Pengertian Teks Puisi, Unsur, Jenis dan Peran Puisi
Pembelajaranmu.com. Puisi merupakan ekspresi dari pemikiran yang mempengaruhi perasaan dan meningkatkan imajinasi panca indera dalam susnan iramanya sebab puisi mengandung seluruh unsur sastra dalam penulisannya.
Selain itu puisi dalam proses penyampaiannya dilakukan dengan bahasa yang memiliki makna yang mendalam dan menarik dimana isi puisi tersebut merupakan perwakilan dari pengalaman penting yang dialami oleh manusia ataupun penulisnya.
A. Pengertian Puisi.
Dilansir dari id.wikipedia.org, menyatakan bahwa puisi merupakan karya seni sastra dimana gaya bahasanya sangat di tentukan oleh irama, rima dan penyusunan lirik serta baitnya.
Sedangkan sumber lain seperti ruangguru.com, menyatakan bahwa puisi adalah teks atau karangan yang merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seorang penyair dengan mengutamakan keindahan kata-kata yang didalamnya dapat berisi makna kerinduan, kegelisahan atau pengagungan yang diungkapkan dalam bentuk sastra yang indah.
Berdasarkan dari kedua pengertian tersebut maka bisa kita simpulkan bahwa Puisi adalah Karya seni dalam bidang sastra yang mengutamakan gaya bahasa, keindahan makna dan kalimat dalam setiap susunannya dengan menggunakan irama, rima , lirik serta baitnya yang dibentuk menjadi sebuah karangan berbentuk ungkapan pikiran dan perasaan penyairnya.
Teman-teman sekalian, perlu kita ketahui bersama bahwa puisi merupakan karya seni sastra yang memiliki perasaan ketika dilantunkan dan diselaraskan sehingga yang mendengarkannya bisa merasakan emosi dan berimajinasi melalui maksud dari setiap kalimat puisi tersebut.
B. Unsur - Unsur atau Struktur Puisi.
a. Struktur Fisik Puisi.
Didalam unsur fisik puisi terdapat beberapa sub bagian yang perlu kita ketahui bersama dimana setiap struktur tersebut menjadi proses pembentuk suatu puisi yang diantaranya adalah;
- Pewajahan, yaitu bentuk puisi, pengaturan baris dan baris puisi yang tidak selamanya dimulai dengan huruf kapital yang diakhiri dengan tanda titik dimana hal tersebut menjadi penentu pemaknaan puisi.
- Gaya Bahasa (majas), yaitu yakni penggunaan bahasa yang dapat memberikan efek serta konotasi tertentu contohnya seperti bahasa yang figuratif dapat menjadikan puisi lebih prismatis (memiliki banyak makna atau kaya makna).
- Konotasi, yaitu Kata atau kalimat yang dapat di pahami oleh indra yang kemudian diproses oleh imaji seperti kata- kata kiasan atau perumpamaan atau gambaran makna dari sesuatu yang lain melalui kalimat.
Misalnya kata hujan yang bisa bermakna tangisan, kesedihan atau kata senja yang bisa melambangkan atau menyimbolkan hari tua.
- Kata Simbol, yaitu sesuatu yang menyerupai gambar, tanda atau kalimat yang menyatakan maksud tertentu seperti tunas kelapa sebagai lambang pramuka atau padi dan kapas pada lambang pancasila yang memiliki makna tersirat didalamnya.
Kata simbol sendiri hampir mirip dengan konotasi dimana konotasi tidak langsung merujuk pada makna yang sebenarnya melainkan melakukan perumpamaan dengan memilih kata yang sesuai untuk membahasakannya dalam puisi agar dapat di mengerti.
Sedangkan kata simbol, lebih mengedepankan tentang gambaran dari sesuatu yang tersirat dari setiap kalimat simbol seperti contoh diatas yakni tunas kepala sebagai lambang pramuka dan cenderung lebih sederhana daripada kontasi yang lebih memiliki makna yang lebih dalam.
