Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi Otonomi Daerah

Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi. 

Gelombang demokrasi yang sirtai dengan perubahan sistem perpolitikan nasional pada era reformasi hingga pada saat ini semakin memperlihatkan retif menguatnya gejala keinginan rakyat daerah untuk mandiri dari keterkaitan pemerintah daerah terhadap pemeritah pusat.


Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi Otonomi Daerah


Ketidakadilan dalam politik, ekonomi, pendidikan, hukum, budaya seakan menjadi pemicu utama terhadap beberapa daerah yang ingin mandiri dari pemeritnah pusat. Selain itu, realitas pemetaan pembangunan baik pada tingkat pusat hingga pada tingkat daerah juga turut memancing aksi-aksi protes dari masyarakat. 

Daerah yang memiliki kekayaan alam yang luas tetapi pada kenyataannya jauh dari sentuhan pembangunan yang berkeadilan, bahkan ironisnya banyak daerah yang kaya akan sumber daya alam, namun tingakat pendidikan dan kesejahteraan penduduknya relatif masih kurang. Implementasi otonomi daerah kerap menjadi masalah timbulnya berbagai permasalahan yang diantarnaya disebabkan kaena perbedaan kesiapan masing-masing daerah dalam mengimplementasikan otonomi daerah tersebut. 

Perbedaan jangkauan daerah yang satu dengan yang lainnya, dari pusat pemerintah, terutama ibukota negara menjadikan ketimpangan kemampuan para personel di pemeritnahan daerah bila dibandingkan dengan kemampuan dan sumber daya manusia serta kualitas aparatur pemerintah yang jaraknya lebih dekat dengan pusat pemeritnah.

Selain itu, tidak semua daerah di Indonesia merupakan daerah yang memiliki keunggulan sumberdaya manusia yang menjadi faktor pendukung utama keberhasilan otonomi daerah. Pemerintah daerah yang didukung oleh sumberdaya manusia manusia akan lebih siap jika dibandingkan dengan daerah yang sebaliknya. (Dr. H.M Busrizalti).

Desentralisasi mengandung sisi positif dalam penyelenggaraan pemeritahan baik dari sudut politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan dilihat dari fungsi pemerintahan yang diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Satuan satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagia perubahan yang terjadi secara cepat.

b. Satuan satuan desentraslisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien.

c. Satuan satuan desentraslisasi lebih inovatif.

d. Satuan satuan desentraslisasi mendorong tumbuhnya sikap moral yang lebih tinggi, serta komitmen yang lebih baik dan lebih produktif.

Pada praktiknya, desentralisasi sebagai suatu sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan atau kelemahan yang diantarnya adalah sebagai berikut ini.


Kelebihan dan Kelemahan Desentralisasi Otonomi Daerah

A. Kelebihan Desentralisasi. 

a. Struktur organisasi yang didesentralisasikan  merupakan pendelegasian wewenang untuk memperingan manajemen pemerintah pusat.

b. Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.

c. Dalam mengatasi permasalahan yang mendesak, pemerintah daerah tidka perlu menunggu instruksi dari pemeritnah pusat.

d. Hubungan yang harmonjis dapat lebih di tingkatkan dan dapat lebih dioptimalkan gairah kerja antara pemeritnah pusat dan daerah.

e. Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelengaraan pemerintahan baik di pusat maupaun di daerah.

f. Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk sebab keputusan dapat segera dilaksanakan.

g. Bagi organisasi yang besar dapat memperoleh manfaat dari keadaan di tempat masing-masing.

h. Sebelum rencana dapat diterapkan secara keseluruhan, maka pada awalnya dapat diterapkan dalam satu bagian tertentu terlebih dahulu sehingga rencana dapat diubah.

i. Risiko yang mencakup kerugian dalam bidang kepegawaian, fasilitas dan organisasi dapat terbagi-bagi.

j. Dapat diadakan pembedaan dan pengkhususan yang berguna bagi kepentingan-kepentingan tertentu. 

k. Desentralisasi secara psikologis dapat memberikan kepuasan bagi daerah sebab sifatnya yang langsung.

B. Kekurangan atau Kelemahan Desentralisasi.

Adapun beberapa kelemahan aau kekurangan desentralisasi diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Besarnya badan-badan struktural pemerintahan yang membuat struktur pemerintahan bertambah kompleks yang berimplikasi pada lemahnya koordinasi.

b. Keseimbangan dan serta kesesuaian antara bermacam-macam kepentingan daerah dapat lebih mudah terganggu.

c. Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.

d. Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama sebab memerlukan perundingan yang bertele-tela dan panjang.

e. Desentraslisasi memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk memperoleh keseragaman dan kesederhanaan.

Negara Indonesia sebagia negara kesatuan menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemeritahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Pelaksanaan otonomi dareah di Indonesia diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan mempertimbangkan potensi dan ciri khas daerah masing-masing.

Hal ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan kewenangan yang manjdi hak daerah. Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum juga sebagai cara untuk memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata, dan bertanggung jawab terutama dalam mengatur, memanfaatkan dan menggali sumber potensi daerahnya masing-masing.

Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan oleh kemamouan dan kemauan untuk melaksanakan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya.

Demikian penjelasan singkat tentang kelebihan dan kelemahan desentralisasi otonomi daerah tersebut diatas, dan silahkan kunjungi artikel berkaitan dengan tema yang sama lainnya seperti Pengertian Desentralisasi atau Otonomi Daerah di Indonesia, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber: Kemendikbud_RI-2017.