Perwujudan Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK
Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK.
Bagaimana perwujudan dari sikap tanggungjawab terhadap pengembangan iptek? Nah.. untuk menjawabnya silahkan sobat sekalian menyimak uraian berikut dan sebab didalamnya terdapat jawaban atas pertanyaan tersebut. Berikut uraiannya.
Di era Globalisasi sekarang ini, manusia tidak akan dapat melepaskan diri dari kemajuan iptek. Sebab dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), hidup manusia akan terasa lebih mudah.
Agar tidak mengakibatkan suatu permasalahan dan dampak negatif, manusia harus memiliki tanggung jawab etis di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek.
![]() |
Perwujudan Sikap Tanggung Jawab dalam Pengembangan IPTEK |
Bagi bangsa kita, dalam mengembangkan dan menerapkan iptek perlu mengingat landasan idealnya, yaitu Pancasila dan landasan konstitusional, yakni UUD Negara Rrepublik Indonesia Tahun 1945.
Dalam kaitannya dengan Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha Esa, telah memberikan gambaran kepada kita bahwa semua ilmu yang ada di dunia sumbernya yaitu dari Tuhan.
Alam semesta diciptakan sebagai objek kajian ilmu pengetahuan. Contohnya, sejak dahulu Tuhan telah menciptakan bahwa benda yang berat jenisnya kurang dari satu akan terapung di air yang kemudian Prinsip ini kemudian ditemukan oleh manusia.
Alam semesta diciptakan Tuhan untuk kemaslahatan umat manusia. Menyadari kenyataan ini, setiap manusia di dalam mengembangkan dan menerapkan iptek sudah seharusnya mengingat ajaran dan perintah Tuhan. Iptek harus dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia dan bukan sebaliknya.
Selain itu, UUD NRI Tahun 1945 menjelaskan pula bahwa tujuan nasional, antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Maka dari itu, upaya memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai iptek diharapkan agar senantiasa meningkatkan kecerdasan, meningkatkan nilai barang dan jasa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai bahagian dari pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.
Ini mengartikan bahwa pengembangan dan pemanfaatan Iptek di Indonesia tidak bebas nilai, namun juga harus mempertimbangkan lingkungan serta nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan agama yang ada di Indonesia.
Contoh Negatif Pemanfaatan IPTEK.
Setiap manusia harus memiliki kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian, pemanfaatan iptek dalam kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup.
Akan tetapi sebaliknya, jika iptek dimanfaatkan dengan tanpa adanya kearifan dan tidak dengan pertimbangan moral, kecenderungan untuk merusak lingkungan lebih besar.
![]() |
Contoh Negatif Pemanfaatan Teknologi dengan Menggunakan Bom Ikan |
Sebagai contoh dinamit dan bahan peledak dimanfaatkan untuk mencari dan menangkap ikan. Hal itu tentunya yang akibatnya dapat merusak habitat dan lingkungan.
Seseorang yang menggunakan bahan peledak, jelas semata-mata hanya demi keuntungan pribadi, tidak didasari pertimbangan moral dan akibat baik buruknya dari tindakan itu. Contoh lain misalnya nuklir.
Sebenarnya energi yang diciptakan manusia dan teknologi ini memiliki manfaat yang sangat besar dalam pembangunan, termasuk untuk bidang kesehatan.
Akan tetapi, jika nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, dibuatlah senjata pemusnah, yang dapat mengancam kehidupan manusia dan lingkungan.
Sebuah ilmu bisa saja bebas nilai, dalam arti tidak pamrih dan tidak memihak. Namun, dari segi aksiologis, penerapan dan pemanfaatan hasil karya ipek harus mengingat pada etika sosial kemanusiaan atau moral.
Dalam hal etika atau moral, iptek tidak bebas nilai. Dalam memanfaatkan iptek, manusia tidak boleh melupakan nilai-nilai kemanusiaan, norma, bahkan nilai-nilai keagamaan.
Pada segi agama, etika, dan tujuan pengembangan iptek secara sistematis dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Dengan iptek, akan diciptakan berbagai macam perangkat yang bisa memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari - hari. Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang harus sadar bahwa iptek yang dipergunakan itu dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, rasa tanggung jawab juga mengandung arti bahwa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), tidak hanya untuk kepentingan pribadi, namun juga semata-mata demi kemaslahatan orang banyak. Selain itu, juga akan terhindar dari kerusakan lingkungan.
Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang seperti itu harus disadari tidak hanya sebagai ilmu namun juga sebagai ibadah. Demikianlah uraian singkat tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.
Sumber: PKn-Kemdikbud-RI.2018.