Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa yang kamu ketahui tentang iman jelaskan - pembelajaranmu

TANYA JAWAB TENTANG IMAN .

Sahabat pembelajaranmu dimanapun berada. Berikut adalah materi pertanyaan tentang iman yang kami rangkum berdasarkan sumber yang valid dari berbagai referensi yang ada.

Namun sebelum memulai sekedar kami mengingatkan agar senantiasalah membaca hingga tuntas agar tidak salah paham dan gagal paham dalam memahami setiap penjelasan yang kami sampaikan dan berikut uraiannya.

Apa yang kamu ketahui tentang iman

Iman adalah ketetapan ,keteguhan, keyakinan dan kepercayaan hati yang berkaitan dengan agama yang berarti iman adalah percaya atau meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya melalui perbuatan.

A. Pokok Iman.

Berapakah pokok iman itu.?

Jawab : pokok iman itu ada tiga, yaitu :

1. Iman Ilahiyat artinya iman yang berkaitan (ta’aluk) dengan Tuhan (Allah SWT)

2. Iman  Nabawiyyat artinya iman yang berkaitan dengan  (ta’ aluk) dengan semua nabi.

3. Iman syam’iyat Artinya iman yng berkaitan (ta’aluk) dengan mendengar firmn Allah dan sand tasulullah SWT.

B. Nama Iman.

Ada berapakah nama Iman.?

Jawab : Nama iman itu ada dua, yaitu :

1. Aamantu billaahi wa bimaa qaalallaah

Artinya : saya berman kepada Allah Ta’ala, dan apa yang difirmankannya.

2. Ammantu bir-rasuuli wa bimaa qaalar-rasuul

Artinya : Saya beriman kepada Rasulullah saw. Dan yang disabdakannya.

C. Rukun Iman.

Ada berapakah rukun iman itu.?

Jawab : rukun iman itu ada enam, yaitu ;

1. Aamantu billaahi (Saya beriman kepada Allah Ta’ala)

2. Wa malaa’ikatihi ( dan saya briman kepada malaikat-malaikat-nya)

3. Wa kutubihi ( dan saya beriman kepada kitab-kitabnya )

4. Wa rusulihi ( dan saya beriman kepada utusan-utusan-nya )

5. Wal yaumil aakhiri ( dan saya beriman kepad hari kemudian/ kiamat )

6. Wal qadri khairihi wa syarrihi minallaahi Ta’aalaa ( dan saya beriman kepada Allah Ta’ala yang baik dan yang buruk.

a. Iman Kepada Allah.

Bagaimankah keimanamu kepada Allah Ta’ala.?

Jawab : Kami beriman kepada Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala itu wajib adanya lagi Maha Esa.

Tanda wajib adanya Allah, yaitu adanya alam semesta ini. Allah yang menciptakan tujuh lapis langit dan bumi serta isinya. Allah bersifat sempurna, tidak ada yang menyerupainya. 

Maha Suci Allah, Maha Mendengar, Maha melihat dan Maha Mengetahui gerak-gerik hati semua makhluk-nya, yakni mengetahui segala perbuatan makhluknya yang lahir maupun yang batin lagi Maha Kuasa, dan hidup kekal selama-lamanya.

b. Iman Kepada Malaikat Allah

Bagaimana keimananmu kepada malaikat Allah.?

Jawab : Kami beriman kepada semua makhluk Allah. 

Malikat adalah pesuruh Allah yang senantiasa taat dalam menjalankan segala perintahnya yang telah diwajibkan kepadanya yaitu malaikat tidak berayah, tidak beribu dan tidak pula berjenis kelamin. 

Mereka diciptakan Allah dari badan yang halus ( jismiil-latiif), tidak mempunyai hawa nafsu hanya mempunyai akal. Oleh sebab itu mereka tidak pernah durhaka kepada Allah Ta’alasejak diciptakannya sampai hari kiamat. 