- Kata Imaji, yaitu yaitu susunan kata yang mengungkapkan pengalaman indrawi baik itu pendengaran atau imaji suara, penglihatan atau imaji visual dan perasaan atau imaji raba atau sentuh.
Imaji dapat membuat para pendengarnya seoleh - olah merasakan, melihat, dan mendengar apa yang terjadi didalam puisi tersebut atau apa yang dialami oleh si penyair.
- Rima (irama), yaitu persamaan bunyi dalam puisi di awal, pertengahan hingga akhir dari puisi yang berupa tiruan terhadap bunyi-bunyian, pola bunyi dan ritma yang merupakan tinggi rendahnya nada, panjang pendeknya nada, keras dan lembutnya nada yang menjadi ciri dari setiap pembacaan puisi.
b. Struktur Batin Puisi.
Struktur batin pada puisi terdiri dari;
- Tema atau ide pokok yang akan disampaikan penyair dalam puisinya yang bisa disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
Selain itu juga terdapat tatanan bahasa yang merupakan hubungan bahasa dengan makna di tiap barisnya, bait atau disetiap katanya atau pada makna secara keseluruhan puisi yang di bacakan.
- Feeling (rasa), yaitu sikap penyair dalam membawakan puisinya yang sangat erat kaitannya dengan latar belakang kehidupan sosial dan sikologis penyairnya.
- Tone (nada), yaitu sikap penyair terhadap cara menyampaikan puisinya yang bisa dalam bentuk teguran, memarahi, mendikte,nada sombong, atau seolah - olah bertanya, memandang enteng dan lainnya.
- Intention (maksud dan tujuan), yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada yang membaca atau mendengarkan puisinya.
C. Jenis - Jenis Puisi.
Puisi jika didasarkan pada periodesasianya dibagi menjadi dua macam atau jenis puisi yaitu puisi lama dan juga puisi baru.
Selain itu juga terdapat puisi yang berdasarkan aspek bentuknya serta puisi berdasarkan aspek pengungkapannya.
1. Berdasarkan Periodesasinya.
a. Puisi lama.
Puisi lama diantaranya adalah ;
- Puisi Mantera,
- Puisi Pantun,
- Puisi Karmina,
- Puisi Bidal,
- Puisi Kit'ah
- Puisi Gaza,
- Puisi Sekolah,
- Puisi Syair,
- Puisi Talibun
- Puisi Masnawi
- Puisi Rubaiat
- Puisi Nazam,
- dan lainnya
b. Puisi Baru.
Sedangkan pada puisi baru yaitu terdiri dari;
- Puisi Badala,
- Puisi Satire,
- Puisi Epigram,
- Puisi Romansa,
- Puisi Elegi,dan
- Puisi Ode,
2. Berdasarkan Bentuknya.
Puisi berdasarkan pada bentuknya terdiri dari;
- Puisi Distikon,
- Puisi Konkret,
- Puisi Kontenporer,
- Puisi Mantra,
- Puisi sekstet,
- Puisi Kuint,
- Puisi Kuatren,
- Puisi Terzina,
- Puisi Septima,
- Puisi Stanza,
- Puisi Soneta,
- Puisi Mbeling, dan
- Puisi Distikon.
3. Berdaskan Aspek Pengungkapannya.
Dari aspek pengungkapannya, puisi terdiri dari;
- Puisi Lirik, dan
- Puisi Epic.
Setiap baris dari puisi tersebut bisa berbentuk zig-zag, melingkar dan lainnya yang menjadi salah satu cara penulisnya untuk menunjukkan ekspresi pemikirannya.
Puisi juga bisa terbentuk hanya dari 2 kata yang berulang-ulang bagi orang awam mungkin sedikit sulit untuk dimengerti namun semua itu bukan tanpa alasan dan tidak ada batasan bagi seorang penulis untuk menciptakan sebuah puisi.