur, maka dalam mengahadapi godaan nafsu dunia anak mudah memasukkan kita kedalam perangkapnya.

Beberapa contoh perilaku malu misalnya :
  • Orang yang berikan akan malu jika ia mencuri,
  • Orang yang beriman akan malu ia berbuat maksiat,
  • Orang yang beriman akan malu jika berdusta/berbhong,
  • Orang yang beriman akan malu jika korupsi,
  • Wanita yang beriman akan malu jika ia tidak berhijab/menutup aurat,
  • Wanita yang beriman akan malu jika menjadi bahan tontonan laki-laki.
  • dan lainnya.
Malu merupakan salahsatu senjata pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat dan sekaligus sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan.

Contoh lain dari perilaku antara lain :

Seorang pejabat yang punya atau memiliki rasa malu akan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan bebas dari perilaku Korupsi. Seorang pelajar akan percaya diri dalam mengerjakan soal ulangannya tanpa menyontek karena didasari rasa malu.

Seorang pedagang akan malu berbuat curang dalam bedagang karena merasa diawasi oleh Allah Swt. Seorang polisi akan malu menerima suap dari pelanggar rambu lalu lintas. Aparat penegak hukum seperti hakim, jaksa akan malu menerima suap dari tersangka karena ia takut akan azab Allah Swt. 

Seorang pria dan wanita akan berpakaian tertutup untuk menutup auratnya sebab menjaga harga diri dan kehormatannya. Mereka semua terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat karena adanya sikap atau rasa malu didalam dirinya.

Hal yang akan terjadi jika kita tidak memiliki rasa malu antara lain :

Ia akan hidup didalam keburukan dan jika rasa malunya mulai hilang maka hilang pula kepribadiannya sebagai seorang muslim. Ia akan  terbiasa dengan berbuat dosa, baik itu secara sembunyi-sembunyi ataupun secara terang-terangan.

Pengertian Malu, Contoh Serta Manfaat Perilaku Malu
Pengertian, Contoh Serta Manfaat  Malu
Jika seorang pria pria atau wanita tidak lagi memiliki rasa malu maka ia akan mudah mengumbar atau mempertontonkan auratnya. Seorang pejabat yang tidak memiliki rasa malu akan menafaatkan jabatannya atau kekuasaannya untuk menindas rakyat dalam rangka memperkaya diri.

Seorang pedagang yang tidak punya rasa malu akan membodohi atau membohongi pembelinya, biasanya dengan cara mengatakan bahwa barangnya bagus padahal barang tersebut tidak bagus. Seorang pelajar yang tidak punya rasa malu, akan mudah berbicara kotor, menyontek saat ujian, memperolok teman sendiri dan lainnya.

Ketahuilah bahwa dengan tidak adanya rasa malu, maka bencana moral, akhlak, dan etika kit akan mengalami kerusakan yang merajalela. 

Tahukan kalian dari mana sumber dari rasa malu tiu? Rasa malu berasal dari keimanan dan pengakuan akan keagungan Allah Swt. Rasa malu tersebut akan muncul jika kita adalah orang yang beriman dan menghayati bahwa Allah Swt. 

Itu adalah Maha Kuasa diatas segala-galanya. Allah maha melihat, Allah maha mendengar, Allah maha mengetahui. Tidak ada yang dapat bersembuni dari Allah Swt bahkan hantu sekalipun. Semua sikap atau aktifitas badan, fikiran, dan hati kita semua diketahui oleh Allah Swt.

C. Manfaat Berperilaku Malu.

Tedapat beberapa manfaat dari sifat atau perilaku malu yang diantaranya adalah :

a. Mencegah dari perbuatan tercela. 

Seseorang yang memiliki rasa malu akan senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menghindari perbuatan yang tercela, sebab ia punya rasa takut kepada Allah Swt.

b. Mendorong kita berbuat kebaikan.

Rasa malu kepada Allah Swt. Akan mendorong seseorang berbuat kebaikan sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. Di akhirat nanti.

c. Mengantarkan seseorang kepada Ridho Allah Swt.

Orang-orang atau manusia yang memiliki sifat malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi segala larangannya.

Demikian ulasan singakat tersebut diatas semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber : Pendidikan Agama Islam-KEMENDIBUD-RI_2018.
Penulis : Muhammad Ahsan dan Sumiyati.
Penelaah: Imam Makruf, dkk
Pe-review : Reksiana.