Mereka memenuhi langit dan bumi. Mereka tidak membutuhkan tempat seperti tempa makhluk lainnya, sebab badannya seperti cahaya. Malaikat itu jumlahnya banyak tak terhingga hanya Allah yang mengetahuinya. 

Adapun yang wajib diketahui ada sepuluh malaikat, yaitu : Jibril, Mikail, Israfil, Israil, raqib, Atid, Mungkar, Nakir, Malik dan Ridwan.

Apakah tugas mereka.?

Jawab : 

1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepad nabi dan rasul.

2. Malaikat Mikail, bertugas menyampaikan rezeki kepada makhluk  hidup, dan mengatur turunnya hujan dan angin.

3. Malaikat Israfil, bertugas membunyikan terompet yang amat sangat besar (nafakh) dibunyikan dua kali jika telah sampai waktunya, tiupan pertama mematikan semua makhluk, dan tiupan kedua menghidupkan yang telah mati.

4. Malikat Israil, bertugas mencabut roh (nyawa). Karena tugasnya mencabut nyawa, maka malaikat israil disebut juga malaikat Maut.

5. Malaikat Raqib, bertugas mencatat perbuatan baik dari jin dan manusia,

6. Malaikat Atid, bertugas mencatat perbuatan buruk dari jin dan manusia.

7. Malikat Mungkar

8. Malikat Nakir, Keduanya bertugas sebagai penanya perbuatan baik dan  jahat manusia di dalam kubur.  

9. Malaikat malik, bertugas menjaga pintu neraka

10. Malikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga.

c. Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Bagaimana keimananmu terhadap kitab Allah.?

Jawab : Kami beriman kepada semua kitab Allah, adapun kitab Allah yang diturunkan kepada rasul-Nya itu banyak, tetapi hanya Allah yang mengetahui. Sedangkan yang wajib diketahui hanya 4 Kitab dan 100 Suhuf.

Kitab artinya berjilid, sedangkan suhuf artinya lembaran.

Adapun kitab yang empat buah itu ialah :

1. Taurat : Dalam bahasa Ibrani, diturunkan Allah kepada nabi Musa as.

2. Injil : dalam bahasa Suryani, diturinkan Allah kepada Nabi Isa as.

3. Zabur : Dalam bahasa Qitbih, diturunkan Allah kepada Nabi Daud as.

4. Furqan : (Al-Qur’an) dalam bahas Arab, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Adapun yang seratus suhuf, diturunkan kepada tiga orang Nabi, yaitu :

60 Suhuf kepada Nabi Syits as.

30 Suhuf kepada Nabi Ibrahn as.

10 Suhuf kepada Nabi Musa as.

Kandungan isi demua kitab dan suhuf itu sama, yaitu mendidik dan menuntun manusia kejalan kebahagiaan dan supaya taat kepad Allah, yaitu menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

d. Iman Kepada Rasul Allah.

Bagaimanakah keimananmu kepada rasul-rasul Allah.?

Jawab : Kami beriman kepada rasul-rasul Allah. 

Rasul ialah pesuru Allah untuk mempimpin dunia serta membimbing manusia agar mengetahui bahwa keberadaanya  di dunia ini diciptakan oleh Allah. 

Oleh karena itu diwajibkan kepada para nabi dan para rasul menyampaikan kepada manusia untuk taat beribadah kepadanya, serta agar keluar dari kesesatan penyembahan Tuhan yang bukan sebenarnya Tuhan. Umpanya mempertuhankan matahari, bulan, bintang, manusia berhala dan sebagainya.

Jumlah rasul ada 313 orang dan jumlah nabi sangat banyak hanya Allah Ta’ala yang mengetahuinya. Sedangkan yang wajib diketahui ada dua puluh lima yaitu :

Adam, Idris, Nuh, Hud, Luth, Saleh, Ibrahim, Ismail, Ishak, yaqub, Yusuf. Ayub, Syauib, Musa, harun, Ilyasa, Dzulkifli, Daud, Sulaeman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, Muhammad saw. 

Umat Islam tidak boleh membeda-bedakan antara para rasul dan nabi, karena mereka mempunyai empat sifat wajib yaitu :

1. Shiddiq artinya benar (lurus)

2. Amanah artinya dapat percaya

3. Tabligh artinya menyampaikan.

4. Fathanah artinya bijaksana (pandai)

Dan manusia wajib yakin, bahwa sanya rasul dan para nabi itu adalah manusia, berkelakuan seperti manusia juga yaitu makan dan minum, tidur, bisa sakit, mati dan sebagainya. Oleh karena itu janganlah sekali-kali diangkat (diakui) sebagai anak Tuhan atau bersifat ketuhanan.

e. Iman Kepada Hari Kemudian (Kiamat).

Bagaimanakah keimananmu terhadap hari kemudian (kiamat).?

Jawab : kami beriman kepada hari kemudian, yakni hari kiamat atau hari pembalasan, yang pasti akan datang, tidak seorang pun yang mengetahui, hanya Allah Ta’ala yang mengetahuinya. 

Pada hari kiamat itu, Allah akan menanyai semua makhluk-Nya terhadap apa yang telah dilakukan selam hidup di dunia. 

Jika perbuatannya baik dan taat kepada Allah Ta’ala yakni mengerjakan segala perintah dan menjauhi larangannya, niscaya Allah akan membalasnya dengan kebaikan, dan ditempatkan di surga yang amat mulia. 

Tetapi sebaliknya, jika perbuatannya jahat dan durhaka kepada Allah, yakni tidak menurut perintah Allah tidak mau belajar Agama Islam dan sebagainya, niscaya dibalas Allah dengan kejahatan juga. Yaitu, disiksa dengan siksaan yang sangat pedih dan dimasukkan kedalam neraka jahannam. 

Sebagai mana dalam Firman Allah dal Al-Qur’an surat Al-Zalsalah, ayat 7-8 yang artinya :

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasnnya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah oyn, niscaya dia akan melihat balasannya pula.

f. Iman Kepada Qadar (Ketentuan Allah yang Baik dan Buruk)

Bagaimana keimananmu terhadap Qadar.?

Jawab : kami beriman kepad Qadar, yakni takdir Allah. 

Bahwa apa saja yang terjadi atas  diri seseorang itu semuanya dari Allah Ta’ala, yakni telah ditakdirkan Allah yang meyusun dan menentukan segala yang terjadi atau yang akan terjadi. 

Bagi manusia ada usaha dan iktiar. Usaha dan iktiar manusia itu tidak dapat tercapai, jika tidak sesuai dengan kehendak Allah yang memiliki alam semesta ini. 

Semua pikiran dan usaha-usaha yang telah tercapai bukanlah karena kepandaiannya, namun semuanya itu telah ditentukan oleh Allah yang Maha Adil dan Maha Kuasa. 

Bahkan pikiran dan akal yang ada padanya itu, semua karunia dan anugrah dari Allah Ta’ala. Oleh karena itu setiap manusia yang benar-benar beriman kepada Qadar Allah tentu tidak akam menyesal dengan sesuatu yang menimpah atas dirinya. Begitu pula ia tidak akan takabbur ketika memperoleh kesenangan di dunia ini.

Rukun Iman yang keenam ini mendidik dan membina manusia agar sabar terhadap  bencana yang menimpa dirinya, dan supaya senantiasa bersyukur atas nikmat-nikmat yang dianugrahkan Allah kepadanya. 

Jika sekiranya anda berkenan dan merasa bahwa artikel ini bermanfaat maka sudilah kiranya sedikit waktu anda luangkan untuk men-share artikel ini kepada teman-teman lainya yang membutuhkan informasi belajar yang tepat.

Sekian dulu apa yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan terimakasih atas waktu dan kesempatannya.